
FLORES GENUINE – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) memperingatkan potensi cuaca ekstrem di wilayah ini.
Peringatan dini potensi cuaca ekstrim tersebut antara lain, pada tanggal 19 – 20 Maret 2025 berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang dan tanggal 21 – 22 Maret 2025, berpotensi hujan intensitas lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
BMKG Manggarai Barat meminta masyarakat untuk waspada terhadap potensi angin kencang di wilayah perairan Selat Sape dengan tinggi gelombang di Selat Sape bagian utara mencapai 0,83 – 1,5 meter. Selat Sape bagian selatan antara 1,3 meter hingga 2 meter.
Keberadaan awan gelap (Cumulonimbus) di wilayah perairan ini dapat memicu angin kencang, perubahan arah angin secara tiba-tiba serta meningkatkan tinggi gelombang secara signifikan. Untuk itu beberapa poin yang rekomendasi oleh BMKG yaitu:
Pertama, masyarakat di sekitar lereng curam, daerah rawan banjir dan longsor agar meningkatkan kewaspadaan dan menghindari aktivitas di lokasi-lokasi berisiko tinggi saat terjadi hujan lebat berdurasi panjang.
Kedua, bagi nelayan dan pelaku transportasi laut diharapkan memperhatikan informasi cuaca sebelum beraktivitas di perairan Selat Sape. Dihimbau untuk berhati-hati terutama saat melihat tanda-tanda perubahan cuaca mendadak di laut yang dapat meningkatkan risiko keselamatan pelayaran.
Ketiga, pantau terus perkembangan informasi cuaca melalui aplikasi Info BMKG, media sosial resmi @infobmkg_manggaraibarat serta layanan informasi cuaca 24 jam melalui telepon (0385) 41914 atau WhatsApp 0821-4473-6879.
Menyikapi cuaca ekstrem yang belakangan melanda wilayah Manggarai Barat, BPOLBF mengimbau semua pihak, baik wisatawan maupun pelaku industri pariwisata untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca terkini demi keselamatan dan kenyamanan bersama.
“ Kami meminta wisatawan agar selalu mematuhi petunjuk keselamatan yang diberikan oleh operator tur dan tidak melakukan perjalanan jika kondisi cuaca tidak memungkinkan,” ungkap Plt. Dirut BPOLBF, Fransiskus Teguh.
Dia mengimbau para pelaku industri pariwisata untuk selalu menjaga protokol keselamatan dan kesehatan serta memberikan informasi yang jelas dan transparan kepada wisatawan tentang berbagai kemungkinan terkait perubahan jadwal atau rencana perjalanan akibat cuaca ekstrem.* [red/fgc]