LINGKUNGAN HIDUP

Yayasan Bambu Lingkungan Lestari, Agro Ekologi dan Restorasi Ekonomi

FLORESGENUINE.com- Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL) merupakan organisasi non pemerintah (NGO) yang telah berusia 30 tahun di Indonesia. Yayasan Bambu Lingkungan Lestari fokus pada budidaya bambu dan isu-isu perubahan iklim global serta pemulihan lahan tergradasi.

Yayasan ini melakukan pendekatan agro-ekologi bambu guna memperkuat kapasitas masyarakat agar berdaya dalam melestarikan hutan, merestorasi ekosistem dan memperkaya jasa lingkungan yang terintegrasi dengan aspek kesejahtraan masyarakat dan kearifan lokal.

Saat ini memiliki 70 anggota dampingan YBLL yang terdiri dari kelompok petani, kelompok pengrajin, kelompok operator atau pekerja dan kelompok penggiat bambu. YBLL mempunyai visi yang sangat sederhana yaitu membangun ekonomi hijau di tingkat desa.

Yayasan melihat bagaimana keresahan petani-petani bambu di Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat in petani-petani bambu telah berhasil menanam sekitar 3,5 juta bibit bambu di NTT. Selain itu, YBLL juga tengah mengembangkan produksi bambu yang disebut mosedi’a dalam bahasa Manggarai yang artinya kehidupan yang lebih baik.

BACA JUGA:  Quo Vadis Konservasi Taman Nasional Komodo?

Selain bambu berfungsi untuk menjaga dan merawat ekologi juga diharapkan dapat memberikan kehidupan ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat di wilayah ini. Saat ini juga YBLL sedang mengembangkan rumah produksi guna merintis produk-produk turunan bambu berupa pembibitan, penjualan launcher mampu berupa biosfer bioma, kerajinan serta pengembangan agro ekologi guna mendukung pembangunan yang rendah karbon.

Selain bambu, beberapa jenis pohon juga sedang disemaikan di YBLL untuk ditanam. (foto : Kornelis Rahalaka/Floresgenuine)

Kini rumah produksi bersama telah bekerjasama dengan 18 desa dan sekitar 80 petani yang mensuplai 15000 launcher bambu terhitung dari Januari 2024 sampai dengan saat ini dengan apaian ekonomi rata-rata perbulan adalah Rp3.juta sampai dengan Rp.5 juta. Selain itu, mendukung 60% perempuan dan anak muda lewat pelatihan-pelatihan mulai dari pelatihan pengembangan hutan bambu dan pelatihan berskala sederhana seperti pengawetan dan pembangunan gudang.

Rumah produksi bekerjasama dengan kementerian koperasi dan pemerintah Kabupaten Manggarai Barat. Rumah produksi sudah beroperasi sejak Januari dan sudah memberdayakan ekonomi bambu dengan melibatkan 750 petani bambu yang menghasilkan sekitar 100 meter kubik papan laminasi per bulan.

BACA JUGA:  Paus Fransiskus Desak Seluruh Dunia Melindungi Lingkungan

Selain itu, YBLL juga mempunyai mimpi atau proyeksi untuk 5 tahun ke depan yakni mengelola produk-produk turunan bambu lainnya dengan investasi sekitar 3 juta USD untuk pengembangan kapasitas rumah produksi, pengembangan produk-produk turunan lainnya. YBLL mengajak masyarakat untuk mencintai produk-produk lokal guna memberikan ekonomi masyarakat desa.

Kursi dari bambu merupakan salah satu produk yang dikembangkan oleh YBLL. (foto : Kornelis Rahalaka/Floresgenuine)

Misi YBLL adalah juga untuk mendukung komitmen pemerintah Indonesia yang menargetkan penurunan deforestasi sebesar 55% dalam periode 2021-2030 serta komitmen pemerintah untuk mencapai National Determined Contribution (NDC) pengurangan emisi gas rumah kaca atau pemanasan global sebesar 31,89% melalui rehabilitasi lahan kritis seluas 12 juta pada 2030.

YBLL berharap pemerintah dan masyarakat Nusa Tenggara Timur dapat berperan dalam upaya mencapai target di atas melalui pengembangan agro-ekologi bambu melalui kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi deforestasi, mempertahankan tutupan hutan yang sudah ada serta menggiatkan penanaman, rehabilitasi hutan dan lahan. *[Kornelis Rahalaka]

BACA JUGA:  Pulau Flores, Penyumbang Burung Endemik Terbanyak

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button