Edukasi

๐’๐š๐ญ๐ฎ ๐ƒ๐ž๐ค๐š๐๐ž ๐†๐†๐ƒ ๐…๐ฅ๐จ๐ญ๐ข๐ฆ, ๐‰๐ž๐ฃ๐š๐ค ๐๐ž๐ง๐ ๐š๐›๐๐ข๐š๐ง ๐๐ข ๐“๐š๐ง๐š๐ก ๐‹๐š๐ฆ๐š๐ก๐จ๐ฅ๐จ๐ญ

Terhitung sejak dilepas secara resmi oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, tanggal 25 Mei 2015, tahun 2025 menandai satu dekade pengabdian Guru Garis Depan Flores Timur di tanah Lamaholot. Adalah program Guru Garis Depan (GGD) yang membawa kami untuk mengabdi di tanah ini.

Guru Garis Depan merupakan program Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak di daerah terdepan, terluar dan tertinggal. Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pemerintah merekrut guru-guru untuk ditempatkan di daerah terdepan, terluar, tertinggal.

Program ini merupakan kelanjutan dari program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal (SM3T). Para guru yang telah menjalani masa pengabdian selama setahun dalam program SM3T dan telah menyelesaikan pendidikan profesi guru (PPG) direkrut (melalui test) untuk ditempatkan di daerah-daerah yang selama ini kekurangan guru.

Pada angkatan perdana GGD, 798 guru yang lolos seleksi dikirim ke 4 propinsi yaitu Aceh, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat dan tersebar diย  28 kabupaten yang menjadi sasaran program Guru Garis Depan. Flores Timur merupakan salah satu daerah sasaran program GGD angkatan perdana.

Guru Garis Depan Flores Timur berjumlah 34 orang. Para guru ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Bali, dan Nusa Tenggara Timur.

Sebagai kabupaten kepulauan, GGD Flotim ditempatkan di tiga pulau yang menjadi wilayah administratif Kabupten Flores Timur. Di Pulau Adonara 9 orang, Pulau Solor 9 orang, dan Flores daratan 16 orang. Guru-guru ini tersebar di sekolah-sekolah mulai dari sekolah dasar yaitu SDI Watobuku 1 orang, SDI Beloaja 1 orang, SDI Meko 1 orang.

Sebanyak 18 orang ditempatkan di sekolah menengah pertama yaitu SMPN 3 Wulanggitang 3 orang, SMPN 1 Wulanggitang 1 orang, SMPN 1 Titehena 1 orang, SMPN 2 Larantuka 2 orang, SMPN 3 Tanjung Bunga 1 orang, SMPN Satap Wolublolong 2 orang, SMPN 3 Solor Barat 1 orang, SMPN 1 Solor Barat 2 orang, SMPN Satap Watanhura 1 orang, SMPN Ile Boleng 1 orang, SMPN 1 Adonara 1 orang, SMPN 1 Wotanulumado 1 orang, SMPN Satap Tapobali 1 orang.

BACA JUGA:  Kisah Para Siswa Mengikuti Beberapa Perlombaan Tingkat Rayon Wulanggitang

Di jenjang sekolah menengah atas ada 8 orang yaitu SMAN 1 Larantuka 3 orang, SMAN 1 Adonara Barat 1 orang, SMAN 1 Solor Barat 2 orang, SMAN 1 Kelubagolit 2 orang. Sekolah menengah kejuruan ada 4 orang di mana 1 orang di SMKN Ile Boleng, dan 3 orang di SMKN 1 Larantuka. Dan SLB Negeri Weri 1 orang.

