
FLORES GENUINE – Terletak di pesisir selatan Golo Mori, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Stasi Lo’ok, Paroki Sok Rutung merupakan salah satu stasi dengan jumlah umat Katolik cukup kecil jika dibandingkan dengan stasi-stasi lain di Keuskupan Labuan Bajo.
Stasi Lo’ok hanya terdiri dari satu Komunitas Basis Gerejawi (KBG) dengan jumlah omau Katolik hanya sebanyak 118 jiwa atau 37 kepala keluarga (KK). Meskipun jumlah umatnya kecil namun, mereka tetap bertumbuh semakin solid dalam iman, harap dan kasih.
Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus berkesempatan mengunjungi stasi terpencil ini padaSenin, (14/4/2025). Stasi Lo’ok sebelumnya merupakan bagian dari Paroki St. Klaus Werang. Namun, sejak 2023, stasi ini bergabung dengan Paroki Yesus Kerahiman Ilahi Sok Rutung.
Dalam kunjungan ini, Mgr. Maksi merayakan ekaristi bersama umat dan membagikan sejumlah bingkisan Paskah. Kehadiran Uskup Maksi merupakan berkat tersendiri bagi umat setempat sekaligus menunjukkan bahwa umat tidak berjalan sendirian.
“ Kunjungan Bapak Uskup ini merupakan berkat dan bentuk perhatian dan cinta kepada umat di wilayah ini,” ungkap Fransiskus, Ketua Stasi Lo’ok.
Sementara itu, Mgr. Maksi mengajak umat untuk senantiasa membangun kebersamaan dalam semangat persaudaraan dan saling menguatkan dalam kehidupan sehari-hari. Semangat ini sejalan dengan kisah Injil tentang Maria yang mengurapi kaki Yesus dengan minyak.
“ Injil hari ini memiliki pesan yang amat penting bagi kita. Maria mengurapi kaki Yesus dengan minyak narvastu murni. Minyak ini harganya mahal, namun dipakai untuk mengurapi kaki. Ini merupakan simbol penghargaan dan syukur karena Yesus telah berjalan keliling untuk mewartakan kabar baik kepada semua orang,” ujar Uskup.
Uskup Maksi mengajak umat setempat untuk saling mengurapi dalam hidup, terutama dalam situasi sulit dan penderitaan.
“ Dalam keluarga, misalnya, suami dan istri, orangtua dan anak-anak mesti bisa saling mengurapi. Demikian juga dalam komunitas basis gerejawi dan stasi. Kita perlu saling meneguhkan dan menguatkan. Itulah cara hidup murid-murid Yesus,”imbau Uskup.
Pesan Uskup ini juga sebagai bentuk ajakan kepada umat Katolik untuk mempersiapkan diri mengambil bagian dalam misteri sengsara, penderitaan, wafat dan kebangkitan Yesus.
“ Kita semua ada di hati Bapa Uskup. Maka, kita perlu menjaga soliditas iman dan persaudaraan. Kita juga diajak untuk menjaga semua fasilitas kapel ini. Kapel yang megah dan indah ini dibangun oleh tangan-tangan kasih para donator. Tugas kita ialah memelihara dan memanfaatkannya untuk perkembangan iman”, ujar Romo Yuvens seraya membagi bingkisan Paskah kepada umat setempat. *[vin/fgc]