NUSANTARA

Kasus Perdagangan Orang Kian Mengkhwatirkan, Ini Kata Paus Fransiskus

FLORESGENUINE.com- Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus mengatakan, kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin mengkhawatirkan. Karena itu, ia mengimbau seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda untuk bangkit melawan kejahatan kemanusiaan yang amat serius itu.

Menurut Paus Fransiskus, tidak pernah ada kata terlambat untuk memerangi praktik perdagangan orang.

“ Saya mengajak semua pihak untuk mengerahkan segala daya upaya guna menghentikan perdagangan orang dan memulihkan martabat mereka yang menjadi korban,” ujar Paus Fransiskus belum lama ini.

Paus Fransiskus sendiri direncanakan akan melakukan lawatan ke beberapa negara di Asia termasuk Indonesia pada September mendatang. Dalam kunjungan ini, Paus dijadwalkan akan bertemu dengan beberapa pihak termasuk anak-anak muda untuk mendengarkan aspirasi mereka.

BACA JUGA:  Puskesmas Wae Nakeng Raih Penghargaan Puskesmas Terbaik Kategori Pedesaan

Sementara itu, Scholas Occurenter didukung oleh 5P Global Movement dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia berencana mengadakan program pemberdayaan generasi muda sebagai bagian dari persiapan kedatangan Paus Fransiskus. Salah satu topik yang dibahas adalah persoalan-persoalan yang tengah dihadapi oleh orang-orang muda.

Sedangkan terkait TPPO, data International Labour Organization (ILO) melaporkan, dari sekitar 21 juta korban kerja paksa, 11 juta diantaranya ada di Asia Pasifik. Terbanyak adalah wanita sekitar 83% jadi korban eksploitasi seksual, dan 82% pekerja paksa laki-laki.

Sementara, Kementerian Luar Negeri RI pada 2020 hingga 2023 mencatat, 3.428 kasus penipuan online, 40% diantaranya terindikasi TPPO. Kasus terbanyak dialami oleh masyarakat di Sumatera Utara, Sulawesi Utara dan Kalimantan Barat. TPPO juga berkembang pesat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan korban kematian mencapai 624 pekerja migran sepanjang 2017 – 2022. *[kis/fg]

BACA JUGA:  Kapal Cepat Tenggelam di Perairan Komodo, Begini Nasib 16 Wisatawan

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button