JAKARTA-Meskipun mendapat banyak lobi-lobi politik dari partai koalisi politik pemilu Presiden (Pilpres) 2024, namun Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) belum mau menentukan arah dukungannya kepada calon presiden dan calon wakil presiden tertentu.
Ketua Umum PKN, Anas Urbaningrum menyatakan hal itu dalam rapat pleno pimpinan nasional bertajuk, koordinasi dan konsolidasi menjelang pemilu 2024 yang berlangsung di Hotel NAM Kemayoran,Rabu (20/9/2023).
Rapat yang dihadiri Pengurus Pimnas, Majelis Agung, Dewan Pembina, Dewan Pakar, dan Dewan Kehormatan itu juga memperkenalkan susunan pengurus gabungan hasil musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) sejak berdirinya Partai ini tahun 2021 lalu.
Anas Urbaningrum meminta agar para pengurus dapat merekrut kader-kader muda guna memperkuat skuad pimpinan PKN. Demikian pula dalam pembidangan struktur organisasi PKN agar diisi dengan sumber daya manusia yang mumpuni dan sesuai dengan keahlian dan profesinya.
Adapun nama anggota kepengurusan Pimnas yakni Gede Pasek Suardika sebagai Ketua Majelis Agung, Laksamana Sukardi sebagai Dewan Pembina. Wakil Ketua Umum dijabat oleh Gerry H Hukubun, Marzul Veri, Rio Ramabaskara, Ian Zulfkar dan SJ Arifin serta sejumlah nama lainnya.
Dia juga berharap dengan masuknya beberapa wajah baru dalam kepengurusan Pimnas, dapat meningkatkan energi PKN serta mampu menularkan energi ke semua daerah baik di tingkat pimpinan daerah provinsi maupun kabupaten kota.
Ia juga mengingatkan para pengurus bahwa tidak ada lapak (kursi) di Senayan yang diperoleh karena hadiah, tetapi kursi tersebut harus diperjuangkan dan harus berani direbut oleh kader-kader PKN.
“Kursi di Senayan harus direbut. PKN harus menjadi perebut kursi di DPRD, DPR RI,” tegas Anas.
Apalagi, sebut dia, PKN adalah partai baru sehingga PKN hanya sebagai partai pendukung dan bukan partai pengusung capres cawapres. PKN juga belum pernah ikut pemilu dan belum mendapatkan suara. Karena itu, PKN belum dapat menentukan capres cawapres dalam Pilpres 2024.*