HUKRIM

Keluarga Korban Yakin Kematian Elda Tidak Wajar

FLORESGENUINE.com- Tragedi kematian Suastina Melci Elda di kediaman suaminya di Kampung Nggilat, Desa Nggilat, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis, (3/10/2024) pekan lalu lalu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan,

Keluarga korban meyakini kematian Elda bukan kematian yang wajar tetapi diduga kuat akibat kekerasan atau penganiayaan hingga berujung pada kematian. Keluarga korban juga yakin, kematian Elda bukan karena gantung diri seperti disampaikan oleh suaminya Eduardus Ungkang tetapi kematian tidak wajar yakni diduga akibat penganiayaan berat yang berujung pada kematian.

Kasus kematian Elda itu pun sudah dilaporkan oleh keluarga korban kepada kepolisian Manggarai Barat. Bonefasius Mansur, salah seorang keluarga Elda menuturkan kejadian yang menimpah Elda diduga kuat akibat penganiayaan berat hingga berujung pada kematian. Hal ini dibuktikan dengan terdapat beberapa luka memar dan lebam di sekujur tubuh korban.

BACA JUGA:  Polres Mabar Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Elda

Penemuan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban juga diperkuat dengan hasil visum et repertum terhadap jasad korban yang dilakukan oleh tim medis di Rumah Sakit Umum Komodo, Labuan Bajo.

“ Ada luka di bagian leher, di rahang sebelah kiri, luka di dada, luka di pelipis kiri dan pelipis kanan, luka di paha  dan di bagian kaki kiri bawah lutut,” ungkap Mansur.

Menurut Mansur, dengan adanya luka-luka yang ditemukan pada tubuh korban semakin menguatkan keyakinan pihak keluarga bahwa korban meninggal bukan karena gantung diri sebagaimana keterangan yang disampaikan oleh Ardus, suami dari mendiang Elda. Keterangan suami korban, kata Mansur, bertolak belakang dengan beberapa fakta yang ditemukan pada tubuh korban.

“ Kami yakin, korban meninggal dunia karena penganiayaan bukan bunuh diri,”ujarnya.

Dia juga mengatakan bahwa berdasarkan keterangan beberapa warga sekitar, sebelum terjadi tragedi kematian korban, suami istri tersebut sempat terlibat keributan sebelum akhirnya korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

BACA JUGA:  Perang Tanding antar Kampung di Flores Timur, Satu Orang Tewas

Kejadian ini pun sudah dilaporkan oleh pihak keluarga korban kepada polisi. Saat ini polisi tengah mengusut kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan kematian. Polisi sedang mengumpulkan alat bukti dan meminta keterangan dari suami dan warga yang mengetahui kejadian tersebut.

Keluarga korban berharap, polisi segera mengungkap pelaku dibalik tragedi kematian Elda. Pihak keluarga juga menyatakan siap untuk melakukan proses otopsi terhadap jasad korban guna kepentingan penyidikan.

Ibu Kandung korban, Natalia Din sangat sedih atas kematian putri sulungnya. (foto : ist)

Sementara itu, penyidik Polres Manggarai Barat telah melakukan pemanggilan terhadap Eduardus Ungkang, suami dari mendiang Elda untuk dimintai keterangan terkait kematian istrinya.

Kasihumas Polres Manggarai Barat, Iptu Eka Darma Putra mengatakan, penyidik telah memanggil suami Elda guna dimintai keterangannya pada Rabu, 9 Oktober lalu. Eduardus dipanggil oleh penyidik untuk dimintai klarifikasi atas laporan dari pihak keluarga korban.

” Dia sudah kita panggil untuk dimintai klarifikasi terkait kasus kematian istrinya,”kata Darma Eka di Labuan Bajo seraya mengatakan bahwa polisi kini sedang mengumpulkan keterangan sejumlah saksi dan mengumpulkan alat bukti dalam rangka penyidikan.

BACA JUGA:  Ungkap Kasus Korupsi, Tim Penyidik Kejari Lembata Geledah Kantor PUPR

Diketahui, korban Suastina Melci Elda menikah dengan Eduardus Ungkang, pria asal Kampung Nggilat, Desa Nggilat, Kecamatan Macang Pacar. Keduanya menikah pada 2020 lalu dan dikaruniai seorang anak.

Ibu kandung Elda, Natalia Din mengatakan, Elda merupakan putri sulung dan merupakan pribadi yang ulet, tegar dan tidak mudah menyerah dalam situasi sesulit apapun. Kematian Elda sungguh membawa duka yang mendalam bagi Ibu Natalia dan adik-adiknya. Ketiga adik korban kini merasa sangat terpukul atas kematian sang kakak.

“ Selama ini, Kak Elda selalu menyemangati saya untuk terus belajar dan bersekolah. Sekarang dia sudah tidak ada,” ujar Aprianus Tri Putra, adik kandung Elda dengan nada sedih. *[kis/fg]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button