FLORESGENUINE.COM-Kementerian kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) berupaya menanggulangi dan mencegah wabah penyakit yang berpotensi masuk ke wilayah Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Untuk tujuan tersebut, Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes akan melaksanakan pertemuan di Labuan Bajo.
Dalam keterangan persnya, Kemenkes RI mengungkapkan, upaya mendeteksi dan merespon kejadian penyakit berpotensi wabah akan dilakukan di pintu-pintu masuk negara seperti pelabuhan, bandara udara dan pos lintas darat negara.
Pertemuan awal digelar selama dua hari, Senin, 23 Oktober-24 Oktober 2013 yang berlangsung di Hotel Local Collection, Labuan Bajo. Pertemuan ini dihadiri berbagai kalangan antara lain: Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPBN), Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI,Tim dari Kementerian Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi NTT, Kepala KKP Kelas II Kupang dan lembaga lainnya.
Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes RI dr. Acmad Farchanny Tri Adyanto saat membuka kegiatan secara daring menyatakan apresiasi kepada para stakeholder yang hadir dalam persiapan simulasi antisipasi pencegahan penyakit berpotensi wabah di Labuan Bajo.
Dia menjelaskan, globalisasi telah menyebabkan banyak orang keluar-masuk ke suau wilayah tanpa bisa dibatasi. Lalulintas keluar masuk yang tak dapat dibatasi ini menjadi ancaman tersediri bagi munculnya penyakit yang berpotensi wabah.
Untuk meminimalisir dampak masuknya berbagai wabah penyakit di Labuan Bajo, apalagi sebagai daerah tujuan pariwisata maka perlu adanya simulasi untuk merespon dan mengantisipasi masuknya penyakit berpotensi wabah ke daerah ini. Simulasi antisipasi dan penanggulangan penyakit berpotensi wabah ini akan digelar pada tanggal 26 Oktober 2023.
Beberapa kawasan yang menjadi lokasi simulasi yakni kawasan Meruorah Labuan Bajo, Waterfront City dan Dermaga ASDP. Kegiatan simulasi ini akan melibatkan berbagai stakeholder seperti Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, Basarnas, Pemkab Manggarai Barat, dan stakeholder lainya.
Kemenkes berharap, melalui simulasi ini dapat mendeteksi secara dini masuknya berbagai penyakit yang berpotensi wabah dari luar daerah dan upaya untuk menanggulangi atau mengantisipasi setiap ancaman kesehatan yang sewaktu-waktu bisa terjadi di wilayah ini.[mas/fg]