Ekonomi Kreatif

Penguatan Petani Kopi, Menjaga Ketahanan Ekonomi

FLORES GENUINE- Kopi Flores, dengan citarasanya yang khas dan unik, telah lama menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia. Namun, potensi kopi Flores masih belum tergarap secara maksimal. Salah satu kendala yang dihadapi petani kopi Flores adalah usia tanaman kopi yang tua dan kurangnya penerapan teknik pemangkasan yang tepat.

Yayasan Parapuar Lingko Nusantara hadir sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Yayasan ini berkomitmen untuk memberdayakan petani kopi local melalui berbagai program, salah satunya adalah penguatan pengetahuan tentang teknik pemangkasan yang benar.

Menurut Data BPS Propinsi NTT, luas perkebunan kopi ย di NTT sebesar 25.896 ha. Produksi kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2021 adalah 3.209 ton. Hampir 85 persen produksi kopi NTT berasal dari Pulau Flores.

BACA JUGA:  Aktivitas Vulkanik Gunung Kelimutu Naik Level Waspada

Kopi merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan di NTT, selain kelapa, jambu mete, kakao, cengkeh, kemiri, pala dan tembakau. Sementara itu, produksi kopi Indonesia pada tahun 2021 adalah 774.689 ton, yang merupakan peningkatan sebesar 1,61% dari tahun sebelumnya. Indonesia merupakan salah satu produsen utama kopi Arabika dan Robusta di dunia.

Produksi Kopi NTT mengalami kenaikan periode 2017-2021. Namun, kenaikan ini tidak sebanding dengan kenaikan luas lahan. Produktivitas kopi di NTT tercatat 331 kg gb/ha pada 2021. Angka ini termasuk cukup rendah. Kendala produktiftas kopi NTT diakibatkan pada teknik budidaya yang belum menerapkan praktek-praktek budidaya yang baik. Salah satunya adalah teknik pemangkasan tanaman kopi.

Dengan memperhatikan permasalahan ini, Yayasan ParapuarLingko Nusantara memberikan layanan melalui YPLN Academy untuk melakukan pendampingan dan pelatihan bagi petani kopi. Salah satu paket pelatihan yang diutamakan saat ini adalah tentang teknik pemangkasan tanaman kopi.

Pemangkasan merupakan salah satu praktik budidaya kopi yang sangat penting. Dengan melakukan pemangkasan yang tepat, diharapkan meningkatkan produktivitas, meningkatkan kualitas biji kopi, memperpanjang umur ekonomis tanaman serta memudahkan proses pemeliharaan.

BACA JUGA:  Puskesmas Wae Nakeng Raih Penghargaan Puskesmas Terbaik Kategori Pedesaan

KetuaYayasan ParapuarLingko Nusantara, Yakobus Stefanus Muda, menyampaikan bahwa perlu kerja kolaborasi berbagai pihak untuk meningkatkan produktifitas tanaman kopi.

โ€œ Kami YPLN melakukan upaya kecil untuk ikut memberikan sedikit kontribusi yang bagi pengembangan sector perkopian di Flores. Melalui program penguatan petani kopi, diharapkan kualitas kopi Flores dapat terus meningkat dan semakin memiliki ketahanan di pasar internasional. Dengan demikian, kopi Flores tidak hanya menjadi sumber pendapatan bagi petani, tetapi juga dapat menjadi salah satu asset penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan ekonomi,โ€ ujarnya. [red/fgc]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button