BUMI MANUSIA

Pesona Danau Tri Warna Kelimutu, Keajaiban Dunia di Tenggara Nusa Flores

FLORESGENUINE.com- Nama Flores sudah sangat mendunia. Setiap wisatawan yang berkunjung ke Flores sudah tentu tertanam dihatinya rasa kagum. Kagum atas keindahan alam dan budaya Flores yang tidak pernah ditemukan dibelahan dunia lain.

Flores memang menyimpan sejuta keindahan dan memiliki daya pesona yang luar biasa. Selain terkenal dengan binatang purba Komodo di Flores bagian barat dalam bilangan Taman Nasional Komodo (TNK), tersebar pula beragam destinasi wisata yang unik dan menarik.

Danau  Kelimutu di Kabupaten Ende merupakan salahsatu destinasi wisata alam yang tiada duanya di dunia. Keunikan danau kelimutu bukan hanya karena letaknya di puncak gunung tetapi lantaran warna danau yang selalu berubah-ubah setiap waktu.

Ya danau Kelimutu, ikon pariwisata Kabupaten Ende ini memiliki tiga kawah yang selalu berubah-ubah warna. Kelimutu dalam bilangan Taman Nasionak Kelimutu terletak di belahan Tenggara Pulau Flores. Secara adminstratif, merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Terdapat keindahan alam yang luar biasa berupa fenomena alam yang tidak ada kembarannya di muka bumi yakni tiga kawah yang selalu berubah warnanya. Menurut hasil penelitian para ahli geologi, perubahan warna danau akibat aktivitas geologi gunung Kelimutu.

Tiga danau kawah berwarna berbeda di puncak Gunung Kelimutu ini terbentuk dari aktivitas vulkanik jutaan tahun silam yang merupakan fenomena alam yang luar biasa. Menurut legenda masyarakat sekitar, ke tiga danau tersebut merupakan kampong para arwah.

Masyarakat adat setempat telah memberi nama untuk ketiga kawah danau tersebut dengan nama nya masing-masing. Danau Atapolo yang berwarna merah dipercayai sebagai tempat bersemayam arwah orang-orang jahat. Danau Nua Muri Koo Fai yang berwarna hijau tosca adalah tempat tinggal bagi arwah para muda mudi dan Danau Ata Mbupu yang berwarna hitam merupakan tempat arwah para orang tua dan orang bijaksana.

BACA JUGA:  Mewujudkan Kota Labuan Bajo Sebagai Water Sensitive City

Gunung Kelimutu termasuk gunung api yang masih aktif. Perubahan warna danau dari masing-masing kawah merupakan indikasi adanya aktivitas vulkanik itu. Perubahan warna danau Kelimutu tidak pernah dapat dipresdiksi. Beberapa kalangan mempercayai ada hubungan antara perubahan warna dengan ramalan akan terjadi suatu peristiwa atau kejadian penting yang melanda negara.

Kalangan ilmuwan dan peneliti memberi informasi bahwa kandungan kimia berupa garam besi dan sulfat, mineral lainya serta tekanan gas aktivitas vulkanik dan sinar matahari adalah factor-faktor penyebab perubahan warna danau.

Kawasan dengan panorama yang pesona ini juga ternyata memiliki sederet riwayat kebencanaan. Berbagai catatan memberikan bukti bahwa Gunung Kelimutu memang salah satu gunung berapi aktif di daratan Flores. Para ahli volkanologi mencatat dan membukukan untuk kepentingan ilmiah.

BACA JUGA:  Peringatan Hari Bumi 2024, Manusia Bertanggung Jawab Selamatkan Bumi
Kera ekor panjang merupakan salah satu satwa liar yang hidup di sekitar danau Kelimutu. (Foto : ist)

Selain memiliki danau tiga warna, kawasan Gunung Kelimutu juga kaya akan flora dan fauna. Di kawasan ini terdapat kera ekor panjang (macaca fascicularis) yang oleh masyarakat setempat diasumsikan sebagai hama pertanian merasa aman tinggal di alam Kelimutu ini. Pada umumnya, kera-kera ini muncul pada waktu-waktu tertentu oleh karena sifatnya yang bebas dan liar.

Hewan-hewan liar ini belum terlalu familiar dengan kehadiran para pengunjung, sangat boleh jadi sebagai sikap pembelajaran dari pengalaman pada saat mereka menjadi sasaran perburuan. Selain kera ekor panjang, ada pula burung endemic yakni Garugiwa (Monarcha sacerdotum) yaitu burung yang sangat merdu suaranya. Burung kera ini disebut juga burung arwah karena jarang sekali menampakan diri  dan sulit ditemui. Selain burung Garugiwa, di kawasan ini terdapat juga beberapa jenis burung lainnya.

BACA JUGA:  Wanita Berkerudung Biru

Di Taman Nasional Kelimutu memiliki beragam jenis flora dan fauna yang sangat tinggi nilainya hal ini Nampak pada rapatnya penutupan lahan hutan. Di beberapa tempat ditemukan adanya jenis tumbuhan herba karena kondisi ekologi yang lembab.Tumbuhan herba yang dijumpai seperti anggrek tanah. Pada musim panas, tumbuhan ini akan beri warna merah pada tepian danau bagikan taman firdaus.

Selain tanaman hutan, kopi adalah merupakan salah satu produk unggulan masyakat lokal. Masyarakat local yang pada umumnya adalah petani tradisional membudidayakan kopi di sekitar kawasan Kelimutu yang merupakan daerah penyangga bagi Taman Nasional Kelimutu. Kopi merupakan komoditas yang mampu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. [kis/fg]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button