FLORESGENUINE.com- Gunung Ile Lewotolok atau lasim disebut dengan nama Ile Ape merupakan gunung api aktif di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Gunung api ini kerap mengalami erupsi.
Gunung dengan ketinggian 1423m dpl ini, selain kerap erupsi sekaligus menawarkan panorama alam yang menakjubkan. Gunung Ile Lewotolok terletak di Kecamatan Ile Ape merupakan salah satu destinasi wisata terbaik di Lembata.
Spot wisata alam yang satu ini dapat dicapai melalui jalan darat dari Lewoleba, Ibu Kota Kabupaten Lembata dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam. Namun, untuk menuju puncak gunung, para pendaki harus ekstra waspada dan hati-hati serta harus mempersiapkan diri dengan baik, bukan hanya butuh ketangguhan fisik tapi juga mental, terutama terntu saja wajib didampingi oleh pemandu dan wajib mentaati rambu-rambu yang ditetapkan oleh pihak berwajib atau petugas gunung berapi.
Maklum, Gunung Ile Lewotolok termasuk gunung api paling aktif di Lembata. Setiap waktu, gunung ini dapat mengeluarkan abu vulkanik disertai bunyi dentuman dan gemuruh yang mampu menciutkan nyali serta dapat mengancam keselamatan nyawa setiap pengunjung yang datang.
Umumnya, para pendaki akan memulai perjalanan dari Desa Atawatung atau Desa Baopukang. Dua tempat ini berada di sisi utara gunung Ile Lewotolok. Berdasarkan pengalaman sejumlah wisatawan, untuk mencapai puncak Gunung Ile Lewotok, pendaki membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam perjalanan.
Di puncak gunung terdapat hamparan pasir yang mahaluas dengan gunung api aktif berada di tengah hamparan pasir tersebut. Dipuncak gunung itu pula terdapat kawah besar menyerupai kaldera berbentuk bulan sabit yang oleh warga setempat menyebutnya metong lamataro.
Sementara di sisi sebelah Tenggara terdapat sebuah gunung kecil berbentuk kerucut tampak berdiri kokoh. Di puncak gunung ini, pengunjung dapat menyaksikan sunrise pun sunset karena tak ada yang menghalangi. Gunung Ile Lewotolok merupakan salah satu gunung tertinggi di Lembata dengan pemandangan mencapai 360 derajat.
Menurut catatan sejarah, gunung Ile Lewotolok pertamakali erupsi pada tahun 1660. Gunung ini kemudian meletus lagi pada tahun 1819 dan 1849. Lalu pada tanggal 5 dan 6 Oktober 1852 terjadi letusan yang sangat dasyat hingga merusak wilayah di sekitarnya bahkan memunculkan kawah baru dan komplek solfatara di sisi Timur Tenggara.
Gunung Ile Lewotolok kerap melontarkan lava pijar, abu dan awan panas yang disertai hembusan gas beracun. Gunung api ini sempat mengalami masa krisis gempa pada tahun 2012 hingga berlanjut tahun 2017 dan hingga kini Gunung Ile Lewotolok masih terus aktif.
Setiap waktu gunung indah ini terus mengeluarkan asap hitam dan abu vulkanik. Bagi warga setempat, aktivitas gunung ini selain memicu rasa takut namun serentak menawarkan panorama alam yang menakjubkan.[kis/fg]