KESEHATAN

Polemik Nama Puskesmas “Tana Mori” Pemerintah Minta Rekomendasi Warga

FLORESGENUINE.com– Nama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tengah dibangun di Desa Golo Mori, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menuai polemik.

Beberapa pihak mempersoalkan pemberian nama Puskesmas “Tana Mori” yang dianggap tidak sesuai dengan nama asli wilayah tersebut. Bahkan sejumlah pihak menyebut nama yang sebenarnya adalah Golo Muri bukan Golo Mori seperti nama Desa Golo Mori.

Menanggapi polemik terkait nama Puskesmas Tana Mori, pemerintah Manggarai Barat meminta masyarakat setempat duduk bersama untuk bermusyawarah dengan menggali asal usul sejarah dan nama yang benar sesuai dengan kesepakatan. Hasil kesepakatan itu nantinya direkomendasikan kepada pemerintah daerah untuk selanjutnya disampaikan kepada Kementerian Kesehatan.

Wakil Bupati (Wabu) Manggarai Barat (Mabar), dr. Yulianus Weng, M.Kes menjawab wartawan usai launching todo cama Golo Mori di Golo Mori, Rabu (13/12/2023) mengatakan, polemik terkait nama Puskesmas akan dibicarakan secara bersama oleh berbagai elemen masyarakat di Desa Golo Mori.

BACA JUGA:  Operasi Ketupat 2024, Sidokkes Polres Mabar Beri Pelayanan Kesehatan Bagi Petugas dan Masyarakat

“Kami sudah pernitahkan kepala desa untuk buat pertemuan bersama semua tokoh masarakat di desa itu guna menelusuri asal usul nama dan sejarah. Hasil musyawarah dan kesepakatan bersama akan disampaikan kepada pemerintah daerah untuk selanjutnya kami akan sampaikan kepada kementerian kesehatan. Apakah nama itu nanti tetap atau berubah,” ujarnya.

Wabup menegaskan bahwa agar tidak ada lagi polemic terkait pemberian nama untuk Puskesmas yang tenagh dibangun di wilayah itu maka pemerintah desa bersama semua elemen masyarakat perlu duduk bersama untuk bermusyawarah dan membangun kesepakatan agar ke depan tidak terjadi lagi polemic terkait nama.

“Rekomendasi dari hasil kesepakatan bersama itu yang akan kita sampaikan kepada kementerian kesehatan. Jangan libatkan hanya satu dua orang atau sekelompok orang untuk ambil keputusan. Nanti berubah lagi. Itu sebabnya, kita minta pemerintah dan warga di desa itu untuk bicarakan dan sepakati secara bersama,” kata Wabup.

BACA JUGA:  Kemenkes Antisipasi Penyakit Berpotensi Wabah Masuk Labuan Bajo
Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng saat memberikan keterangan pers. (Foto : Kornelis Rahalaka/Floresgenuine)

Wabup Weng menambahkan bahwa perhatian pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan untuk daerah Manggarai Barat sangat besar. Perhatian pemerintah pusat itu antara lain dalam membantu membangun rumah sakit di wilayah ini, Tercatat, sebanyak empat Puskesmas sedang dibangun di sejumlah wilayah, salah satunya di Desa Golo Mori.

Sementara itu, Kepala Desa Golo Mori, Samaila mengatakan, pihaknya segera mempertemukan berbagai elemen warga di desa itu guna membicarakan polemik terkait nama Puskesmas Tana Mori yang sedang  dibangun di wilayah desa itu.

Kades Samaila menuturkan bahwa sejarah Golo Mori sangat panjang. Golo Mori sendiri jika diartikan secara lurus berarti Gunung Tuhan. Namun, secara lebih spesifik artinya gunung yang bertuan.

BACA JUGA:  Kesehatan Menstruasi dan Hak Seksual Perempuan antara Fakta, Mitos dan Tabu

Pasalnya, menurut kisah sejarah, kawasan ini, dulu pernah dikuasai oleh Kerajaan Bima. Namun, sejak pemerintahan orde baru, wilayah yang terdiri dari tiga kampung yakni Lenteng, Compang dan Lok ini, kemudian disatukan dan diberi nama Golo Mori. [kis/fg]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button