POLITIK

Tiga Pasangan Capres : Pemilu Harus Luber, Adil dan Demokratis

FLORESGENUINE.com – Selasa malam (14/11/2023), Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar  acara pengundian nomor urut bagi tiga pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang akan berlaga pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Acara pengundian nomor  urut Capres – Cawapres berlangsung di gedung KPU, Jakarta. Acara dibuka secara resmi oleh Ketua KPU Hasyim Asy’ari dihadiri tiga pasangan Capres dan Cawapres, masing-masing : Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo – Mafud M.D serta ratusan massa pendukung dari masing-masing kandidat.

Sebelum melakukan pengundian nomor urut, Ketua KPU memberikan mandat kepada masing-masing Cawapres untuk mengambil nomor urut yang sudah tersedia dalam sebuah wadah dilanjutkan dengan pengambilan nomor undian. Adapun hasil pengundian nomor urut adalah sebagai berikut :

Pasangan Capres/Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan nomor urut 1 disusul Capres/Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang mendapatkan nomor urut 2 dan Capres/Cawapres Ganjar Pranowo-Mafud MD mendapatkan nomor urut 3.

BACA JUGA:  Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Jadi Calon Kepala Daerah

Usai pengundian nomor urut Capres/Cawapres, masing-masing Capres diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato singkat oleh KPU selaku penyelenggara Pilpres. Capres Anies Baswedan dalam pidato singkatnya berharap agar Pemilu dapat berjalan langsung umum, bebas dan rahasia, jujur dan adil.

Ia menyebut, Pemilu ibarat pertandingan sepak bola di mana kita ingin agar tim dari masing-masing Capres harus bermain secara sportif dan terbuka sehingga rakyat dapat menikmati Pilpers dengan riang gembira. Selain itu, harus tetap menjunjung tinggi rasa kekeluargaan dan persaudaraan.

“Kalo ada wasit merangkap pemain, kita foto dan kita sebarluaskan. Kalau ada wasit yang curang, kita laporkan ke FIFA sebagai lembaga tertinggi. Karena pemilu adalah taruhan bangsa ini. Kalau pemilu berjalan dengan baik, legitimate, obyektif, insyaallah negeri ini akan tetap bersatu, kuat dan pembangunan akan berjalan lancar,” ujarnya.

BACA JUGA:  Politisi Hanura Mabar Domi Jenali Hadiri Rakorda di Kupang, Berikut Hasil Rakorda

Sementara itu, Capres Prabowo Subianto menyatakan , kita patut bersyukur bahwa negara kita masih utuh, masih bersatu, walaupun begitu banyak tantangan yang dihadapi. Ia mengharapkan agar KPU dapat melaksanakan proses pemilu dengan sebaik-baiknya, dengan sejujur-jujurnya dan dengan seadil-adilnya.

“Tanpa kecurangan apapun, karena kalau melaksanakan pemilu yang curang berarti kita menghianati bangsa dan rakyat Indonesia,”tegas Prabowo.

Acara pengundian nomor urut capres/cawapres di gedung KPU Jakarta. (Foto : ist)

Pada akhir pidatonya, Prabowo menitip pantun buat Cawapres Muhaimin Iskandar. Isi panutn itu sebagai berikut :

Satu dua cempaka biru

Tiga empat dalam jabangan

Kalau mendapat kawan baru

Kawan lama dilupa jangan.

Sedangkan Capres Ganjar Pranowo dalam pidatonya menyinggung soal dinamika hafri-hari belakangan ini yang kurang berjalan baik. Namun, ia berharap demokrasi bisa semakin baik.

“Perjalanan demokrasi, memang kadang-kadang lurus, kadang-kadang berliku seperti aliran air, tetapi percayalah air yang mengalir itu, dia akan mengikuti arah batinnya Dia tidak akan bisa dibendung dengan cara apapun. Dan jika bendungan itu dipaksakan, dia akan mencari jalannya,”ungkap Ganjar dengan nada puitis.

BACA JUGA:  PAN Mabar Telah Buka Pendaftaran Balon Bupati-Wakil Bupati Selama 5 Hari Kerja

Ia menyebutkan bahwa muara dari semua dinamika ini adalah demokrasi yang kita idam-idamkan. Karena itu demokrasi yang telah disepakati bersama mesti dijaga bersama pula.

“Kita mesti memastikan bahwa reformasi mesti kita tuntaskan, demokrasi yang berjalan jurdil, situasi yang bisa berjalan pada rel dan kita selenggarakan dengan betul-betul membawa integritas yang jauh sekali dari unsur KKN,”tandas Ganjar yang berpasangan dengan Cawapres Mafud MD.

Dia mengajak semua pihak untuk menyelamatkan seluruh golongan, seluruh kelompok masyarakat dan bagaimana sejatinya menjaga NKRI. Dia juga mengatakan bahwa siakp diam bukan merupakan pilihan. Tetapi jika ada praktik-praktik yang tidak baik mesti dibicarakan, diungkapkan dan dilaporkan agar praktik-praktik tersebut tidak mencederai demokrasi. [kis/fg]

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button