POLITIK

Suara Warga Empat Desa di Ndoso : Buruknya Infrastruktur Hingga Virus Babi

FLORES GENUINE – Warga masyarakat di empat desa di Kecamatan Ndoso, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) minta pemerintah agar memprioritaskan pembangunan infrastruktur pelayanan publik seperti jalan, air bersih, pendidikan dan kesehatan.

Perminataan warga tersebut terungkap saat anggota DPRD Manggarai Barat (Mabar) Bernardus Ambat,SE menggelar kunjungan kerja atau reses di empat desa yaitu Desa Pateng Lesu, Desa Kasong,  Desa Wae Buka dan Desa Golo Poleng.

Menurut Bernardus, masyarakat di empat desa tersebut pada umumnya menyampaikan persoalan yang selama ini merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang belum terpenuhi  atau belum dicapai melalui berbagai program atau kebijakan pemerintah daerah.

Masalah minimnya akses jalan sehingga menyulitkan mobilisasi barang dan manusia. Demikian pula akses fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan pendidikan.

“ Bila ada pasien yang menderita misalnya, pasien harus berjalan kaki untuk bisa ke Puskesmas terdekat guna mendapatkan pelayanan medis,” ungkap Bernardus.

Sementara untuk akses infrastruktur jalan, kerusakan jalan hamper terjadi di semua desa seperti jalur jalan Waning – Kalo – Metang – Simpang Rewas yang kondisinya sangat buruk. Selain kondisinya yang buruk, jalur jalan ini memiliki medan yang cukup berat.

Akses jalan yang sulit membuat masyarakat di Kampung Kalo, Desa Tehong dan warga Kampung Metang, Desa Wae Buka harus rela berjalan kaki berkilo-kilo meter untuk ke Waning yang selanjutnya dengan kendaraan ke Ruteng atau ke Labuan Bajo. Kondisi serupa terjadi di jalur jalan Tentang – Siri Mese – Cunga Dur. Kondisi di ruas jalan ini sangat memprihatinkan. Padahal, jalur jalan ini merupakan satu-satunya akses menuju ke Puskesmas Tentang.

Keadaan yang hamper sama dialami warga di jalur jalan Sano – Kasong – Lando- Raka – Welu. Jalur jalan ini juga sudah lama mengalami kerusakan yang cukup parah namun belum diperbaiki. Selain buruknya infrastruktur jalan, akses terhadap air bersih untuk warga di beberapa desa pun menghadapi masalah yang serius. Air yang merupakan kebutuhn dasar manusia belum sepenuhnya terlayani dengan baik dan masih menjadi problem yang belum kunjung berakhir.

BACA JUGA:  Survey Elektabilitas, Prabowo – Gibran Mencapai 50,2 Persen

Keluhan terkait air bersih pun beragam. Mulai dari jaringan pipa yang rusak hingga tidak adanya sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga. Di Desa Pateng Lesu, Desa Kasong dan Desa Wae Buka misalnya, air bersih masih menjadi masalah yang hingga kini belum terpecahkan.

“ Yang lebih miris lagi, ada desa yang belum dibangunkan sarana air bersih sama sekali seperti di Desa Golo Poleng dan Desa Golo Keli. Kedua Desa ini, masyarakatnya belum menikmati sarana air bersih,” ungkapnya.

Pemerintah desa telah berupaya mengatasi krisis air ini melalui sistim pompa atau mesin pompa dari Cunga Dur, namun gagal karena topografi yang terjal. Guna memenuhi kebutuhan air, sesungguhnya masih ada solusi alternatif yang bias dilakukan yakni bias mengambil air dari Wae Giro. Selain debit airnya lumayan besar, sumber air ini pun dapat menjangkau warga di Siri Mese, Desa Golo Poleng.

Selain masalah air bersih, keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan juga menjadi keluhan warga di wilayah itu. Seperti gedung atau ruang kelas yang rusak, tidak tersedia kursi dan meja untuk belajar siswa dan tidak tersedia lemari buku sehingga sebagian terpaksa ditanggung oleh orang tua siswa secara swadaya.

Kondisi serba keterbatasan dan kekurangan ini seperti dihadapi oleh SDI Golo Lada di Kalo yang selama ini merupakan tempat pendidikan anak-anak dari Kampung Kalo dan Kampung Metang. Di sekolah ini para orang tua selain dibebani dengan uang untuk menggaji guru komite, para orang tua juga harus menyediakan meja dan bangku untuk anak-anak mereka.

Masalah lain yang disampaikan oleh warga yakni pembangunan irigasi untuk mengairi persawahan petani. Di wilayah ini terdapat hamparan sawah yang cukup luas dan biasa ditanami dua kali dalam setahun. Namun, kawasan pertanian lahan basah ini belum didukung dengan irigasi yang baik.

