FLORESGENUINE.com- Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2023, terdapat 106 Karisma Event Nusantara (KEN) di seluruh Indonesia.
Selama kegiatan event-event tersebut, produksi barang dan jasa di Indonesia naik Rp. 212,2 miliar. Produk Domestik Bruto (PDB) bertambah Rp. 198, 6 miliar. Terdapat 7,36 juta kunjungan dan perputaran uang mencapai Rp. 12,38 triliun.
Event KEN 2023 juga membuka lapangan kerja sebanyak 11.399 UMKM, 36.500 pekerja, 142.700 pelaku seni/event dan 839 asosiasi/komunitas. Data ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan event telah secara langsung memberi dampak terhadap perekonomian masyarakat.
Untuk Provinsi NTT, pada 2023, terdapat 3 event yang masuk dalam KEN yaitu Festival Bale Nagi di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Wolobobo di Kabupaten Ngada Festival dan Labuan Bajo Maritime Festival di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).
Sedangkan para 2024, ada 5 event yang masuk dalam KEN yaitu Festival Bale Nagi, Festival Pesona Kebangsaan di Kabupaten Ende, Wolobobo Ngada Festival (Ngada), Festival Golokoe Maria Assumpta Nusantara di Manggarai Barat dan Festival Lamaholot di Kabupaten Lembata.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu mengatakan, setiap daerah harus memperhatikan setiap kriteria penilaian proposal KEN seperti dimensi ide dan inovasi, pemasaran dan strategi komunikasi, manajemen kegiatan, manajemen risiko, perencanaan keuangan dan dampak penyelenggaraan event baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, maupun lingkungan.
Dia berharap agar event-event berkualitas perlu ditunjukan karena NTT merupakan new tourism territory atau suatu teritori pariwisata yang baru dengan kebangkitan yang baru.
“ Jika tahun ini ada lima event dari NTT yang lolos KEN, maka tahun ini kalau bisa lebih dari itu.” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Parekraf NTT, Noldy Hosea Pellokila mengungkapkan bahwa NTT memiliki banyak potensi, namun masih kurang dalam promosi dan produk dalam bentuk event. Dia berharap, lebih banyak lagi aktivasi event sehingga dapat membangkitkan ekonomi masyarakat.
“ NTT memiliki banyak potensi daya tarik wisata, namun masih kurang dalam promosi dan produk wisata seperti event. Harapannya, lebih banyak lagi potensi daya tarik wisata yang mendapat lebih banyak eksposur dan aktivasi dalam bentuk event untuk menambah nilai ekonomi semakin maksimal,” ujarnya.
Plt Direktur BPOLBF, Fransiskus Teguh menyatakan untuk memperkuat kapasitas dan keterampilan sangat dibutuhkan kemampuan kita dalam merancang proposal event yang berkualitas dan berdampak.
Menurut dia, penyusunan proposal yang baik adalah salah satu kunci dalam setiap penyelenggaraan event termasuk KEN. Dia berharap kegiatan ini dapat memperoleh pengetahuan mendalam tentang teknik penyusunan proposal yang efektif, mulai dari perencanaan hingga implementasi.
“ Harapan jangka panjangnya adalah prosposal tidak saja untuk lolos kurasi KEN 2025, tetapi juga untuk memberi skema pembiyaan alternatif untuk event di daerah melalui sponsorship dan sebagainya.” kata Frans. * [kis/fg]