FLORESGENUINE. com- Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Fransiskus Teguh berharap agar Komodo Travel Mart tidak hanya sebagai ajang mempertemukan para buyers dan seller tetapi sekaligus moment campaign green action yang berdampak bagi lingkungan dan keberlanjutan.
“ Kita harus bicarakan bersama dengan Ende, Ruteng, Nagekeo, Maumere dan lain-lain. Karena kita ingin agar pariwisata Flores memperhatikan juga aspek sustainable, aspek sampah dan ekologisnya,” kata Frans disela-sela pertemuan Komodo Travel Mart yang berlangsung di Golo Mori Convention Center (GMCC), Jumad (7/6/2024).
Menurut Frans, Komodo Travel Mart selain ajang untuk menjalin kerjasama kolaborasi antar para buyers dan seller dengan seluruh asosiasi pariwisata yang ada di daerah ini. Event ini juga menjadi momen untuk kita membicarakan secara lebih luas strategi pengembangan pariwisata ke depan yang lebih mengedepankan aspek ekologis dan keberlanjutan Flores sebagai satu kesatuan destinasi wisata.
Faktor ekologis dan keberlanjutan menurut Frans sangat penting untuk dibicarakan dan dikampanyekan oleh seluruh stakeholders di daerah ini mengingat kita punya banyak tantangan terutama masalah sampah dan keselamatan ekologis. Dengan semakin meningkatknya arus dan jumlah kunjungan, kita juga harus memperluas aksesibilitas dan menanamkan nilai-nilai ekologis bagi para wisatawan sehingga tidak terjadi tekanan-tekanan ekologis di Labuan Bajo dan sekitarnya.
Senada diungkapkan oleh Sekretaris daerah (Sekda) Fransiskus Sales Sodo. Dia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Manggarai Barat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan hingga mencapai di atas 30%.
Meskipun mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif namun beberapa problem masih dihadapi oleh pemerintah daerah. Problem-problem tersebut berkaitan dengan daya dukung, sumber daya manusia dan tekanan terhadap ruang hidup dan ekologi Labuan Bajo dan sekitarnya.
“ Indkator ekonomi makro kita di Manggarai Barat mengalami kenaikan di atas tiga puluh persen. Tetapi kita juga punya problem dengan space kita. Ada tekanan-tekanan ekologis meskipun indikator ekonomi kita bagus,” ujarnya.
Pemerintah daerah tengah memikirkan dan telah menjalin komunikasi serta kerjasama kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menyikapi semua problema yang dihadapi di daerah ini. Sebab, dari angka pertumbuhan ekonomi menunjukkan bahwa sector pariwisata telah menjadi sektor yang dominan di Manggarai Barat. [kis/fg]