BACA JUGA:  KPUD Manggarai Barat Bantah Dalil Pemohon Paslon Mario-Ricard

Ada pun beberapa usulan yang disampaikan warga di empat desa yakni warga Desa Pateng Lesu mengusulkan penggusuran jalan tani Rimang menuju Lingko Pone. Program ini menurut warga sudah dianggarkan tahun anggaran 2024 dan tim dari Dinas Pertanian dan konsultan sudah melakukan pematokan, namun kabar beredar, program tersebut dibatalkan, tanpa penjelasan atau klarifikasi.

Warga setempat juga meminta rehab sarana air bersih untuk Dusun Rimang dan meminta agar pengelolaannya diserahkan atau dialihkan kepada PDAM. Selain itu, warga juga meminta ternak babi untuk kelompok masyarakat dan telford jalan dari Rimang menuju Rawuk, Desa Ndoso.

Selain itu, pembangunan jalan Deru–Pateng dan pengembangan tanaman fanili dengan dampingan tim teknis Dinas Pertanian. Warga juga meminta bantuan rumah layak huni untuk keluarga atau masyarakat tidak mampu.

Sementara di Desa Kasong, warga meminta peningkatan ruas jalan Sano – Kasong – Raka – Welu. Mengingat, ruas jalan ini sudah rusak parah. Akses jalan Kasong-Lando- Raka-Welu sangat sulit sehingga warga meminta pemerintah agar memprioritaskan pembangunan jalan ini pada tahun 2026. Warga juga meminta pembangunan TPT untuk pemukiman warga di Golo Sia mengingat pemukiman warga terancama akibat pelebaran jalan kabupaten beberapa tahun lalu.

Warga juga meminta peningkatan jalan (hoxmiks) ruas jalan Kasong – Coal – Golo Welu dan jalan Lando – Lareng. Juga meminta mesin pompa air minum karena Kampung Lando dan Golo Sia mengalami krisis air bersih. Selain itu, pengembangan ternak babi dan ternak sapi. Mesin pencacah pakan ternak babi. Bantuan mesin pembuat pelet untuk makanan ternak ayam.

Hal lain yang disampaikan yakni penetapan upah oleh pemerintah daerah terhadap karyawan toko, karena pengalaman selama ini, anak anak yang menjadi karyawan toko diberikan upah yang rendah sementara jam kerjanya melampaui dan pemerintah diminta untuk mengawasinya.

BACA JUGA:  Satu Putaran Saja di Pilpres 2024 : Mungkinkah?

Warga juga minta pemerintah membangun irigasi Wae Lenteng karena dapat menjangkau atau mengairi lahan sawah sekitarnya. Program rehab sarana air minum Wae Mata Alo untuk kampung Metang sampai Sowang. Menurut warga pembangunan sarana air bersih menjadi kebutuhan prioritas karena sampai saat ini masyarakat Siri Mese, Desa Golo Poleng belum menikmati sarana air bersih.

Warga masyarakat sedang menyampaikan aspirasi saar reses anggota DPRD Mabar, Bernardus Ambat di Kecamatan Ndoso.(foto : ist)

Nasib yang sama dialami oleh masyarakat di Desa Golo Keli. Warga menyebutkan satu-satunya sumber air yang debitnya cukup besar dan dapat melayani kebutuhan air bersih mulai dari Pajo Desa Raka, Desa Tentang, Desa Golo Rua, Desa Golo Keli sampai Desa Golo Poleng. Masyarakat mengusulkan agar pengelolaan sarana air bersih ditangani langsung oleh PDAM.

Warga juga mendesak pemerintah untuk segera membangun jalan utama yang menghubungkan Dahang – Tentang – Siri Mese – Cunga Dur karena kondisi ruas jalan sudah rusak parah. Terutama jalan Siri Mese menuju Tentang di mana akses jalan sangat sulit. Apalagi jika harus melayani pasien gawat atau ibu hamil yang harus dirujuk ke Puskemas Tentang.

Dibidang pertanian, warga meminta pemerintah mendampingi petani dalam budidaya fanili, mente dan tanaman komoditi lainnya termasuk teknis pengolahan lahan dan pemeliharaan untuk meningkatkan produksi. Desa Golo Poleng, sebut warga memiliki potensi yang besar untuk produksi mente, namun hama tanaman mente menjadi persoalan yang belum teratasi sehingga menurunkan kualitas dan produktivitas.

Warga juga menyebutkan salah satu masalah paling serius yang kini dihadapi oleh masyarakat terutama para peternak babi yakni adanya virus ASF. Namun, hingga kini virus tersebut belum dicarikan solusinya.

Meski demikian warga mengharapkan bantuan bibit babi dari pemerintah khusus untuk pengembangan bibit babi lokal karena warga meyakini bibit babi lokal lebih tahan uji dan tahan terhadap virus ASF yang tengah menghatui para peternak babi beberapa tahun belakangan ini. *[red/fgc]

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button