
FLORES GENINE – Keberlanjutan atau sustainability merupakan salah satu isu strategis dalam pengembangan pariwisata Labuan Bajo Flores. Isu keberlanjutan pariwisata ini diangkat dalam suatu diskusi kolaborasi bersama media atau Diskoria yang digelar di Kantor BPOLBF, Rabu (19/3/2025).
Keberlanjtan telah menjadi core value atau prinsip yang dipegang teguh organisasi, komunitas, maupun individu yang terlibat dalam upaya pengembangan kepariwisataan di Labuan Bajo. Forum ini diharapkan dapat menjadi gerakan kolaborasi bersama untuk memajukan pariwisata berkelanjutan yang saling terintegrasi.
Menurut Plt Dirut BPOLBF, Fransisikus Teguh, nilai inti dari kepariwisataan adalah keberlanjutan dalam perspektif yang sangat luas mulai dari lingkungan, ekonomi dan sosial budaya.
Nilai ini harus menjadi gerakan bersama sehingga Flores, Lembata, Alor dan destinasi-destinasi lainnya yang mempunyai kekuatan sumber daya alam harus dijaga dan dirawat serta dimanfaatkan secara bijak.
Sementara itu, Sekretaris Disparekrafbud, Chrispin Mesima menjelaskan, penguatan kemitraan bersama stakeholder untuk mendukung industri pariwisata Manggarai Barat dan sekitarnya. Kemitraan sangat diperlukan agar punya pengalaman holistik yang sama, berkualitas, berkelanjutan, regeneratif dan berimplikasi pada blue and green circular economy.
“ Jika tidak ada kemitraan maka hal-hal ini tidak akan terwujud dan sia-sia. Tiap pemangku kepentingan penting sekali memiliki kesamaaan persepsi untuk ini,” ujarnya.

General Manajer Sudamala Resort, Stephan Winkler,mengatakan, pihaknya mempunyai perhatian yang sama dengan pemerintah dalam mendorong pelestarian budaya dan nilai-nilai kearifan lokal dengan akomodir tenaga kerja lokal dan komitmen terhadap lingkungan.
Dia menyatakan bahwa untuk mendukung keberlanjutan kepariwisataan di Labuan Bajo Flores, Sudamala telah menerapkan sistem 80% tenaga kerja lokal. Sudamala akan tetap berusaha menerapkan sistem ini sehingga sumber daya yang ada di Manggarai Flores dapat terlibat aktif. Selain itu, Sudamala juga akan menginisiasi 3.000m2 solar panel untuk Sudamala di Seraya. Dalam waktu dekat Sudamala berencana membangun resort di beberapa lokasi seperti di Ruteng, Bajawa dan Ende.
Beberapa isu strategis lain yang ikut dibahas dalam dikusi yaitu rencana kolaborasi kerja dengan wilayah koordinatif BPOLBF, persiapan libur lebaran, pasar pariwisata, penguatan kemitraan untuk mendukung industri pariwisata Manggarai Barat, tingkat okupansi hotel, strategi pasar, serta pengembangan SDM. *[red/fgc]