FLORESGENUINE.com – Kabupaten Flores Timur (Flotim) memiliki beragam daya tarik wisata baik wisata alam, budaya atau minat khusus. Namun, sebagian besar potensi wisata di daerah ini, belum dikelola maksimal. Hanya sebagian kecil yang sudah menjadi destinasi wisata yang layak untuk dipasarkan kepada para wisatawan.
Wisata religius Semana Santa misalnya, sudah menjadi ikon pariwisata Flores Timur. Tradisi keagamaan ini telah dirayakan sejak berabad-abad pada setiap pekan suci perayaan Paskah. Ritual ini diungkapkan dengan cara yang khas sebagai ungkapan iman nasrani yang diwariskan secara turun temurun.
Tradisi regilius ini merupakan kekayaan warisan peninggalan Bangsa Portugis yang dijalankan sejak abad ke-15. Aktivitas keagamaan tahunan ini tidak hanya dihadiri oleh masyarakat local, namun seiring berjalannya waktu, ritual ini mampu menarik minat wisatawan dari daerah lain bahkan mancanegara. Keunggulan wisata religius inilah yang melambungkan Larantuka ke pentas wisata bertaraf internasonal.
Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi dalam webinar bertajuk: Potensi dan Strategi Pengembangan Wisata Religi Katolik di Pulau Flores, Jumad (17/5/2024) menyatakan bahwa Kota Larantuka sering dijuluki sebagai serambi Vatikan-nya Indonesia. Julukan ini tentu bukan tanpa alasan.
Berdasarkan Dokumen Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah Flores Timur 2013-2023, digambarkan secara gamblang mengenai ikatan historis yang sangat erat antara Portugis dan Larantuka di Kabupaten Flores Timur.
Pada tahun 2002, Pemerintah Portugal melalui Kedutaan Besar Portugal untuk Indonesia di Jakarta mulai membangun komunikasi guna menjalin hubungan kerja sama yang lebih intens yang dikenal dengan sebutan Sister City antara Larantuka di Flores Timur dengan Kota Ourem,- Fatima di Portugal.
Tawaran kerja sama dimulai setelah Duta Besar Portugal untuk Indonesia melakukan rangkaian kunjungan ke Larantuka dalam perayaan Semana Santa tahun 2002. Ini merupakan tonggak penting yang menandai dimulainya rencana kerja sama dimaksud. Kerjasama itu juga dilanjutkan dengan digelarnya inagurasi Sala Flores di salah satu ruangan Kantor Kedutaan Besar Portugal di Jakarta pada tahun 2004.
Pemerintah Portugal menyatakan tertarik untuk menjalin kerja sama Sister City berkat adanya respek mendalam terhadap Larantuka yang tetap melestarikan tradisi ritual Semana Santa yang merupakan jejak peninggalan Bangsa Portugis. Niat baik Pemerintah Portugal diarahkan untuk menjadikan Larantuka dengan ritual Semana Santa sebagai kota ziarah seperti halnya kota Ourem di Fatima, Portugal.
Sebagai tindak lanjut atas kerjasama ini, pemerintah Flotim kemudian merancang konsep pengembangan pariwisata Flotim yang dituangkan dalam Dokumen Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Flores Timur 2013-2023. Pemerintah menyusun cluster-cluster pengembangan pariwisata dalam sebuah konsep Kawasan Strategis Pariwisata (KSP). Dengan sebaran obyek wisata religius sebagian terbesar berada di kota Larantuka.
Menurut Penjabat Bupati Rihi, konsep pengembangan akan diarahkan pada dua cluster utama yakni Easter Heritage Town untuk daya tarik wisata religi, sejarah dan budaya dan Ocean Friendly Recreation Park untuk daya tarik wisata alam. Pengemasan dilakukan agar destinasi wisata Kota Larantuka tetap dapat dikunjungi wisatawan, di luar ritual keagamaan Semana Santa.
Pengembangan Easter Heritage Town didasarkan Kota Larantuka merupakan Kota Rohani untuk umat Katolik Indonesia. Dengan daya tarik utama yakni prosesi Semana Santa. Kerjasama dengan Kota Fatima di Ourem, Portugis dapat mendorong pengembangan tema wisata yang lebih religious, terutama adanya pembangunan Taman Doa Bukit Fatima dan rencana pengembangan lainnya terkait dengan wisata ziarah di kota ini. [kis/fg]