BUMI MANUSIA

Peringatan Hari Bumi 2024, Manusia Bertanggung Jawab Selamatkan Bumi

Peringatan Hari Bumi

FLORESGENUINE.com – Tanggal 22 April diperingati sebagai Hari Bumi. Peringatan Hari Bumi dimaksud untuk meningkatkan kesadaran manusia terhadap Ibu Bumi sebagai tempat kita hidup.

Sebagai tempat hidup, manusia punya tanggung jawab untuk menjaga, merawat dan menyelamatkan bumi. Kelestarian bumi adalah tanggung jawab bersama. Peringatan Hari Bumi Tahun 2024, sebagaimana dikutip dari situs earthday.org, dirayakan dengan tema “Planet vs Plastik”.

Tema ini menegaskan pentingnya komitmen untuk mengakhiri penggunaan plastik demi kesehatan manusia dan bumi, dengan menekan pengurangan 60% produksi semua plastik pada tahun 2040.

Untuk memperingati Hari Bumi Tahun 2024, DPP Santa Maria Ratu Semesta Alam Hokeng melalui seksi Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan (JPIC) bekerja sama dengan JPIC SSpS Flores Bagian Timur, Relawan St. Martinus Hokeng, Polsek Wulanggitang, Koramil Boru, pemerintah Desa Hokeng Jaya, Desa Klatanlo, Desa Pululera, Desa Boru, dan komunitas Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Hokeng melakukan seruan dan aksi moral merawat bumi.

BACA JUGA:  Meriahkan Bulan Bahasa, MKKS dan MGMP Rayon Wulanggitang Gelar Lomba Musikalisasi Puisi

Melalui aksi ini, masyarakat Wulanggitang diajak untuk tidak kadang menelanjangi bumi dengan menebang hutan sesuka hati, menodai rahim bumi dengan menggali pasir sampai menjadi terowongan, mengotori wajah bumi dengan membuang sampah secara sembarang.

Peringatan Hari Bumi ini diawali dengan pembersihan sampah plastik di Pasar Boru dan pembersihan gundukan lumpur sepanjang jalan negara Trans Flores di Desa Klatanlo dan Hokeng Jaya akibat banjir lahar dingin dari puncak Gunung Lewotobi.

Siswa-siswi juga dilibatkan untuk mengumpulkan sampah di sekolah masing-masing yaitu SMPN 1 Wulanggitang, SDK Kemiri,SDI Boru, SDI Wolorona, TK Sta. Theresia Wolorona, SDK Riangwulu, SDK Sukutukang, SDI Jongwolor, SDI Klatanlo, SMPK Santissima Trinitas, dan Kober St. Fransiskus Wolorona. Sampah-sampah tersebut kemudian di angkut ke lapangan sepak bola SMPK Santisima Trinitas Hokeng untuk dimusnahkan dengan cara dibakar.

Seruan moral untuk memberikan pertolongan kepada bumi yang sedang sakit juga disampaikan melalui orasi dalam pawai dengan rute Susteran SSpS Hokeng, Goliriang, Klatanlo, Wolorona, Padang Pasir, Boru, Riang Wulu, Klobong, dan kembali ke susteran SSps Hokeng.

BACA JUGA:  Wisatawan Asal Spanyol Pungut Sampah di Pulau Kelor

Beberapa orator diantaranya koordinator JPIC SSpS Flores Bagian Timur Sr. Wilhelmina SSpS, Sr. Marietha Rosmini, SSpS , Ketua Seksi JPIC Paroki Hokeng Gabriel Solo Lamak, relawan St. Martinus Hokeng Ladya Soge dan Ketua OMK Paroki Hokeng Wilfridus Atalawing Kebelen mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga dan merawat bumi.

Koordinator JPIC Flores Bagian Timur, Sr. Wilhelmina, SSpS mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam aksi moral memperingati Hari Bumi tahun 2024.

Peringatan Hari Bumi di Wulanggtang, masyarakat diajak menjaga dan melestarikan bumi. (Foto : Gerardus Apeutung/Floresgenuine}

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam mengedukasi masyarakat memelihara bumi. Ke depan, kerja sama ini terus ditingkatkan agar partisipasi masyarakat dalam baksos atau apa saja untuk menjaga bumi semakin tinggi,” ujar Sr. Wilhelmina.

Sementara itu, Ketua DPP Paroki Hokeng, Gaspar L. Tukan di sela-sela aksi peringatan Hari Bumi menegaskan bahwa menjaga dan merawat bumi adalah tanggung jawab bersama. Karena itu kita harus berani katakan tidak pada sampah. Bila kita lestarikan alam, maka alam akan menjaga kita.

BACA JUGA:  Sampah Plastik Acaman Serius Destinasi Pariwisata Flores

“Mari kita tumbuhkan kesadaran merawat bumi dengan aksi nyata sederhana yaitu membuang sampah pada tempatnya yang dimulai dari rumah, lingkungan tempat kerja kita dan lingkungan masyarakat,” kata Gaspar Tukan dengan nada mengajak.

Senada diungkapkan Ketua Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Maria Ratu Semesta Alam Hokeng, Wilfridus Atalawing Kebelen. Ia mengajak orang muda Katolik untuk mencintai lingkungan serta alam yang selalu menyediakan segala sesuatu untuk kebutuhan dan kelangsungan hidup kita.

“Bagi teman-teman OMK, mari kita mencintai diri sendiri dengan tidak merusak alam. Karena alam adalah bagian dari masa depan kita. Bila alam rusak, masa depan kita akan hancur,” tandas Wilfrid Kabelen. [Wilfrid dan Gerardus Apeutung].

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button