
FLORES GENUINE – Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus mengajak umat Katolik untuk memaknai masa prapaskah sebagai sebuah perjalanan pembaharuan diri dan tobat. Ajakan itu disampaikan Uskup Maksi saat memimpin misa di Stasi Cumbi, Paroki Sok Rutung, Minggu (6/4/2025).
Mengutip nubuat Yesaya, Uskup Maksi menyatakan, Allah sungguh baik kepada umat Israel. Sekalipun mereka sering tidak setia kepada-Nya tapi Ia mengampuni mereka. Bahkan Allah melupakan masa lalu mereka yang penuh dengan dosa.
“ Allah hanya melihat masa depan Israel. Karena itu, Yesaya mengajak umat Israel untuk membangun pengharapan dalam semangat tobat. Kita juga diajak untuk melihat Allah sebagai sumber kerahiman yang menerima kita kembali ke pangkuan-Nya sekalipun kita sudah berdosa,” ujar Uskup Maksi.
Uskup Maksi mengisahkan pengalaman Rasul Paulus yang kiranya menjadi model bagi orang beriman. Di mana, masa lalu Paulus adalah sebagai penganiaya jemaat Kristen tetapi ia diubah oleh Allah secara ajaib ketika hendak menganiaya jemaat Kristen.
“ Setelah berjumpa dengan Kristus, Paulus melihat masa lalunya sebagai suatu kerugian karena pengenalan akan Kristus membawa sukacita hidup dan keselamatan. Pengalaman Paulus ini menunjukkan kasih Allah yang besar,” ucapnya.
Demikian halnya dengan kisah Injil lainnya yakni seorang perempuan yang diselamatkan oleh Yesus ketika ia kedapatan berzinah. Yesus berpesan agar perempuan itu tidak lagi melakukan dosa dalam hidupnya.
“ Kerahiman Allah inilah yang mesti kita renungkan di masa Prapaskah ini. Kita pun diajak untuk rela mengampuni sesama dalam hidup kita,”imbau uskup.
Kedatangan Uskup Maksi ke Stasi Cumbi merupakan peristiwa istimewa bagi umat setempat lantaran umat di wilayah ini telah lama tak pernah dikunjungi seorang uskup setelah stasi ini pertama kali dikunjungi oleh Mgr. Wilhelmus van Bekkum, SVD puluhan tahun lalu.
“ Ini merupakan rahmat besar bagi kami di stasi ini, karena uskup berkenan hadir di sini. Kami merasa dihargai dan diperhatikan,” kata Aleksius Hagul, tokoh umat setempat.
Sementara itu, Ketua Dewan Stasi, Marselinus Joni memaparkan sekilas sejarah Stasi Cumbi dan perkembangan umat Katolik di wilayah tersebut. Ia berharap, kehadiran Uskup Maksi semakin memperteguh dan memperkuat iman umat di wilayah pesisir selatan itu.
Pengurus gereja dan umat berharap agar uskup memperhatikan nasib guru-guru Agama Katolik yang bekerja di sekolah, asset tanah dan pendampinagn terhadap anak dan generasi muda demi pengembangan gereja di wilayah ini di masa mendatang. *[vin/fgc]