BUMI MANUSIA

Kawasan Tobotani dan Paheng Waq, Kaya Potensi Miskin Perhatian

Floresgenuine.com- Wilayah Tobotani, Paheng Waq dan sekitarnya dalam bilangan Kecamatan Buyasuri, Kedang, Kabupaten Lembata, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah kawasan potensial untuk pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan pariwisata.

Meskipun memiliki potensi sumber daya alam yang besar namun, akses infrastruktur jalan menuju ke dan dari wilayah tersebut masih dalam kondisi yang cukup memprihatinkan. Kerinduan masyarakat untuk menikmati jalan yang baik dan lancar masih sebatas mimpi lantaran akses jalan menuju ke wilayah bagian ujung timur Lembata itu belum diaspal.

Beberapa tahun silam, masyarakat setempat dengan semangat swadaya bergotong royong membuka jalur jalan menuju wilayah Tobotani dan sekitarnya. Namun, hingga kini tak kunjung diaspal. Padahal, jika dilihat secara kasat mata, kawasan ini merupakan kantong ekonomi masyarakat.

Jika akses jalan telah dibuka tentu akan memperlancar arus transportasi dan mobilisasi masyarakat dari dan ke wilayah tersebut seperti diungkapkan Salomon Kurniawan, warga Buriwutun kepada media ini belum lama berselang.

Dia mengatakan, jalur jalan dari Bean menuju ke Paheng Waq, sudah lumayan baik. Jalan yang menghubungkan desa-desa di kaki gunung Uyelewun dan Pesisir Bean hingga ke Paheng Waq relative baik dan sudah diaspal hanya beberapa titik yang mengalami kerusakan. Namun untuk jalur jalan Wairiang menuju Tobotani, kini maish dalam kondisi yang memprihatinkan. Beberapa ruas jalan bahkan cukup sulit dilalui oleh kendaraan terutama pada musim hujan.

Kondisi jalan yang rusak tentu sangat menyulitkan warga untuk bepergian termasuk menghambat dalam pelayanan bagi penduduk di wilayah itu. Para petugas medis misalnya, sulit memberikan pelayanan kepada warga terutama pada musim hujan.

Pada musim hujan, kawasan Tobotani dan sekitarnya nyaris terisolasi. Satu-satunya pilihan alternative adalah melalui laut yang terkadang harus berhadapan dengan gelombang laut yang lumayan dasyat. Namun, jalur laut juga merupakan pilihan tepat untuk membuka akses isolasi wilayah.

BACA JUGA:  Kisah Pilu Penjual Tuak Putih di Kota Pariwisata Super Premium

Dermaga pelabuhan laut telah dibangun di Wairiang. Keberadaan dermaga itu sangat strategis karena selain dapat memperlancar akses jalur angkutan laut antar wilayah, kehadiran dermaga ini juga dapat menghubungkan Kabupaten Lembata dengan Kabupaten Alor dan pulau-pulau di sekitarnya.

Namun demikian, perlu didukung dengan infrastruktur dermaga atau pelabuhan serta sarana prasarana yang lebih baik dan memadai guna menjamin keamanan dan kenyamanan dalam aktivitas pelayaran.

Dermaga Wairiang menjadi alternatif akses menuju wilayah Tobotani dan Paheng Waq.(foto : kornelis rahalaka/floresgenuine0

Senada diungkapkan Krise Lelangayaq, warga Loyobohor yang sehari-hari berkebun di Paheng Waq. Ia menyebut, ada dua jalur menuju Tobotani dan Paheng Waq. Bisa melalui Kampung Waq Lupang menuju Bean, lalu ke Paheng Waq. Namun jalur ini agak jauh karena warga harus memutar melewati Bean lalu ke Tobotani atau Paheng Waq. Sedangkan jalur Wairiang – Tobotani – Paheng Waq lebih dekat. Sayang, keadaan jalannya masih rusak parah.

BACA JUGA:  Bak Penampung Hujan, Cara Warga Kedang Memenuhi Kebutuhan Air di Musim Kemarau

Beberapa tahun lalu, masyarakat secara gotong royong telah membuka jalur jalan ke wilayah tersebut namun entah kapan jalan itu mulai diaspal. Ia sendiri mengaku miliki kebun di wilayah Belutewan.

“Saya sudah relakan sebagian tanah saya untuk buka jalan. Saya tidak keberatan, yang penting jalan diaspal agar kami bisa pergi dan datang,”ujarnya.

Wilayah Belutewan, Tobotani, Dulin dan Paheng Waq boleh dibilang merupakan kawasan berpotensial untuk perkebunan, pertanian, peternakan,  perikanan dan pariwisata. Pasalnya, kawasan Paheng Waq, Tobotani, Bean dan sekitarnya merupakan spot wisata yang menawarkan keindahan alam pantai dan lautan.

Pantai-pantai di sekitarnya sangat indah dan menawan, tentu saja sangat menarik untuk aktivitas wisata snorkeling, diving dan berjemur. Selain itu, kawasan ini juga sangat baik untuk usaha perkebunan, peternakan dan perikanan. Untuk itu, pemerintah Lembata diharapkan dapat memperhatikan akses dan infrastruktur jalan di wilayah ini.

BACA JUGA:  Desa Mata Wae, Mutiara Terpendam di Selatan Manggarai Barat

Sebab, jika akses jalan menuju ke kawasantersebut baik dan lancar maka tentu akan memudahkan para wisatawan untuk berkunjung ke sana. Demikian pula para petani, peternak dan nelayan akan semakin giat berusaha meningkatkan taraf kehidupan ekonomi, social dan budayanya. [kornelis rahalaka]

 

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button