BUMI MANUSIA

Menghidupkan Jejak Kekatolikan Stella Maris di Labuan Bajo

FLORES GENUINE- Gereja Stella Maris Labuan Bajo merupakan titik awal perkembangan umat Katolik di wilayah ini. Gereja yang dibangun berdekatan dengan Masjid, tempat ibadah umat Muslim ini, boleh dibilang merupakan salah satu gereja paling tua di Manggarai Barat.

Pada 5 Januari 2025 lalu, Gereja Stella Maris untuk pertama kali mendapat berkat berlimpah dari Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus, Pr. Uskup Maksimus mengunjungi gereja ini dan berkesempatan merayakan ekaristi perdana bersama umat bertepatan dengan hari raya penampakan Tuhan.

Gereja ini awalnya adalah sebuah kapela kecil yang berusia lebih dari 100 tahun. Seiring perjalanan waktu dan bertambahnya umat Katolik, gereja yang terletak di kompleks Biara Susteran Ursulin ini dithabiskan menjadi sebuah stasi dibawah Paroki Roh Kudus Labuan Bajo.

Kisah sejarah gereja Stella Maris berawal dari kunjungan seorang misionaris eropa pertama ke Labuan Bajo yakni Pater Engbers, SJ. Sekitar tahun 1911, Pater Engbers datang dari Maumere melalui Reo dan akhirnya berlabuh di Labuan Bajo. Maksud kedatangan Pastor Engbers adalah untuk mengunjungi beberapa umat Katolik asal Larantuka, Flores Timur yang kala itu sedang bekerja sebagai penyelam mutiara di perairan Labuan Bajo. Inilah masa-masa yang menjadi cikal bakal penyebaran iman Gereja Katolik di wilayah ini.

BACA JUGA:  Caritas Keuskupan Labuan Bajo Salurkan Bantuan untuk Korban Gunung Lewotobi

Uskup Maksimus dalam kotbahnya menyatakan ada tiga poin penting yang menjadi inspirasi hidup orang-orang Majus dari Timur yaitu :

Pertama, kerinduan untuk mencari Yesus. Para Majus dari Timur adalah orang-orang besar yang memiliki kerinduan untuk mencari pribadi yang paling berharga dalam hidup mereka yakni Yesus. Para Majus itu rela meninggalkan tempat asal mereka untuk menjumpai Dia.

“ Kita belajar dari mereka kesetiaan mencari Yesus dan menjadikan Dia sebagai prioritas utama diatas segala-galanya. Misalnya, dalam hal berdoa, kita melakukannya bukan karena ada waktu sisa melainkan sebagai bagian dari kebutuhan kita,” imbau Uskup.

Kedua, menemukan Yesus. Dalam ziarah mencari Yesus, orang-orang Majus juga mengalami banyak tantangan dan kesulitan, termasuk tantangan dari Herodes. Namun mereka tetap tekun dan setia hingga akhirnya menemukan Yesus.

BACA JUGA:  Mengenang Uskup Emeritus Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, SVD

Perjumpaan dengan Yesus adalah sumber sukacita, karena Dia-lah pokok utama pencaharian mereka.

“ Dalam hidup ini, kita juga selalu mencari. Namun, cukup sering yang ditemukan bukan Yesus melainkan keinginan-keinginan pribadi kita,” tandasnya.

Ketiga, persembahan. Dalam perjalanan mencari dan menemukan Yesus, para Majus dari Timur membawa serta persembahan yang paling berharga dari diri mereka. Mereka menjaga persembahan selama perjalanan hingga mempersembahkannya kepada Yesus.

“ Kita juga diajak untuk mempersembahkan yang paling berharga dari diri kita untuk kemuliaan Tuhan, bukan sesuatu yang sisa yang tidak digunakan lagi,” ujarnya.

Uskup Maksi meminta umat agar setia menjaga dan memelihara iman mereka. Menurut Uskup Maksi, Stasi Stella Maris merupakan stasi paling barat di Keuskupan Labuan Bajo yang merupakan pintu gerbang Flores.

BACA JUGA:  Mgr Maksimus Regus Umumkan Badan Kuria Keuskupan Labuan Bajo

Ia juga mengimbau umat agar membentuk barikade iman yang kokoh dan tangguh untuk menjaga nilai-nilai kekatolikan yang telah bertumbuh dan berakar di wilayah ini dengan membangun kebersamaan yang soliditas sebagai gereja dan selalu terbuka menghadapi tantangan perubahan yang terjadi dimulai dari kesetiaan dan ketekunan mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan iman.

Sementara itu, seorang tokoh umat Stasi Stella Maris Buce Helo mengajak umat untuk melihat sejarah panjang perjalanan Stasi Stella Maris yang merupakan pintu masuk iman Katolik di wilayah Barat, Pulau Flores.

“ Mari kita menjaga identitas ke-Katolik-kan kita dari pengaruh-pengaruh baru yang masuk dari luar. Kita perlu membangun iman yang kokoh dan kesatuan hidup menggereja”, imbaunya. [vin/fgc]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button