
FLORES GENUINE – Fraksi Harapan Baru DPRD Manggarai Barat (Mabar) memberikan beberapa catatan penting untuk diperhatikan oleh pemerintah daerah terhadap rancangan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2025.
Fraksi Harapan Baru dalam pandangan akhir terkait pengantar nota keuangan yang dibacakan pada Jumad (10/7/2025) menegaskan perlunya perubahan APBD ketika asumsi KUA tidak sesuai lagi, di mana adanya penyesuaian akibat regulasi pusat dan kondisi tertentu yang tidak bisa tidak, harus dilakukannya perubahan APBD.
Bagi Fraksi Harapan Baru, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menurut Fraksi Harapan Baru, pendapatan daerah mengalami penurunan sebesar 8,1% karena berkurangnya dana transfer dan PAD.
“ Apabila dana transfer berkurang, seharusnya pemerintah berusaha untuk meningkatkan PAD agar menutupi kekurangan anggaran terutama untuk membiayai belanja-belanja prioritas,” ungkap Fraksi Harapan Baru.
Untuk itu, Fraksi Harapan Baru mengusulkan kepada pemerintah agar melakukan sejumlah upaya diantaranya:
Pertama, optimalisasi pemungutan pajak dan retribusi dengan menyediakan sistem dan SDM yang kuat dan memadai. Pemungutan pajak dan retribusi harus dilakukan secara efektif dan efisien dengan digitalisasi didukung oleh SDM yang handal.
Kedua, intensitas sosialisasi dan edukasi perlu ditingkatkan untuk membangun kesadaran bersama tentang pentingnya pajak dan rertibusi bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Ketiga, penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang tidak taat terutama pengusaha yang mendapatkan keuntungan dari pemanfaatan potensi daerah ini. Terkait ini maka kerjasama dengan berbagai pihak perlu terus ditingkatkan.
Keempat, monitrong dan evaluasi terhadap berbagai pelaksanaan upaya-upaya pemerintah harus serius dilakukan untuk mengetahui setiap kelemahan yang perlu diperbaiki. Fraksi Harapan Baru berpandangan bahwa apabila pemerintah serius melakukan berbagai upaya dan menggerakan seluruh kekuatan yang ada, maka realisasi pendapatan asli daerah bisa lebih tinggi dari yang direncanakan pemerintah.
Menurut Fraksi Harapan Baru, belanja daerah yang mengalami penurunan 6,7% adalah hal yang wajar ketika rencana pendapatan sudah berkurang. Namun terhadap belanja ini, Fraksi Harapan Baru menekankan beberapa hal yaitu:
Pertama, belanja bantuan kepada masyarakat harus dipandang sebagai belanja prioritas. Di tengah kondisi perekonomian yang cenderung merisaukan, angka kemiskinan masih tinggi, maka bantuan pemerintah sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktifitas masyarakat dan mengatasi permasalahan yang mereka hadapi.
Kedua, program-program pemberdayaan petani/peternak perlu diperkuat dalam rangka mendukung ketahanan pangan sebagai prioritas nasional.
Ketiga, alokasi anggaran untuk mendukung berbagai program nasional harus ditingkatkan sebagai salah satu strategi untuk mendapatkan dukungan pemerintah pusat, seperti program bidang pertanian/perikanan/peternakan guna mendukung swasembada pangan dan makan bergizi gratis, bantuan rumah layak huni untuk mendukung program perumahan, menyediakan anggaran untuk pendidikan perkoperasian dan lain-lain.
Pada bagian lain, Fraksi Harapan Baru juga mengingatkan pemerintah daerah terhadap beberapa aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat antara lain pembangunan ruas jalan Nangalili – Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan. Pemeliharaan jalan Orong – Robo, Kecamatan Welak. Lanjutan pembangunan jalan Tondong Raja- Wae Tana. Pemeliharaan jalan simpang Peri – Nancar – Tebang, Kecamatan Lembor.
Selain itu, peningkatan jalan dari Wae Togo – Pela – Nandong. Pembangunan jalan pada wilayah terisolir di Desa Siru dan Wae Wako yakni Pampa – Pandang – Kondeng– Kedi). Peningkatan jalan Ndiheng – Repas – Kaca. Peningkatan jalan Mamis – Wersawe. Pembangunan jalan Golo Mori – Ceremba. Pembangunan jembatan Wae Mesa, Desa Golo Mori dan pembangunan jaringan air minum Desa Golo Mori.
Pandangan Fraksi Harapan Baru itu disampaikan dan ditandatangani oleh Ketua Fraksi: Inocentius Peni, Sekretaris Hasanudin dan anggota masing-masing : Anselmus Jebarus, Rofinus Rahmat, Antonius Aron dan Bernadus Ambat. [red/fgc]