JANGAN Jauhkan jarakmu dengan
rakyat Mburak
walau pun
gerimis
memindahkan
cahaya rembulan
ke dalam
gelas kopi
Tinggal sepi, tinggal waktu, diminum
tanpa sisa
Butir – butir keringat dan
air mata
sudah
kami jinakkan sendiri
Kami sudah memilih panggung ini sempit dan gelap
maafkan kami
kalau
kami tidak mau meminta maaf
Si Bupati, Si Kementerian, Si Presiden si anak manusia
Kamu yang pernah
mengsertifikat
tanah
dari atas langit
Mari beralih hitam menjadi putih
karena kami
terhempas
terlalu banyak waktu yang ditipu musuh
HPL 3.620 hektar Mburak lebih utama dari
kulit
kitab bacaan
Iblis yang menipu manusia
bodoh
dan manusia yang menipu Iblis
pintar
Dari tepian muara
Nanga Nae
hingga Tuke Remcapi
Tiba – tiba peta hinaan
terbentang menjulur.*