NEWS

Warga Macang Tanggar Keluhkan Kondisi Jalan yang Buruk

FLORESGENUINE.com- Warga Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluhkan buruknya kondisi jalan di wilayah itu.

Diketahui, Desa Macang Tanggar merupakan salah satu wilayah terluas di Kecamatan Komodo yang merupakan salah satu urat nadi perekonomian masyarakat. Kawasan persawahan Satar Walang, Tanah Dereng, Handel dan Weor misalnya  merupakan kantong ekonomi produktif dan merupakan lumbung pangan Manggarai Barat selain kawasan persawahan Lembor dan Terang di Kecamatan Boleng.

Matias Midun, warga Kampung Weor, Desa Macang Tanggar  mengatakan, selama ini ribuan warga di wilayah tersebut mengalami kesulitan akses dalam memasarkan hasil komoditi mereka karena terhambat oleh kondisi jalan yang buruk. Matias berceritra, pemerintah Manggarai Barat tak pernah memperhatikan beberapa jalur jalan di wilayah itu seperti jalur Capi – Weor, Weor – Translok dan Weor – Tanah Dereng.

BACA JUGA:  Wakapolres Manggarai Barat Diganti Mantan Kasatreskrim Libartino Silaban

“ Pemerintah hanya main janji-janji, tapi tak pernah ditepati. Setiap musim Pilkada mereka datang buat janji lagi tapi setelah terpilih mereka lupakan kami. Kami sudah bosan dengan janji-janji,”ujar Matias.

Menurut Matias, jalur jalan Capi/Merombok menuju Kampung Weor pernah dikerjakan oleh seorang kontraktor namun hingga kini tak kunjung diaspal. Kondisi serupa terjadi di jalur jalan dari Weor menuju Translok dan dari Translok menuju Duwe dan Kampung Lemes. Kondisi di beberapa jalur jalan tersebut kini dalam kondisi rusak parah.

Beberapa ruas jalan yang pernah ditelfor kini kondisi jalannya rudak parah. Batuan dan kerikil berserakan di jalan-jalan. Sedikitnya terdapat sebuah sungai yang hingga kini tak kunjung dibangun jembatan penyeberangan sehingga warga terpaksa melewati aliran sungai. Pada musim hujan dengan intensitas tingga, sungai yang menghubungkan Kampung Translok – Duwe sulit dilalui warga.

Padahal, jalan tersebut merupakan jalur penghubung utama antar kampung-kampung sekitar sekaligus merupakan kawasan pemasok utama pangan seperti beras, buah-buahan dan sayur mayur untuk memenuhi kebutuhan warga kota Labuan Bajo dan sekitarnya.

BACA JUGA:  PLN UIP Nusra akan Selesaikan Pembayaran Kompensasi yang Tanahnya Dilewati Jalur SUTT 70 Kv PLTMG Flores-IG Labuan Bajo
Jalur jalan Kampung Weor – Translok dalam kondisi rusak parah. (foto : Kornelis Rahalaka/Floresgenuine)

Sementara itu, seorang warga Translok mengaku pernah melihat beberapa kali petugas datang ke kampung itu untuk megukur jalan, namun sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya.

“ Hampir setiap tahun, ada petugas yang datang untuk mengukur jalan. Tapi, tidak tahu mereka ukur untuk apa, karena tidak pernah diaspal,” ujarnya.

Menurut dia, wilayah Desa Macang Tanggar termasuk daerah yang sangat potensial namun luput dari perhatian pemerintah. Padahal, letaknya sangat dekat dengan kota pariwisata super premium Labuan Bajo.

Jarak Desa Macang Tanggar – Labuan Bajo hanya sekitar 15 kilometer atau dapat dicapai hanya dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Namun, lantaran kondisi jalan yang buruk waktu tempuh menjadi relative lama.

BACA JUGA:  Mengenang Labuan Bajo Tempoe Doeloe, Merajut Riwayatnya Masa Kini

Bahkan sebagian warga Macang Tanggar terpaksa harus rela berjalan kaki dengan menempuh jarak yang jauh agar bisa mendapatkan jalan yang baik dan kendaraan umum seperti mereka harus ke Merombok, ke Lemes atau ke Kampung Duwe. [kis/fg]

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button