๐‘ƒ๐˜ฆ๐‘›๐˜ถ๐‘”๐˜ข๐‘ ๐˜ข๐‘› ๐‘–๐˜ฏ๐‘– ๐‘๐˜ถ๐‘˜๐˜ข๐‘› โ„Ž๐˜ข๐‘›๐˜บ๐‘Ž ๐‘ ๐˜ฆ๐‘˜๐˜ฆ๐‘‘๐˜ข๐‘Ÿ ๐‘๐˜ฆ๐‘›๐˜ฆ๐‘š๐˜ฑ๐‘Ž๐˜ต๐‘Ž๐˜ฏ ๐˜ฌ๐‘’๐˜ณ๐‘—๐˜ข, ๐‘ก๐˜ฆ๐‘ก๐˜ข๐‘๐˜ช ๐˜ฎ๐‘’๐˜ณ๐‘ข๐˜ฑ๐‘Ž๐˜ฌ๐‘Ž๐˜ฏ ๐˜ฑ๐‘Ž๐˜ฏ๐‘”๐˜จ๐‘–๐˜ญ๐‘Ž๐˜ฏ ๐˜ฑ๐‘’๐˜ฏ๐‘”๐˜ข๐‘๐˜ฅ๐‘–๐˜ข๐‘› ๐‘ฆ๐˜ข๐‘›๐˜จ ๐˜ด๐‘Ž๐˜ณ๐‘Ž๐˜ต ๐˜ฅ๐‘’๐˜ฏ๐‘”๐˜ข๐‘› ๐‘ก๐˜ข๐‘›๐˜ต๐‘Ž๐˜ฏ๐‘”๐˜ข๐‘› ๐‘ ๐˜ฆ๐‘˜๐˜ข๐‘™๐˜ช๐‘”๐˜ถ๐‘  โ„Ž๐˜ข๐‘Ÿ๐˜ข๐‘๐˜ข๐‘›. ๐˜‰๐‘Ž๐˜ฉ๐‘ค๐˜ข ๐˜ฅ๐‘– ๐‘ก๐˜ฆ๐‘›๐˜จ๐‘Ž๐˜ฉ ๐˜ฌ๐‘’๐˜ต๐‘’๐˜ณ๐‘๐˜ข๐‘ก๐˜ข๐‘ ๐˜ข๐‘›, ๐˜จ๐‘ข๐˜ณ๐‘ข โ„Ž๐˜ข๐‘Ÿ๐˜ถ๐‘  ๐‘ก๐˜ฆ๐‘ก๐˜ข๐‘ ๐‘๐˜ฆ๐‘Ÿ๐˜ข๐‘‘๐˜ข ๐˜ฅ๐‘– ๐‘”๐˜ข๐‘Ÿ๐˜ฅ๐‘Ž ๐‘ก๐˜ฆ๐‘Ÿ๐˜ฅ๐‘’๐˜ฑ๐‘Ž๐˜ฏ ๐˜ฎ๐‘’๐˜ฏ๐‘ฆ๐˜ข๐‘™๐˜ข๐‘˜๐˜ข๐‘› ๐‘ก๐˜ฆ๐‘Ÿ๐˜ข๐‘›๐˜จ ๐˜ฑ๐‘’๐˜ณ๐‘ข๐˜ฃ๐‘Ž๐˜ฉ๐‘Ž๐˜ฏ. ๐ท๐˜ข๐‘› ๐‘๐˜ข๐‘›๐˜จ๐‘”๐˜ช๐‘™๐˜ข๐‘› ๐‘™๐˜ถโ„Ž๐˜ถ๐‘Ÿ ๐‘–๐˜ฏ๐‘– ๐‘˜๐˜ข๐‘š๐˜ช ๐˜ซ๐‘Ž๐˜ญ๐‘Ž๐˜ฏ๐‘– ๐‘‘๐˜ฆ๐‘›๐˜จ๐‘Ž๐˜ฏ ๐˜ฑ๐‘’๐˜ฏ๐‘ข๐˜ฉ ๐˜ด๐‘’๐˜ฎ๐‘Ž๐˜ฏ๐‘”๐˜ข๐‘ก ๐‘‘๐˜ข๐‘› ๐‘‘๐˜ฆ๐‘‘๐˜ช๐‘˜๐˜ข๐‘ ๐˜ช.

Tahun 2025, pengabdian Guru Garis Depan Flores Timur di bumi Lamaholot genap satu dekade. Dalam rentang waktu 10 tahun, GGD Flotim telah melewati berbagai fase. Ada banyak pengalaman yang didapat. Ada beribu kisah dan cerita yang ditorehkan.

Setelah sepuluh tahun berada di tanah Lamaholot, keanggotaan GGD Flotim tidak lagi genap seperti semula. Dari 34 orang di awal penempatan, yang tersisa sekarang 23 orang. Ada yang sudah mutasi ke daerah asal dan seorang teman kami telah meninggal dunia. Semoga Ibu Elvi bahagia di surga.

