FLORESGENUINE.com- Untuk membantu para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memahami dan menerapkan strategi marketing dan digitalisasi, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menggelar workshop Floratama Academy yang berlangsung selama lima hari, 9 – 13 September 2024.
Kegiatan ini guna meningkatkan daya saing bisnis UMKM di era digital 5.0. Para peserta workshop dibekali dengan pengetahuan praktis mengenai pemasaran online, penggunanan media sosial, pemanfaatan e-commerce seperti marketplace serta penggunaan aplikasi editing untuk membangun branding produk serta mengembangan keterampilan digital dan inovasi bagi UMKM.
Harapannya, para pegiat UMKM dapat meningkatkan kapasitas keterampilan dalam pengembangan kompetensi yang meliputi critical thinking atau berpikir kritis, creativity communication dan collaboration sehingga dapat menunjang kapasitas para peserta dalam menjalankan usaha yang sedang mereka kembangkan.
Plt BPOLBF, Fransiskus Teguh menjelaskan, penyelenggaraan workshop bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan digital para pelaku UMKM agar mudah mempromosikan dan memasarkan produk mereka.
Menurut Frans, kemampuan digital penting bagi para pengusaha di era ini karena industri telah mengalami perluasan pasar akibat transformasi pasar digital. Ia berharap, para peserta Floratama Academy dapat mengoptimalkan kegiatan untuk melatih kemandirian digital, daya saing dan kemandirian bisnis dengan mengimplementasikan strategi pemasaran online yang efektif pada platform-platform marketplace yang tersedia sehingga mampu mendorong laju pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.
Sementara itu, Manajer Strategi Pemasaran Indigo, Fanky Miswar mengatakan bahwa para pengusaha perlu memperkuat branding produk. Untuk itu hal pertama yang perlu dilakukan oleh seorang pengusaha adalah memperkuat branding dari produk yang mau dipasarkan. Mulai dari membuat katalog, membuat konten pada platform media sosial seperti instagram dan tiktok secara konsisten tentang produk yang ingin dipasarkan.
Setelah produk dikenal, pengusaha mulai memikirkan proses logistik yang paling efektif untuk pengiriman produk sehingga dapat disesuaikan dengan jasa yang tersedia dan dapat menghemat biaya logistik.
Senada diungkapkan Erwita Dianti, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Menurut dia, sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan mutu produk UMKM maka pemerinta mengeluarkan gerakan Indonesia Spice Up The World (ISUTW).
Menurut dia, pemasaran tidak hanya fokus pada jumlah produk tetapi juga pada jumlah transaksi produk ekonomi kreatif unggulan. Di samping, untuk meningkatkan mutu produk maka pemerintah mencanangkan gerakan Indonesia Spice Up The World (ISUTW). Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi perdagangan dan industri melalui gastronomi.
Gerakan ini juga didukung oleh bidang pemasaran serta industri dan investasi. Bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan serta mengoptimalkan mutu dan kualitas produk, baik dari segi konten maupun packaging. * [kis/fg]