FLORESIANA

Tekan Tahan vs Tahan Tekan

Oleh : Syukur Abdulah*

Keterbelahan pemilih, rasa suka atau rasa tidak suka warga Mabar kepada kedua figur pencalonan bupati Manggarai Barat (Mabar) nampak kentara seperti peluru tajam meletup menembak siapa dan sasaran ke mana, masih samar – samar. Bahkan ada yang saling menghujat karena merasa figur kesukaan dihina di media terbuka.

‘The very core of our democracy’. Kita harus peduli. Apabila ada tanda – tanda rudapaksa. Kandidat calon pemimpin yang kita sukai sebaiknya kita bela, apabila dihina juga, sebaliknya seorang calon pemimpin yang  tidak mampu berbuat sesuai kehendak rakyat, baiknya kita tinggalkan.

Ucapan kata persis tag line “tekan tahan” sering dilontarkan oleh petahana bahkan kelompok pendukung petahana, maka penulis menggelar istilah baru buat anak muda yang sebanding, punya kemauan yang keras ingin bertarung, elektabilas tidak tergerus dengan sebutan “tahan tekan”.

Alasan memilih diksi dan judul dalam narasi  ini sekelas Pilkada Mabar “Tekan Tahan vs Tahan Tekan” sangat layak disematkan untuk kedua kandidasi dengan semangat   bertarung yang tinggi.

‘EE’ dengan tagline ‘Tekan Dahulu Baru Di Tahan’. Sedangkan ‘MP’ dengan ‘Tagline’ Tahan Dahulu Baru Kemudian di Tekan’. Berjumpa dan bertarung politik Pilkada tahun 2024, dan siapakah yang diprediksi keluar sebagai pemenang pada saatnya !

Sepertinya, pasang surut arus politik didesak waktu, KPUD Mabar semakin kesini waktu semakin mepet membuat semua orang sudah tidak bisa menunggu lagi. Sebagian pengamat politik lokal sudah tidak percaya dengan hasil survei dari lembaga survei. Bermain dalam senyap, membidik dukungan siapa yang punya peluang menang lebih besar terhadap kedua pasangan calon itu.

Apa yang ditekan dan apa yang ditahan pasangan calon ‘EE’ menuju pilkada tahun 2024 ?

BACA JUGA:  Indonesia dari Papua untuk Rambut Putih

Sebagai petahana, pasangan calon ‘EE’ di hari – hari terakhir sering datangi warga dari desa ke desa  untuk kedua kalinya dalam bentuk ritual ‘wuat wa’i’. Artinya, tekan terus untuk mendapatkan empati publik. Atau hal ini di praktekkan, efek  dari melawan rasa takut. Takut kalah karena ingin menang lagi kedua kalinya.

‘EE’, sebagai politisi senior kandidat pasangan calon petahana, atau disebut incamben (mengulang keduakalinya) bertarung politik pilkada Mabar, layak untuk ditagih perbuatannya. Selama terjadi lima tahun memegang pucuk kekuasaan di Kabupaten Manggarai Barat, pembangunan apa saja yang sudah ditekan dan jenis model apa saja pembangunan di Mabar yang masih ditahan !

‘Kata lanjutkan hanya pantas dinobatkan untuk seseorang yang sudah berhasil’. Sehingga sampai ada sebutan lanjutkan program lima tahun ke depan dalam visi yang belum terealisasi. Dalam artikulasi luas terlihat dulu program yang berhasil dilakukan, baru kemudian dilanjutkan lima tahun kedepan, dalam visi – misi berkesinambungan.

