PARIWISATA

Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa : Banyak Destinasi Wisata yang Abaikan Kebersihan

FLORES GENUINE – Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar), Ni Luh Puspa mengatakan bahwa Gerakan Wisata Bersih (GWB) yang dicanangkan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) didasari oleh kegelisahan banyak pihak termasuk wisatawan bahwa masih banyak destinasi wisata yang belum menjaga kebersihannya.

Gerakan Wisata Bersih ini, sebut Wamen Puspa bukan yang pertama dilakukan oleh pihak Kemenpar tetapi sudah dilaksanakan di beberapa destinasi wisata seperti di Parangtritis, Yogyakarta, di Jakarta, tepatnya di kota tua dan kini di Labuan Bajo. GWB ini akan terus dilaksanakan di kota-kota lain di seluruh Indonesia.

Menurut Wamen Puspa, gerakan ini dilakukan bukan karena kotanya kotor tetapi karena ingin meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan di destinasi-destinasi wisata agar lebih menarik dan memberikan kenyamanan bagi para wisatawan.

BACA JUGA:  Jelang Kegiatan Komodo Travel Mart Juni 2024, ASPPI Kordinasi dengan BPO Labuan Bajo

“ Kami berharap kegiatan ini semakin meningkatkan kesadaran dan membuka mata publik bahwa masalah sampah adalah masalah yang serius. Masalah sampah bukan hanya sekadar soal wisatawan tidak nyaman datang ke satu destinasi wisata tetapi sampah sudah mengganggu daya saing kita di tingkat global,” ujar Wamen Puspa saat melaunching Gerakan Wisata Bersih yang berlangsung di Waterfront Labuan Bajo, Sabtu (12/4/2025).

Wamen Puspa menjelaskan bahwa berdasarkan Travel and Tourism Development Index, Indonesia secara peringkat naik luar biasa yakni dari 32 peringkat sebelumnya, naik menjadi 22 peringkat di tahun 2024. Namun, jika dibreakdown lagi ternyata untuk pilar health and hygiene kita masih sangat rendah bahkan turun angkanya dari 89 menjadi 82.

Dan kalau bicara rerata di Asia, Indonesia juga cukup rendah yakni sekitar 4,6. Artinya, sebut Wamen Puspa, kondisi ini mesti menjadi perhatian serius kita bersama, jika kita punya komitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang mendunia atau menjadi destinasi pariwisata nomor satu di dunia.

“ Dengan kekayaan alam budaya yang kita miliki, saya berharap gerakan wisata bersih harus terus dilanjutkan. Kita semua harus punya komitmen bersama bahwa salah satu yang mendukung destinasi punya daya saing yang tinggi di tingkat global adalah masalah health and hygienenya,” ujarnya.

BACA JUGA:  Aktivasi Satgas Krisis, Strategi Pengamanan Libur Nataru
Wamenpar Ni Luh Puspa pada acara launching gerakan wisata bersih di Labuan Bajo. (foto : floresgenuine)

Menurut Wamen Puspa, Labuan Bajo adalah destinasi pariwisata prioritas sehingga Labuan Bajo harus menjadi destinasi wisata yang memberikan contoh yang baik dalam hal kebersihannya. Gerakan wisata bersih merupakan salah satu program prioritas diantara 5 program prioritas Kementerian Pariwisata pada periode ini.

Program GWB tidak hanya sekedar aksi bersih-bersih tetapi membangun kesadaran publik terhadap masalah sampah melalui edukasi dan pendampingan secara terus menerus. Pendampingan dan edukasi terkait bagaimana destinasi mampu mengelola sampahnya secara mandiri.

“ Apalagi Kementerian Lingkungan Hidup juga akan mengeluarkan aturan agar setiap hotel restoran dan cafe harus mampu mengelola sampahnya sendiri. Ini saya rasa akan menjadi langkah pertama yang baik. Tentu saja ada penyediaan fasilitas pendukung sehingga butuh kerjasama lintas sektoral dengan pihak swasta maupun BUMN,” tambah Wamen Puspa. [red/fgc]

BACA JUGA:  Ketua LPTQ Mabar, Syarifuddin Malik: Pelaksanaan MTQ untuk Membina Qori-Qoriah serta Cabang MTQ Lainnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button