FLORESGENUINE.com- Tragedi pembuangan bayi oleh ibu kandungnya sendiri yang berinisial TB (16) di Desa Lamawohong, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan segera ditetapkan sebagai tersangka.
Penetapan TB sebagai tersangka akan segera dilakukan usai TB menjalani perawatan medis. TB disebut-sebut merupakan ibu dari bayi yang ditemukan tidak utuh lagi atau hilang dimakan anjing di Desa Lamawohong, Kecamatan Solor Barat beberapa waktu lalu.
Kasat Reskrim Polres Flotim, Iptu Lasarus Martinus Ahab La’a mengatakan, terduga pelaku belum ditetapkan sebagai tersangka karena terduga pelaku masih menjalani perawatan. Sementara itu, pihak penyidik juga akan segera memeriksa ayah biologis dari bayi naas tersebut.
Seperti diwartakan media ini, warga Desa Lamawohong, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur dihebohkan oleh penemuan jasat sesosok bayi di hutan. Saat ditemukan, pada Minggu (30/6/2024), sebagian tubuh bayi malang tersebut sudah tak utuh atau hilang.
Dari hasil identifikasi, diketahui ibu dari jasad bayi berinisial TB (16). Terduga pelaku merupakan siswi di salah satu SMK di Kota Larantuka, sementara ayah dari bayi tersebut berinisial PK (19) merupakan siswa salah satu SMA di Pulau Solor. Ke dua siswa tersebut diketahui berasal dari desa tersebut.
Identitas ke dua pelaku terungkap berawal saat Kepala Desa Lamawohong, Dominikus Kewuan, memerintahkan semua perempuan remaja dan dewasa untuk berkumpul di kantor desa guna menjalani pemeriksaan oleh tim medis, beberapa jam setelah penemuan jasad bayi tersebut,
TB yang turut dalam pemeriksaan tersebut akhirnya mengakui bahwa jasad bayi tersebut adalah miliknya. AB mengaku ia melahirkan bayinya seorang diri pada hari Jumat, (28/6/2024) siang. Ia melahirkan bayi di hutan yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya.
Ibu sang bayi menuturkan, usai melahirkan, sang bayi tak mengeluarkan suara. TB lalu meninggalkan sang bayi di tempat tersebut dan pulang ke rumah untuk mengambil alat untuk menggali tanah dan menguburkan bayi itu. Bayi yang sudah tak bernyawa itu, ia kuburkan bersama ari-ari lalu menindih lubang kubur itu dengan batu berukuran sedang.
Warga menduga tempat jasat bayi yang dikuburkan itu dibongkar oleh anjing-anjing milik warga yang kerap berkeliran di desa tersebut. Pasalnya, saat ditemukan, sebagian tubuh bayi sudah tak utuh lagi karena diduga dimakan oleh anjing-anjing yang berkeliaran. [kis/fg]