Lalu, siapa yang mengukur keberhasilan pemimpin yang dipilih secara demokrasi itu sesuai topografi di Mabar, yaitu: para petani, para nelayan, kaum buruh, kelompok pengusaha  menengah kebawah. Diantara kelompok inilah, banyak rakyat Mabar yang hidup dalam neraca  kemeskinan. Jauh dari kehidupan yang layak. Empat kelompok itulah kalau tidak diurus bisa berada ditengah “hidup tak mau, mati enggan”

BACA JUGA:  Taman Nasional Komodo : Antara Konservasi dan Pariwisata

Silakan beri penilaian sehingga mendapat kesimpulan, layak atau tidaknya dipilih kembali untuk kandidat petahana. Apakah selama lima tahun berlalu, ekonomi kamu sudah ditekan naik atau masih ditahan oleh  pemerintah yang dipimpin oleh bupati dan wakil bupati petahana!

Lalu, hari ini pasangan calon petahana itu datang lagi meminta dukungan keduakalinya.

“Orang yang sudah gagal setelah memimpin suatu wilayah, suatu masyarakat dan suatu daerah, sebenarnya mereka telah membunuh tujuh generasi dengan  manis disela – sela rambut isteri mereka.”

Apa yang sedang ‘ditahan MP’ hari ini dan apa yang akan ‘ditekan’ nanti?

‘MP sebagai politisi junior, yang sudah mengambil panggung di kanca politik Mabar, sering menjadi perbincangan banyak orang. Bahkan dalam isu Pilkada Mabar tahun 2024,  sebagai rivalitas politik petarung cukup ditakuti lawannya.

Karir politik melompat jauh, terpilih dengan suara terbanyak sepanjang sejarah politik pileg 21 tahun Manggarai Barat setelah mekar yaitu di dapil Mabar 3 ( Lembor, Welak dan Lembor Selatan). Perolehan suara belum ada yang menyamainya. Mandat yang penuh dari rakyat berada di pundak anak muda ini.

‘MP’ betul sosok masih anak muda yang isunya sudah bertunangan dengan anak perempuan seorang politisi kawakkan di republik ini. Mungkin pengaruh itu juga membuatnya melenting jauh melewati ketenaran seniornya.

Hukum alamia ketenaran terbentuk diperoleh dari kawin – mawin. Atau, ‘MP’ pesona politiknya tidak tercampur getah – getah itu.

BACA JUGA:  Ada 2 Tokoh Telah Daftar Calon Bupati-Wakil Bupati Pilkada 2024 di Partai Demokrat Manggarai Barat

Amunisi itu masih ditahan, mungkin menunggu waktu yang tepat (MP) sebagai seorang anak laki – laki mendiang mantan bupati pertama yang sudah berjasa kepada Mabar ini akan mengejawanta visi – misi empat penjuru mata angin dari seorang ayah lalu kemudian disesuaikan dengan kebutuhan kekinian.

walaupun belum pernah berjumpa dengan ‘MP’ tetapi sebagai sesama anak muda, penulis tidak ragu, tampilan caption itu nantinya bisa diwujudkan dalam bentuk praktekum setelah mendapatkan mandat rakyat.

Kenapa seoptimis demikian, hanya anak muda punya tenaga lebih masih enerjik untuk mengeksekusi seluruh program yang dirancang nanti. Apalagi model topografi Mabar dibeberapa daerah pedalaman sulit dilalui bagi orang yang lansia secara politik.

Visi-Misi itu sangat gampang dituliskan di atas kertas,  akan tetapi yang tersulit adalah mengsekusi konsep ke dalam bentuk praktekum. Sehingga tidak terkesan ada pemimpin asal bacot alias asal bunyi.

Bahkan beberapa riset ilmu pengetahuan mengatakan ‘hanya muda yang punya waktu luang mengerjakan beberapa hal penting, baik hari ini maupun di masa depan’.

Head to head atau masih ada pasangan lain, sisa menunggu pendaftaran KPUD untuk mendapat kepastianya.  Waktu berjalan tidak menunggu kita, beberapa hari lagi akan finis. Medan politik Pilkada Mabar tahun 2024, akankah menjadi medan pertarungan politik  ” Tekan Tahan vs Tahan Tekan “. Semoga entah.*

Penulis adalah aktivis perjuangan NJOP dan HPL tinggal di Manggarai Barat

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button