Lingkungan Hidup

Top Isu Masalah di Manggarai Barat Jadi Ancaman Serius Keberlanjutan Pariwisata

FLORES GENUINE – Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mencatat sedikitnya ada lima top isu masalah di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa tenggara Timur (NTT) yang mencuat ke public belakangan ini.

Masalah terutama dibidang lingkungan hidup yakni pelanggaran sempadan pantai dan pengkaplingan tanah negara, pembangunan vila di atas laut yang menghalangi akses publik ke pantai, pembatasan ruang gerak nelayan, reklamasi laut, limbah padat dan cair serta masalah perizinan yang terindikasi melanggarย  peraturan terkait zonasi wilayah pesisir.

BPOLBF mencatat masalah pencemaran lingkungan laut oleh limbah padat dan cair serta aktivitas pembangunan villa dan hotel di atas laut yang berpotensi besar mencemari lingkungan perairan Labuan Bajo. Limbah padat dan cair yang dihasilkan dapat merusak ekosistem laut dan mengancam kelangsungan hidup biota laut.

BACA JUGA:  Hanura Mabar Buka Pendaftaran Calon Bupati-Wakil Bupati, Domi Jenali: Penetapan Calon Otoritas DPP
Ratusan kapal wisata di perairan Labuan Bajo berpotensi menghasilkan limbah padat dan air yang dapat merusak terumbu karang. (foto : flores genuine)

Limbah padat dan cair merupakan ancaman serius bagi kerusakan terumbu karang dan akibat aktivitas pembangunan dan operasional villa/hotel di sepanjang sempadan pantai.

โ€œ Keberadaan terumbu karang yang kaya akan keanekaragaman hayati laut di perairan Manggarai Barat terancam oleh limbah dan aktivitas pembangunan dan operasional villa/hotel,โ€ tulis BPOLBF dalam paparannya.

Demikian pula aktivitas reklamasi laut dan ekspansi pariwisata skala besar yang tidak terkendali berpotensi merusak terumbu karang yang merupakan aset penting bagi sector pariwisata dan perikanan. Sementara itu, dugaan pencaplokan sempadan pantai oleh hotel dan aktivitas kapal wisata yang merusak ekosistem laut pun dapat mengancam mata pencaharian dan stabilitas social ekonomi masyarakat pesisir. *[red/fgc]

BACA JUGA:  Setiap Tahun Kawasan Hutan di NTT Terus Berkurang

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button