FLORESGENUINE.com- Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbaningrum menegaskan, Partai PKN bukan partai keluarga, bukan pula partai yang menerapkan politik dinasti. Partai PKN adalah milik rakyat.
“ Partai PKN adalah partai milik rakyat. PKN bukan partai milik keluarga dan bukan partai politik dinasti,” ujar Anas pada rapat konsolidasi pemenangan Pemilu 2024 yang digelar di Aula Youth Center, Labuan Bajo, Selasa (9/1/2024).
Di hadapan ratusan pendukung dan simpatisan Partai PKN, Anas menegaskan bahwa karena partai PKN adalah milik rakyat atau owner adalah rakyat maka Partai PKN tidak mengenal dinasti serta para pengurus PKN adalah pengelola yang diberi mandat oleh rakyat selaku pemilik partai baik mereka yang menjabat di lembaga eksekutif maupun legislatif.
Anas menyatakan, Partai PKN tidak mengenal politik dinasti dan bukan partai yang diwariskan secara turun temurun. Karena itu, para pengelola Partai PKN harus berjuang bersama rakyat untuk selamanya.
Partai PKN dan para pengelolanya harus berjuang bersama rakyat selamanya. Ini berarti PKN bukan saat Pemilu pemilihan legislative atau eksekutif baru PKN hadir tetapi harus hadir setiap waktu.
Pada bagian lain, Anas menyoroti ketimpangan yang terjadi diberbagai bidang kehidupan di mana belum ada kesetaraan dan keadilan pembangunan. Ia menyebut kemajuan Indonesia masih melahirkan berbagai ketimpangan antar daerah. Ada wilayah yang sangat maju, tetapi ada pula wilayah yang masih sangat tertinggal.
“Selama ini Indonesia maju dan berkembang, terlihat ada daerah yang maju sekali, namun ada juga yang masih terbelakang. Bagi PKN, kenyataan seperti ini harus di koreksi, harus diperbaiki” tandas Anas seraya menyatakan, berbagai ketimpangan itu akan dikoreksi oleh PKN jika dipercaya oleh rakyat pada pemilu 2024.
Anas juga menyatakan mendukung gerakan Indonesia sentris sebagai upaya pemerataan pembangunan. Indonesia sentris akan mengerakkan daerah-daerah agar dapat tumbuh dan berkembang bersama. Anas menambahkan, Indonesia sentris akan melahirkan pembangunan Indonesia terdistribusi secara merata.
” Tidak boleh ada yang terlupakan. Semua harus diperlakukan sebagai anak kandung. Tidak boleh ada anak tiri,”tegas mantan Sekjen Partai Demokrat ini.
Menutup orasi politiknya, Anas menekankan pentingnya berjuang bersama rakyat sebagai pemilik Partai PKN. PKN harus menempatkan rakyat sebagai pemilik partai sehingga rakyat harus sungguh-sungguh dilayani.Para politisi PKN harus hadir bersama denyut nadi aspirasi rakyat.
“ Politisi-politisi PKN dilarang keras meninggalkan rakyat, mengorbankan rakyat, untuk tidak menyapa rakyat ketika sudah duduk di legislatif maupun eksekutif,” tegasnya. [kis/fg]