GGD Flotim yang masih bertahan sekarang pun ada yang sudah mutasi dari sekolah di awal penempatan dulu. Hebatnya, ada GGD Flotim yang mengalami peningkatan jenjang karir dengan mendapat kepercayaan menjadi menjadi kepala sekolah. Baik yang mutasi ke daerah asal maupun yang pindah dari sekolah awal tentu punya alasan.

Sekedar memutar memori, masa awal pengabdian bukan hal yang mudah. Banyak kondisi yang berbeda jauh dengan daerah asal anggota GGD Flotim. Perbedaan budaya, keterbatasan infrastuktur, dan kekurangan fasilitas publik adalah tantangan nyata.

BACA JUGA:  Profesi Guru Sebagai Panggilan Hidup

Namun tantangan bukanlah penghalang dalam mengabdi. Bersama Pemerintah Kabupaten Flores Timur dan ribu ratu Lamaholot, kami yakin tantangan itu dapat diatasi. Penyambutan awal yang hangat meyakinkan GGD Flotim akan hal ini.

Kehadiran Bupati Flores Timur saat itu, Bapak Yosni Herin saat pelepasan GGD di Jakarta adalah bukti ketulusan Pemerintah Kabupaten Flores Timur menerima kehadiran kami. Dan kehangatan masyarakat di tempat pengabdian membuat kami betah dan memacu diri untuk berkontribusi secara maksimal bagi tanah Lamaholot di tengah tantangan yang membelenggu.

Selama satu dekade pengabdian di tanah Lamaholot, GGD Flotim tidak hanya hadir sebagai pengajar di ruang kelas. Kehadiran GGD Flotim menembus sekat ruang kelas dan melampaui halaman sekolah. Ruang pengbadianย  GGD Flotim terbentang dari sekolah hingga ke tengah masyarakat.

Keterlibatan komunitas GGD Flotim merentang luas dari penguatan mutu pendidikan, peran aktif dalam organisasi profesi hingga kegiatan sosial kemasyarakatan. Dalam semangat kolegialitas sebagai sebuah komunitas, GGD Flotim hadir memberi diri untuk memajukan lewotanah Flores Timur.

Di dunia pendidikan sebagai locus utama pengabdian, GGD Flotim terlibat dalam sebagai motor penggerak perubahan di sekolah tempat mengabdi. Di tengah fasilitas dan sarana prasarana pendidikan yang minim, GGD Flotim hadir menyentuh hati siswa, membangun kepercayaan dirinya, dan menanamkan harapan di tengah keterbatasan.

Selain itu, GGD Flotim menjadi pendamping dalam kegiatan pengembangan bakat dan minat siswa. Dalam bidang olahraga, misalnya, siswa diantar berkompetisi di tingkat nasional. GGD Flotim juga menggerakkan literasi, mendampingi siswa dalam menulis hingga menerbitkan buku; Membentuk komunitas literasi dan numerasi untuk memberikan bimbingan tambahan bagi siswa di luar jam pelajaran.

GGD Flotim yang mahir dalam IT selalu membagikan pengalaman dalam membantu dan melatih para guru terkait pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, baik itu di lingkungan sekolah maupun dalam lingkup yang lebih luas melalui kerja sama dengan organisasi profesi dan atau komunitas lain.

BACA JUGA:  Kondisi Gedung SMAN I Mbeliling Butuh Perbaikan, Sebagian Plafon Jebol

Sebagai guru, GGD Flotim aktif dalam organisasi profesi. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan guru untuk terlibat dalam organisai profesi. Dengan organisasi profesi, guru bisa saling belajar demi meningkatkan profesionalismenya. Melalui organisasi profesi, guru dapat memperjuangkan hak – haknya.

Dalam organisasi profesi, PGRI misalnya, GGD Flotim tidak hanya terdaftar sebagai anggota. Beberapa GGD Flotim menjadi pengurus baik di tingkat ranting, cabang, dan kabupaten. Melalui wadah organisasi profesi ini, GGD Flotim terlibat dalam penguatan kapasitas dan advokasi persoalan guru.

Dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, GGD Flotim terlibat dalam upaya penggalangan bantuan bagi para korban bencana alam. Tercatat komunitas ini ikut menggalang bantuan kemanusiaan bagi korban erupsi gunung api Ile Lewotolok, Lembata. Juga korban banjir badang dan seroja di pulau Adonara. Terakhir penggalangan bantuan bagi korban erupsi gunung api Lewotobi Laki-laki.

Melalui dana yang terkumpul, baik itu dari anggota GGD Flotim maupun para donatur, GGD Flotim membeli barang-barang kebutuhan para korban bencana, dan mengantarnya ke tempat-tempat pengungsian. GGD Flotim terjun langsung menghantar bantuan sekaligus menyapa dan menghibur para korban bencana.

Di bumi Lamaholot, GGD Flotim belajar banyak hal. Di tengah keterbatasan fasilitas, ketahanan diri GGD Flotim diuji. Melalui keikutsertaan dalam organisasi profesi, GGD Flotim memperluas wawasan dan membangun jaringan. Dalam aksi sosial kemasyarakatan, GGD Flotim memperkuat rasa kemanusiaan.

๐‘€๐‘’๐‘›๐‘—๐‘Ž๐‘‘๐‘– ๐บ๐‘ข๐‘Ÿ๐‘ข ๐บ๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘–๐‘  ๐ท๐‘’๐‘๐‘Ž๐‘› ๐‘‘๐‘– ๐น๐‘™๐‘œ๐‘Ÿ๐‘’๐‘  ๐‘‡๐‘–๐‘š๐‘ข๐‘Ÿ ๐‘Ž๐‘‘๐‘Ž๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘ก๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘”๐‘ข๐‘›๐‘—๐‘Ž๐‘ค๐‘Ž๐‘ ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘ก. ๐‘†๐‘Ž๐‘ก๐‘ข ๐‘‘๐‘’๐‘˜๐‘Ž๐‘‘๐‘’ ๐‘๐‘ข๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘ค๐‘Ž๐‘˜๐‘ก๐‘ข ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘๐‘ข๐‘˜๐‘ข๐‘ ๐‘ข๐‘›๐‘ก๐‘ข๐‘˜ ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘˜๐‘œ๐‘›๐‘ก๐‘Ÿ๐‘–๐‘๐‘ข๐‘ ๐‘–. ๐‘‡๐‘ข๐‘”๐‘Ž๐‘  ๐‘๐‘’๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘› ๐‘–๐‘›๐‘– ๐‘—๐‘Ž๐‘ขโ„Ž ๐‘‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘– ๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘ก๐‘Ž๐‘ . ๐ฝ๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘› ๐‘๐‘’๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘› ๐‘š๐‘Ž๐‘ ๐‘–โ„Ž ๐‘๐‘Ž๐‘›๐‘—๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘‘๐‘– ๐‘ก๐‘’๐‘›๐‘”๐‘Žโ„Ž ๐‘š๐‘’๐‘‘๐‘Ž๐‘› ๐‘๐‘’๐‘™๐‘Ž๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘Ž๐‘› ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘™๐‘ข๐‘Ž๐‘ . ๐ท๐‘Ž๐‘› ๐บ๐บ๐ท ๐น๐‘™๐‘œ๐‘ก๐‘–๐‘š ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘ก๐‘’๐‘˜๐‘Ž๐‘‘ ๐‘ข๐‘›๐‘ก๐‘ข๐‘˜ ๐‘ก๐‘’๐‘Ÿ๐‘ข๐‘  ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘๐‘‘๐‘– ๐‘ ๐‘’๐‘๐‘’๐‘›๐‘ขโ„Ž โ„Ž๐‘Ž๐‘ก๐‘– ๐‘‘๐‘’๐‘š๐‘– ๐‘˜๐‘’๐‘š๐‘Ž๐‘—๐‘ข๐‘Ž๐‘› ๐‘™๐‘’๐‘ค๐‘œ๐‘ก๐‘Ž๐‘›๐‘Žโ„Ž ๐น๐‘™๐‘œ๐‘Ÿ๐‘’๐‘  ๐‘‡๐‘–๐‘š๐‘ข๐‘Ÿ ๐‘ก๐‘’๐‘Ÿ๐‘๐‘–๐‘›๐‘ก๐‘Ž. * (Gerardus Apeutung)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button