FLORESGENUINE.com– Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menggelar diskusi bersama pegiat media yang berlangsung di Kawasan Parapuar, Labuan Bajo, Jumad, (1/3/2024). Kegiatan ini dirangkaikan dengan launching kalender event 2024.
Sebanyak 46 event yang telah dan akan diselenggarakan selama tahun 2024 ini. Adapun beberapa event yang akan dilaksanakan sejak Januari hingga Desember 2024 yakni : Sewu Api Mukusaki di Kabupaten Ende, Teba Nagi di Kabupaten Ngada dan Raba Langga di Kabupaten Ngada.
Pada bulan Februari 2024, Sewu Api Mukusaki dari Kabupaten Nagekeo dan Festival Gutinale di Lembata. Bulan Maret 2024, Sinema Rakyat Nonton Bareng di Parapuar Labuan Bajo, Festival Gutinale di Lembata, Kontras Vol 1 di Parapuar, Labuan Bajo, Sunday Market di Parapuar dan Proses Semana Santa di Flores Timur.
Pada April 2024, Festival Bale Nagi di Flores Timur, Festival Ligota Beach di Manggarai Timur, Festival Rempu Mantik di Kabupaten Bima. Pada bulan Mei 2024, Festival Parade Kebangsaan di Kabupaten Ende. Juni 2024 Picnic Over The Hill vol 3 di Parapuar,Labuan Bajo, Alor Carnaval di Kabupaten Alor, Festival Dugong di Kabupaten Alor, Festival Para Layang di Kabupaten Alor dan Festival Al-Qur’an di Kabupaten Alor.
Sementara itu, pada Juli 2024, Wololobon Festival di Kabupaten Ngada, Festival Golo Loni di Manggarai Timur, Festival Tombo Turuk di Kabupaten Manggarai. Lalu, pada Agustus 2024, Festival Golo Koe di Labuan Bajo, Festival Songka Sae di Kabupaten Manggarai, Festival Kelimutu di Kabupaten Ende, Festival Uyelewun di Kabupaten Lembata, Festival To Ka Me di Kabupaten Sikka.
Pada September 2024, festival Jelajahi Maumere di Kabupaten Sikka. Oktober 2024, Festival Lamaholot di Kabupaten Lembata, Festival Golo Curu di Kabupaten Manggarai, November 2024 IFG Maraton di Labuan Bajo. Dan pada Desember 2024, ritual adat Reba Bena Guru Sina di Kabupaten Ngada.
Plt Direktur Utama Fransiskus Xaverius Teguh mengatakan, BPOLBF merasa perlu mengomunikasikan kepada publik berbagai event yang akan digelar sepanjang tahun 2024 agar masyarakat dapat mengetahui dan dapat berpartisipasi dalam berbagai event tersebut.
Adapun tujuan sosialisasi berbagai event tersebut untuk mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam rangka menggerakan ekonomi masyarakat dalam berbagai kegiatan yang akan digelar di seluruh wilayah Flores, Lembata, Alor dan Bima (Floratama).
“Harapannya berbagai event tersebut dapat menggerakan roda perputaran ekonomi bisa berjalan, dan semua event bisa berjalan sesuai dengan jadwal,”ujarnya.
Frans menjelaskan, dalam memajukan pariwisata, hal paling penting yang perlu mendapat perahitan serius yakni tidak boleh mengabaikan masyarakat. Masyarakat harus mendapatkan dampak kesejahteraan dari aktivitas pariwisata.
Pariwisata premium misalnya, tidak berarti harus membangun infrastruktur yang mewah. Sebaliknya, yang paling penting adalah bagaimana menghadirkan pengalaman premium berbasis masyarakat.
“Pariwisata harus berbasis masyarakat dan melibatkan berbagai komponen,” tegasnya.
Sementara itu, terkait pembangunan pariwisata di kawasan Parapuar yang tengah dikelola oleh BPOLBF, ia menegaskan bahwa pada prinsipnya pengembangan pariwisata di kawasan tersebut tidak boleh mengabaikan lingkungan dan budaya lokal.
Senada siungkapkan Direktur Destinasi BPOLBF, Konstantinus Ndandu yang menyebutkan bahwa hanya sekitar 20 persen luas lahan otorita Parapuar akan dijadikan pengembangan pembangunan infrastruktur sisahnya merupakan kawasan konservasi yang akan ditanami sejumlah jenis pohon lokal guna menjaga dan mempertahankan ekologi dan hidrologi kawasan. [kis/fg]
