EKONOMI KREATIF

Dua Perusahaan Tandatangani MoU Investasi di Parapuar

FLORESGENUINE.com- Dua perusahaan masing-masing PT Cikarang Prima Indah dan PT Kemah Internasional bersama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) investasi di kawasan Parapuar, Labuan Bajo.

Penandatanganan nota kesepahaman berlangsung di Lantai 16, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  (Kemenparekraf) Jakarta, Senin (23/9/2024). MoU ditandatangani oleh Plt.Direktur Utama BPOLBF selaku pihak pertama dan Direktur PT Cikarang Prima Indah, Edward Sumarli dan Direktur Utama Kemah Internasional, Henoch Thomas sebagai pihak kedua.

Penandatanganan MoU ini merupakan bentuk komitmen kedua badan usaha tersebut untuk berinvestasi di Parapuar, sebelum akan menjadi Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara kedua pihak.

PT Cikarang Prima Indah merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengembangan properti antara lain perumahan, komersial dan industri. Sedangkan PT Kemah Internasional merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan dan distribusi peralatan industri. Sementara, total nilai investasi kedua perusahaan ini mencapai sebesar 10 juta USD.

BACA JUGA:  Upaya Tingkatkan Kapasitas Digital Branding Produk UMKM

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Saniaga Salahuddin Uno yang hadir dalam penandatanganan MoU itu mengatakan bahwa Labuan Bajo dan Parapuar didorong untuk menjadi investasi berkualitas dan berkelanjutan. Kehadiran investasi di kawasan ini dapat membuka peluang usaha dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Dia berterima kasih kepada Cikarang Prima Indah dan Kemah International yang menandatangani MoU bersama BPOLBF.

“ Saya mau menginforkan bahwa Flores saat ini sudah memilki destinasi wisata religi dari Labuan Bajo hingga Flores Timur. Semoga ini akan berdampak dengan kunjungan wisatawan.” ujarnya.

Sementara itu, Plt. Direktur Utama BPOLBF, Fransiskus Teguh menyatakan, penandatanganan MoU tidak saja menambah daftar investor yang tertarik untuk berinvestasi di Parapuar tetapi juga menjadi bukti komitmen BPOLBF untuk mempercepat proses pengembangan kawasan sehingga penyerapan tenaga kerja dan multiplier effect dari investasi dapat segera terealisasi.

BACA JUGA:  Tambah Dua Kota Baru di NTT, Kini Layanan Maxim Telah Hadir di Kefamenanu dan Betun

“ Kita tetap menggunakan prinsip pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, pariwisata hijau dan konservasi. Pemerintah terus mendorong peningkatan investasi demi pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan pekerjaan dan penyerapan tenaga kerja guna menekan angka pengangguran secara maksimal,” ungkap Frans.

Direktur PT. Cikarang Prima Indah, Edward Sumarli, mengungkapkan bahwa Parapuar memiliki potensi yang baik khususnya pada bidang perhotelan dan restoran. Pihaknya akan serius untuk menjajaki dan merealisasikan investasi di kawasan ini.

Menteri Parekraf menyaksikan acara penandatanganan MoU investasi Parapuar. (foto : ist)

Dia juga mengatakan, pihaknya telah beberapa kali meninjau potensi destinasi pariwisata di wilayah Indonesia Timur termasuk ke Parapuar.

“ Kami melihat potensi yang baik khususnya untuk perhotelan dan restoran. Kami mohon dukungan dari Kemenparekraf. Kami akan serius untuk menjajaki dan merealisasikan investasi di Labuan Bajo.” kata dia.

BACA JUGA:  Penjabat Gubernur : Prospek Investasi di NTT Sangat Terbuka

Parapuar adalah salah satu destinasi wisata baru di Labuan Bajo yang tengah dikelola oleh BPOLBF. Pengembangan kawasan ini akan mengedepankan nilai-nilai keberlangsungan lingkungan dan budaya. Parapuar akan dikembangkan secara terpadu, holistik dan berkelanjutan.

Adapun skema kerja sama investasi yang ditawarkan BPOLBF antara lain sewa aset, pinjam pakai, kerja sama pemanfaatan, bangun guna serah dan bangun serah guna, kerja sama penyediaan infrastruktur dan kerja sama terbatas untuk pembiyaan infrastruktur. *[kis/fg]

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button