FLORESGENUINE.com- Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali menyatakan, semangat 7 Maret 1954 dan 7 Maret 1999 harus menjadi spirit persatuan dan persaudaraan dalam membangun Lembata yang lebih maju dan berkelanjutan.
Penjabat Paskalis mengatakan ini saat tampil sebagai pembina upacara peringatan hari ulang tahun otonomi daerah Lembata yang ke-25 yang digelar di halaman kantor bupati Lembata, Sabtu (12/10/2024).
Menurut Paskalis, peringatan ulang tahun Lembata memiliki makna yang sangat dalam, setidaknya sebagai kesempatan untuk merefleksikan gerak pembangunan pada masa lalu sebagai sebuah mata rantai sejarah untuk merancang masa depan Lembata.
“ Masa lalu adalah fondasi yang sangat bernilai dalam mendesain atau merancang sebuah formula masa depan berlandaskan realita dan dinamika kekinian, tanpa melupakan nilai-nilai dan peristiwa bersejarah di masa lalu,” ungkap Paskalis.
Dia mengajak seluruh warga Lembata untuk tidak sekedar euphoria dalam seremonial belaka, tetapi menjadikan momentum hari ulang tahun otonomi Lembata untuk mengenang dan sekaligus mengevaluasi perjalanan lembaran sejarah 25 tahun Kabupaten Lembata dalam segala bidang.
Melalui tema “ Taan Tou : Lembata Baju, Berkelanjutan”, Penjabat Tapo Bali mengajak seluruh elemen masyarakat Lembata untuk memusatkan perhatian secara historical guna merancang giat pembangunan yang berorientasi pada kemanusiaan dan ekologi sebagai komitmen global, nasional, regional dan lokal dalam memelopori kesejateraan hidup dan merawat lingkungan sekitar secara berkelanjutan.
Dia juga mengimbau semua pihak untuk senantiasa memperkokoh soliditas dalam keberagaman, dan bergerak bersama dalam semangat persatuan dan kesatuan membangun leu auq atau lewotana Lembata menuju Lembata yang maju dan berkelanjutan.
Menurut dia, taan tou Lembata maju dan berkelanjutan merupakan visi jangka panjang daerah, yang merupakan cita-cita bersama. Untuk mewujudkan bangunan Lembata 20 tahun ke depan, membutuhkan perjuangan yang tidak mudah. Kata Paskalis, masih banyak tantangan dan ujian yang akan dihadapi bersama.
“ Bagaimana upaya kita bersama meningkatkan kemandirian fiskal daerah melalui pemanfaatan berbagai sumber daya yang kita miliki sebagai modal pembangunan, yang kemudian akan memberikan nilai tambah dan nilai lebih terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, peningkatan pendapatan perkapita masyarakat, peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat, kemudahan akses pada berbagai layanan publik, meniadakan segala bentuk kemiskinan dan kelaparan serta melindungi alam kita terhadap perubahan iklim yang terjadi,” terang dia.
Meski demikian, Paskalis meyakini, jika membangun Lembata dengan semangat taan tou sebagai falsafah perjuangan kita maka kita akan mampu bergerak maju mewujudkan Lembata yang maju dan berkelanjutan.
Pada bagian lain Penjabat Bupati memaparkan beberapa capaian di masing-masing bidang seperti kesehatan dan pendidikan. Dibidang kesehatan misalnya, pemerintah telah membangun satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tipe C dengan tingkat akreditasi paripurna sebagai upaya pemerintah meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Selain itu, telah dibangun pula 12 Puskesmas dengan tingkat akreditasi madya dan paripurna serta 32 Puskesmas pembantu (Pustu) yang tersebar di seluruh kecamatan.
Sementara dibidang pendidikan, pemerintah terus mendekatkan askes masyarakat terhadap pendidikan pada semua jenjang pendidikan (PAUD, SD dan SMP). Sebanyak 142 PAUD dibangun yang terdiri dari 28 PAUD Negeri dan 144 PAUD Swasta. Sebanyak 160 SD, terdiri dari 102 SD Negeri dan 58 SD Swasta sedangkan jenjang SMP sebanyak 52 sekolah, terdiri dari 38 SMP Negeri dan 14 SMP swasta.
Sedangkan dibidang infrastruktur, pemerintah telah membangun jalan kabupaten sepanjang 633,605 km. Jalan dalam kondisi baik sepanjang 328,180 km. Sementara terdapat satu desa yakni Desa Dulir yang sampai sekarang belum memiliki akses jalan yang memadai. Demikian pula akses air minum sudah dibangun secara bertahap. Tercatat, sebanyak 25.888 rumah tangga dari 34.231 rumah tangga dengan capaian SPM di bidang air minum sebesar 75,63%.
“ Kita menyadari, masih banyak rumah tangga yang belum menikmati air bersih secara layak dan sehat. Untuk itu, kita mendorong kolaborasi semua pihak untuk dapat mengintervensi sesuai sumber daya yang dimiliki masing-masing,” imbau Paskalis.
Penjabat Paskalis juga mengatakan, perbaikan tata kelola pembangunan akan terus dilakukan untuk meningkatkan kecepatan, kemudahan, transparansi, kualitas dan digitalisasi pelayanan public. Pemerintah Lembata akan terus mengupayakan penghapusan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.
Berdasarkan data, sampai tahun 2023, angka kemiskinan masih tinggi yakni sebesar 24,78%, namun angka kemiskinan ekstrem berhasil ditekan ke angka 2,70%.
“Untuk kemiskinan ekstrem ini, pemerintah pusat memberikan apresiasi atas kinerja percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem tahun berjalan dan mendapat penghargaan berupa dana insentif fiskal,” ujarnya.
Sementara itu, untuk masalah stunting, hingga September 2024, prevalensi stunting terus menurun dan berada pada angka 7% dari 22,2% pada tahun 2022. Untuk menghapus kemiskinan dan stunting ini, pemerintah meminta dukungan kerja sama kolaborasi melalui gerakan kemanusiaan orang tua asuh. Hal ini sejalan dengan komitmen gubernur NTT bersama para bupati/walikota se-NTT beberapa waktu lalu. *[kia/fg]