LINGKUNGAN HIDUP

Perkuat Kerjasama Hulu – Hilir Pengelolaan Sumberdaya Air di Bentang Alam Mbeliling

FLORESGENUINE.com- Bentang Alam Mbeliling merupakan mozaik tata guna lahan yang terdiri dari lokasi-lokasi penting bagi konservasi keragaman hayati secara global.

Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia atau Burung Indonesia mencatat, bentang alam Mbeliling memiliki luas 94.000 hektar. Mencakupi 5 lokasi penting bagi keragaman hayati dan merupakan habitat bagi 19 species yang terancam punah secara global, termasuk biawak komodo yang sangat terkenal di dunia.

Dari sudut pandang hidrologi, Bentang Alam Mbeliling merupakan hulu bagi sungai-sungai yang mengalir ke arah barat dan selatan. Sedikitnya, terdapat 4 Daerah Aliran Sungai (DAS) tercakup dalam bentang alam ini, yakni DAS Wae Mese yang bermuara ke Nanganae, DAS Wae Jamal yang bermuara ke Nangalili, DAS Wae Ndae yang bermuara ke Nagabere dan DAS Wae Kloa yang bermuarake Nggoer.

BACA JUGA:  Paus Fransiskus Desak Seluruh Dunia Melindungi Lingkungan
Empat jenis burung endemik terdapat di Bentangan Alam Mbeliling yang perlu dilindungi. (foto : ist)

Keempat DAS ini merupakan daerah tangkapan air yang menyuplay kebutuhan bagi warga setempat maupun masyarakat di Kota Labuan Bajo, untuk brbagai keperluan seperti pertanian, kebutuhan rumah tangga maupun untuk pengembang bisnis.

Kota Labuan Bajo dengan kegiatan pariwisata yang terus berkembang pesat, setiap harinya membutuhkan dukungan ketersediaan air yang memadai. Daerah tangkapan air yang berada di wilayah DAS Wae Mese misalmya, merupkana wilayah prioritas konservasi dalam rangka mendukung keberlanjutan pasokan air ke Labuan Bajo dan sekitarnya.

Untuk memastikan hal ini, diperlukan keterlibatan berbagai pihak terkait, baik masarakat di hulu maupun masyarakat di hilir dalam rangka meningkatkan perlindungan terhadap daerah tangkapan air. Baik secara luasan wilayah kwalitas hasil dari upaya konservasi, maupun keberlanjutan dari upaya-upaya konservasi di daerah tangkapan air. [kis/fg]

BACA JUGA:  Bumi Bukan Milik Manusia, Manusialah Milik Bumi

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button