LINGKUNGAN HIDUP

Yayasan Bintari Adakan Pelatihan dan Diseminasi Kajian Proyeksi Iklim dan Resiko di Labuan Bajo

Pelatihan dan Diseminasi Kajian Proyeksi Iklim dan Kajian Resiko Iklim Kabupaten Manggarai Barat

FLORESGENUINE.com – Yayasan Bina Karta Lestari (Bintari) mengadakan kegiatan Pelatihan dan Diseminasi Kajian Proyeksi Iklim dan Kajian Resiko Iklim Kabupaten Manggarai Barat selama tiga hari di Labuan Bajo, NTT.

Kegiatan itu berlangsung pada 16-19 April 2024 berlokasi di aula Hotel Zasgo Labuan Bajo, Manggarai Barat dengan tema Penguatan Ketahanan Iklim Masyarakat Pesisir Beresiko di NTT Melalui Pengelolaan Sumber Daya dan Mata Pencaharian Rumah Iklim.

Kepada media Kordinator Program Peka Iklim Bintari Labuan Bajo, David Purmiasa, Jumat 19 April 2024 mengatakan, kegiatan ini secara khusus yang terkait dengan kajian proyeksi dan resiko iklim Kabupaten Manggarai Barat ini.

Lebih spesifik, lanjut David, untuk melakukan analisis, melakukan proyeksi untuk 30 tahun ke depan dan melakukan analisis resiko yang kemungkinan terjadi sebagai perubahan iklim ini.

BACA JUGA:  Quo Vadis Konservasi Taman Nasional Komodo?

“Jadi, tujuan kegiatan adalah mendukung pemerintah Kabupaten untuk bagaimana bisa mengangkat isu-isu perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan ini sebagai hal prioritas dalam perencanaan pembangunan daerah,” jelas David

Foto kegiatan berlangsung di room Hotel Zasgo Labuan Bajo. Foto: Hamid

Untuk narasumber, tambah David, Bintari bermitra dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai mitra konsultan untuk pelaksanaan kegiatan ini. Jadi, ada DR.Akhmaf Faqih dan DR. Bambang dan juga tim nya, ada dua anggota lainnya.

“Dan mereka bersama kita melakukan kajian ini. Dan proses nya sudah dimulai dari bulan Desember (2023) sampai dengan sekarang,” tutur David

Yayasan Bintari ini, menurut nya, visi misi nya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, dan program nya bermacam-macam, seperti ada program pengelolaan sampah.

BACA JUGA:  Berikut Total Pendaftar Cakada di PDI Perjuangan Mabar

“Kalau program nya kami sendiri di Peka Iklim ini, ada lima hal besar. seperti saya bilang tadi, ada program perlindungan ekosistem sama bagaimana membangun kemampuan para petani dan nelayan untuk menghadapi dampak perubahan iklim,” papar David

Kemudian yang kedua, lanjut nya, mendukung pemerintah kabupaten dalam menghasilkan dokumen-dokumen perencanaan yang berbasis pengetahuan. Salah satu nya termasuk kajian proyeksi dan resiko iklim.

Lanjut nya, yang ketiga, kita bekerja sama dengan kelompok masyarakat di desa lewat pokdarwis untuk coba menghidupkan ekowisata di desa sebagai alternatif mata pencaharian bagi masyarakat. Kemudian juga, kita mendukung sanitasi, infrastruktur air bersih sama pengelolaan sampah di desa.

Untuk diketahui, Yayasan Bintari sendiri berpusat di Kota Semarang, Jawa Tengah. Keberadaan Yayasan Bintari di NTT hanya sebagai kantor Cabang Program yang berpusat di Kabupaten Manggarai Barat. (ah/fg)

BACA JUGA:  Hutan Bakau antara Kepentingan Ekonomi dan Keseimbangan Ekologis

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button