FLORESGENUINE.com- Pemerintah di tiga wilayah kabupaten yakni Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur dan Manggarai Barat mesti mendukung kegiatan Festival Golo Koe. Karena iven ini, tidak hanya menjadi ivent pariwisata religi, tetapi sebagai ajang untuk mempromosikan produk-produk UMKM masyarakat lokal.
Festival Golo Koe yang berlangsung selama hampir sepekan merupakan salah satu momen strategis bagi pemerintah daerah untuk membantu masyarakat, khususnya para pegiat UMKM agar dapat memasarkan produksi-produk mereka, baik di level lokal, nasional maupun internasional.
Dony Parera, pegiat UMKM asal Kabupaten Manggarai Timur (Matim) mengatakan, ivent festival Golo Koe merupakan salaha satu momen yang sangat strategis untuk mempromosikan produk-produk UMKM local. Namun, ia menilai, peran pemerintah di ketiga kabupaten dalam kegiatan ini masih sangat lemah bahkan hampir tidak ada.
Padahal, menurut dia, kegiatan Festival Golo Koe merupakan salah satu ivent yang sangat starategis untuk mempromosikan produk-produk UMKM masyarakat local ke dunia luar.
“ Ivent ini sangat strategis. Pemerintah bisa membantu mempromosikan UMKM masyarakat. Tapi terkesan, pemerintah kita masa bodoh saja dengan kegiatan-kegiatan seperti ini,” kritik Dony.
Selain sebagai ajang promosi produk-produk UMKM, kata Dony, ivent ini juga dapat menghubungkan para pelaku UMKM dengan para calon pembeli atau pengusaha dari luar Manggarai raya.
Doni mengaku, sedikitnya ada tiga calon pembeli dari luar daerah Manggarai yang telah menawarkan kerjasama langsung untuk beberapa produk UMKM yang mereka pamerkan di area Waterfront Labuan Bajo.
Namun, kata Dony, para calon pembeli atau pengusaha biasanya membutuhkan pasokan produk dalam jumlah yang banyak dan keberlanjutan, sehingga para UMKM harus didampingi dan terus disuport agar mereka tetap berproduksi sesuai permintaan pasar.
Menurut Doni, UMKM lokal bisa berkembang dan maju tanpa adanya intervensi pemerintah untuk membangun kerjasama dengan pihak luardan berkelanjutan.
“ Ada tiga calon pembeli atau pengusaha yang menawarkan kami untuk kerjasama. Tetapi tentu butuh persiapan dan keberlanjutan karena biasanya bentuk kerjasamanya jangka panjang dan berkelanjutan,” ujar Dony yang juga aktivis social.
Menurut Dony, produk-produk UMKM lokal tak kalah kualitasnya dengan produk UMKM di daerah lain, namun demikian, untuk pemasaran produk-produk UMKM local tidak bisa hanya mengandalkan pada iven-ivent seperti festival ini, tetapi perlu membangun kerjasama pemasaran UMKM dengan pihak luar. Di sini peran pemerintah menjadi sangat penting dengan membangun akses pasar yang lebih luas.
Sementara itu, Sekretaris Panitia Festival Golo Koe, Vitalis Jelanu menyebutkan, total jumlah UMKM yang ikut berpartisipasi dalam ivent ini sebanyak 120 UMKM. Terdapat beragam UMKM yang ditampilkan di arena Waterfront, baik berasal dari komunitas-komunitas dampingan gereja di setiap paroki se- Keuskupan Ruteng maupun UMKM lainnya.
Dalam ivent ini juga disediakan ruang untuk tempat rekreasi dan bermain bagi anak-anak dan pedagang kecil. Ke depan, kata Vitalis, panitia akan terus mengevaluasi dan melakukan perbaikan dan pembenahan-pembenahan agar lebih baik di tahun-tahun mendatang.
Vitalis mengakui, tidak mudah melaksanakan kegiatan akbar seperti ini tanpa peran aktif semua pihak.
“ Tentu masih banyak kekurangan di sana-sini, baik terkait agenda acara kegiatan, maupun peran aktif panitia dan seluruh umat atau masyarakat . Namun, semua ini akan dievaluasi guna perbaikan ke depan,” ujarnya.[kis/fg]