FLORESGENUINE.com- Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Yulianus Weng mengatakan, pemerintah Mabar berkomitmen untuk menjadikan Kabupaten Manggarai Barat sebagai kabupaten layak anak. Yulianus mengatakan ini usai kegiatan pawai memperingati Hari Anak Nasional (HAN) di Halaman Kantor Bupati, Jumat (26/7/2024).
Wabup Weng menyatakan, pemerintah menyambut baik kegiatan ini dan mengapresiasi dan berterima kasih kepada Wahana Visi Indonesia (WVI) yang telah memfasilitasi kegiatan HAN sehingga berjalan dengan baik dan lancar.
Menurut dia, kegiatan pawai HAN merupakan upaya menyuarakan hak-hak anak bahwa anak-anak tak ingin ada lagi kekerasan dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah. Anak- ingin memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa mereka layak untuk mendapat perhatian dan mendapat tempat terhormat dalam kehidupan keluarga.
“ Kegiatan HAN ini ingin menyuarakan hak-hak anak kepada masyarakat dengan tujuan agar tidak ada lagi kekerasan dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah,” tandas Wabup Weng.
Dia mengatakan bahwa anak-anak telah memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa sekarang anak anak layak untuk diperhatikan dan mendapat tempat yang terhormat dalam kehidupan berkeluarga. Kehadiran anak-anak merupakan sesuatu yang istimewa dan terhormat.
“ Tidak boleh ada lagi kekerasan terhadap anak di bumi Kabupaten Manggarai Barat tercinta ini,”tegas dia.
Sementara itu, dalam orasinya, anak-anak menyeruhkan agar semua pihak menghentikan kekerasan terhadap anak-anak, juga menghentikan pernikahan dini dan mengatasi masalah stunting serta masalah putus sekolah.
Manager Wahana Visi Indonesia Ignatius Anggur mengatakan, anak-anak telah menunjukkan keaslian ekspresi mereka. Dia mengatakan bahwa masalah pernikahan dini misalnya telah menjadi isu yang sangat memprihatinkan sekaligus sebagai gambaran situasi buruk riil yang dialami oleh anak-anak. Penikahan dini dapat memicu keretakan dan bahkan menjadi sumber kekerasan dalam rumah tangga termasuk kekerasan terhadap anak-anak.
Dia berharap agar ke depan tidak ada lagi kekerasan di dalam rumah tangga. Karena itu, dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi semua pihak, bukan hanya pemerintah tetapi juga seluruh elemen masyarakat baik dunia pendidikan, dunia usaha maupun masyarakat umum.
Kegiatan ini ditutup dengan penandatanganan spanduk berisikan ajakan untuk melindungi hak-hak anak sebagai wujud keseriusan pemerintah dan masyarakat dalam rangka perlindungan terhadap hak-hak anak.*[kis/fg]