BUDAYA

Sekilas Sejarah Tahun Baru dan Tradisi Perayaan di Beberapa Negara

FLORESGENUINE.com- Kalender masehi merupakan sistem penanggalan yang digunakan secara internasional oleh masyarakat di seluruh dunia. Karena itu, tidak heran jika pergantian Tahun Baru Masehi selalu dirayakan secara meriah.

Adapun perayaan tahun baru ini sudah dilakukan sejak lama. Tahun Baru Masehi telah ditetapkan berabad-abad lalu bahkan sejak masa Kerajaan Romawi. Berikut sekilas sejarah penetapan Tahun Baru Masehi yang dilansir dari berbagai sumber.

Penanggalan Masehi berawal dari zaman Kerajaan Romawi. Dulunya kerajaan ini menggunakan kalender dari Etruskan yakni bangsa Asia yang dikenal memiliki peradaban tinggi. Namun, pada abad ke-7 Sebelum Masehi (SM) pemimpin kerajaan berganti ke tangan Julius Caesar.

Setelah dinobatkan sebagai raja, Julius Caesar memutuskan untuk mengganti sistem penanggalan. Alasannya, karena Julius Caesar ingin menyesuaikan penanggalan dengan mengikuti revolusi Matahari yang biasa dilakukan orang Mesir Kuno. Satu tahun dalam penanggalan tersebut dihitung sebanyak 365 seperempat hari.

Untuk menerapkan kalender ini, Caesar menambahkan 67 hari di tahun 45 SM. Sehingga perhitungan tahun ke-46 SM dimulai pada 1 Januari. Dengan berbagai pertimbangan teoritis, Caesar juga memerintahkan untuk menambah satu hari di bulan Februari setiap 4 tahun sekali. Tujuannya agar bisa menghindari penyimpangan penghitungan dalam kalender Masehi.
Akan tetapi, sebelum ditetapkannya kalender ini, Julius Caesar terbunuh pada tahun 44 SM.

Setelahnya, di beberapa negara kekuasaan Kekristenan mendominasi. Pada masa itu, umat agama Kristen menetapkan untuk menggunakan Kalender Masehi. Penghitungannya sendiri merujuk pada tahun kelahiran Yesus Kristus sebagai 1 M. Dengan begitu, jika dihitung dari tahun kelahiran Yesus maka tahun penetapan kalender Masehi jatuh pada 1582 M.

Sederhananya, penetapan penggunaan kalender Masehi tanggal 1 Januari jatuh pada tahun 1582. Penetapan ini dilakukan oleh Paus Gregorius XIII dan digunakan sampai saat ini. Meski Tahun Baru Masehi ditetapkan jauh setelah zaman Kerajaan Romawi Kuno, namun tradisi-tradisinya sudah dimulai sejak saat itu. Perayaan Tahun Baru di zaman itu dilakukan dengan saling memberikan kacang dan koin lapis emas dengan gambar wajah Dewa Janus.

BACA JUGA:  Lamalera Ditengah Arus Globalisasi, Hentakan "Hilibe" Tak Lagi Terdengar

Kemudian, muncul pula tradisi-tradisi seperti mempersembahkan hadiah kepada Kaisar yang sedang berkuasa. Sampai pada akhirnya tradisi tersebut menjadi sebuah kewajiban. Sampai pada 1582 penggunaan Kalender Masehi tanggal 1 Januari ditetapkan oleh Paus Gregorius XIII. Sejak saat itu, dirayakanlah tanggal 1 Januari sebagai perayaan Tahun Baru setiap tahunnya sampai saat ini.

Di negara Amerika Serikat kebanyakan perayaan dilakukan pada malam sebelum tahun baru yakni 31 Desember. Pada malam itu orang-orang akan pergi ke berbagai acara atau pesta. Sementara, di New York masyarakat merayakan Tahun Baru dengan berkumpul untuk menonton televisi.

Setelahnya, ketika waktu menunjukkan pergantian tahun, lonceng tengah malam berbunyi, sirine dinyalakan dan kembang api diledakkan di mana-mana. Bersamaan dengan itu, masyarakat akan meneriakkan “selamat tahun baru”.

BACA JUGA:  Satlantas Polres Manggarai Barat Larang Penggunaan Knalpot Brong

Di Indonesia sendiri, perayaan Tahun Baru Masehi sama seperti di Amerika dan New York. Yakni berkumpul di keramaian dan ikut memeriahkan pergantian malam tahun baru dengan petasan dan kembang api.

Tahun baru masehi dirayakan dengan tradisi berkumpul bersama, pesta dan membakar kembang api. Namun, di beberapa negara ada tradisi unik yang dilakukan dalam merayakan tahun baru.
Dikutip dari laman University of Colorado Boulder, tradisi-tradisi unik perayaan tahun baru di berbagai belahan dunia:

1.Meramal Nasib dengan Timah di Jerman. Di Jerman, tahun baru dirayakan dengan melelehkan sepotong timah di atas lilin. Setelah meleleh sepenuhnya, timah kemudian dituangkan ke dalam wadah berisi air dingin. Timah kemudian akan mengeras dengan berbagai macam bentuk. Konon, bentuk timah yang dihasilkan akan mengungkapkan nasib seseorang di tahun yang akan datang.

2. Menyajikan 12 buah bundar di Filipina, Pada malam perayaan tahun baru, masyarakat Filipina biasanya akan menyediakan 12 buah berbentuk lingkaran di atas meja makan. Buah itu melambangkan doa agar semua orang mendapatkan kemakmuran di tahun yang akan datang. Sebab, buah berbentuk bundar menurut masyarakat Filipina melambangkan kekayaan seperti koin. Sementara, jumlahnya yakni 12 mewakili setiap bulan dalam satu tahun. Buah ini baru bisa dimakan dalam beberapa hari setelah perayaan tahun baru.

  1. Makan 12 anggur di Spanyol dan Meksiko. Saat perayaan tahun baru, masyarakat Spanyol akan memakan 12 buah anggur. Buah tersebut melambangkan setiap detak jam sebelum tahun baru dimulai. Di Meksiko sendiri, memakan 12 buah anggur pada perayaan tahun baru dipercaya dapat membawa kemakmuran dan keberuntungan di tahun baru.
  2. Membuat perahu kecil di Brazil. Orang Brazil memiliki tradisi membuat perahu kecil yang diisi hadiah untuk Dewi Lautan bernama Yemanja. Perahu kecil itu kemudian akan dilepaskan di pantai dengan mengucapkan permintaan.
BACA JUGA:  Gereja Harus Menghadirkan Semangat Soliditas dan Solidaritas

Jika perahu itu berlayar dan tidak kembali ke pantai, konon permintaan orang tersebut akan terkabul di tahun baru. Selain itu, orang-orang akan mengenakan pakaian berwarna putih yang dipercaya membawa kedamaian dan getaran positif.

  1. Menggunakan pakaian dalam berwarna di Brazil. Tradisi unik lainnya di Brazil yakni pada malam tahun baru masyarakat akan membeli pakaian dalam baru dan mengenakannya. Warna pakaian dalam tersebut juga disesuaikan dengan keinginan mereka di tahun yang akan datang.

Warna-warna tersebut adalah kuning melambangkan emas yang akan membawa uang, merah atau pink melambangkan cinta dan hijau melambangkan harapan. Terakhir yaitu biru sebagai simbol kesehatan. Itulah sekilas sejarah Tahun Baru Masehi dan tradisi perayaannya di beberapa negara.* [red/fgc]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button