FLORESGENUINE.com- Festival religi Katolik di Keuskupan Ruteng bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga kesempatan emas untuk memperkuat ikatan komunitas agama sekaligus menarik banyak wisatawan untuk berkunjung dan menikmati keindahan dan kekayaan budaya keagamaan di Keuskupan Ruteng.
Romo Inosensius Sutam mengungkapkan ini saat berdialog dengan jajaran Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) pada Jumad pekan lalu. Ino menyebutkan beberapa kegiatan festival yang digelar di Kesukupan Ruteng mengedepankan unsur kolaborasi seperti festival Golo Curu dan festival Lembah Sanpio.
“ Kehadiran festival-festival ini merupakan bukti nyata peran Gereja Katolik dalam mendukung pembangunan kepariwisataan yang inklusif bagi seluruh pihak,” ujar Romo.
Dalam diskusi ini dibahas pula beberapa agenda penyelenggaran festival seperti festival Golo Koe, festival Golo Curu dan festival Lembah Sanpio yang mengedepankan nuansa budaya dan religi. Keuskupan Ruteng telah menetapkan beberapa event tersebut sebagai agenda kegiatan tahunan.
Festival Golo Koe Maria Asumpta Nusantara misalnya, digelar di Labuan Bajo pada setiap tanggal 10 – 15 Agustus, festival Lembah Sanpio Kisol Maria Bunda Segala Bangsa diadakan setiap tanggal 4 – 8 September dan festival Golo Curu Maria Ratu Rosari, pada tanggal 3 -7 Oktober.
Selain berdiskusi terkait festival religi Katolik, dalam pertemuan ini dibahas pula travel pattern atau peta perjalanan wisata religi Katolik di Pulau Flores umumnya. Romo Ino menyambut baik peluncuran travel pattern ziarah religi Katolik di Pulau Flores ini.
Menurut dia, perlunya sebuah gerakan bersama untuk memberikan narasi religi yang disepakati bersama serta gerakan bersama untuk warga keuskupan di seluruh Flores. [kis/fg]