FLORESGENUINE.com- Sekitar 700 ribu Umat Katolik di Timor Leste tumpah ruah ke jalan-jalan utama Kota Dili untuk menyambut kedatangan Pemimpin Gereja Katolik seluruh dunia Paus Fransiskus yang berkunjung ke negara ini, Senin (9/9/2024).
Di sepanjang rute perjalanan yang dilewati Paus Fransikus, ratusan ribu warga dari berbagai wilayah menyambut kedatangan Paus dengan sukacita dan kegembiraan. Uniknya, seekor burung merpati tiba-tiba terbang di sekitar mobil yang ditumpangi Paus Fransikus.
Dalam kunjungan ke Dili, Paus Fransiskus mengikuti rangkaian kegiatan antara lain mengadakan pertemuan dengan pimpinan Negara, perwakilan amsayarakat sipil, para diplomat dan mengunjungi kaum difabel serta memimpin perayaan misa agung.
Paus Fransiskus dalam pidato di hadapan pemimpin negara, perwakilan masyarakat sipil dan diplomat di Istana Negara Timor Leste menyatakan bahwa Timor Leste mampu bangkit kembali dan menemukan jalan menuju perdamaian usai melewati masa-masa sulit.
” Warga Timor Leste tak pernah kehilangan harapan saat menghadapi periode dramatis memperjuangkan kemerdekaan,” kata Paus, dikutip Vatican News.
Dia juga memuji, warga Timor Leste yang berjuang untuk mencapai rekonsiliasi dengan saudara mereka di Indonesia. Untuk diketahui, Timor Leste pernah berada dalam pendudukan pasukan Indonesia sejak 1975.
Di tengah pendudukan itu, Gereja Katolik punya peran dalam perjuangan kemerdekaan wilayah ini. Gereja sempat bertindak sebagai sumber informasi, menyediakan tempat berlindung, dan memberi dukungan ke warga Timor Leste.
Keterkaitan Katolik dengan kemerdekaan Timor Leste tak berhenti, Pada tahun 1989 Paus Yohanes Paulus II berkunjung ke Timor Leste yang saat itu masih dikenal Timor Timur. Saat itu Paus berpidato mengecam pertumpahan darah yang terjadi dan meniupkan spirit semangat ke pejuang kemerdekaan di Timor Leste.
Lawatan Paus Paulus II memberi dorongan yang bersejarah di panggung global di tengah upaya warga memerdekakan diri. Banyak jemaat Katolik di Timor Leste mengenang Paus Paulus II sebagai satu-satunya pemimpin dunia yang berkunjung saat pendudukan terjadi selama puluhan tahun.
“ Karena pemaksaan pemilihan agama itu, warga berpindah ke Katolik sebagai cara menolak integrasi dengan Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim,” demikian dikutip Reuters.
Sebelum tahun 1975, pemeluk Katolik hanya sekitar 30 persen. Namun, setelah merdeka jumlah mereka mencapai lebih dari 95 persen. Diketahui Timor Leste memperoleh kemerdekaan melalui referendum yang diawasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2002.
Pada 2004, Indonesia resmi mengganti Kantor Urusan Kepentingan Republik Indonesia di Dili menjadi Kantor Kedutaan Besar Indonesia. Saat itu, Duta Besar pertama Indonesia untuk Timor Leste adalah Ahmed Bey Sofwan.
Pada kesempatan ini, Paus Fransiskus juga menyinggung tantangan baru yang dihadapi Timor Leste setelah menjadi negara merdeka. Permasalahan seperti emigrasi, kemiskinan, terutama di daerah pedesaan, penyalahgunaan alkohol dan pembentukan geng-geng anak muda agar harus segera dicari solusinya.
“ Sebab itulah, saya ingin mengatakan, semoga iman, yang telah mencerahkan dan menopang Anda di masa lalu, terus menginspirasi masa kini dan masa depan Anda,” ujar Paus Fransiskus. *[kis/fg]