LINGKUNGAN HIDUP

Maria Hyasinta Dewi Lastri : Kami akan Jaga dan Rawat Pohon yang Ditanam

FLORESGENUINE.com- Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) I Mbeliling, Maria Hyasinta Dewi Lastri mengapresiasi Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia/Burung Indonesia bersama stakeholder yang telah melakukan penghijauan berupa penanaman pohon di di lingkungan sekolah tersebut.

“ Kami sangat mengapreisasi dan berterima kasih kepada Burung Indonesia dan peserta yang telah mengambil bagian dalam kegiatan penanaman pohon di sekolah kami ini. Kami akan merawat dan menjaga semua tanaman yang sudah ditanam di komplek sekolah kami yang merupakan daerah aliran sungai,” ujar Ibu Dewi saat memberikan sambutan pada acara puncak peringatan Hari Sungai internasional yang digelar di SMAN I Mbeliling, Sabtu (5/10/2024).

Ibu Dewi menyatakan bahwa berbagai jenis pohon yang ditanam di komplek SMAN I Mbeliling merupakan bagian dari upaya kita untuk melestarikan lingkungan terutama guna menjaga dan melindungi sumber-sumber mata air yang tidak hanya memberikan manfaat jangka panjang bagi warga masyarakat setempat tetapi juga masyarakat di wilayah lainnya.

BACA JUGA:  Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pemda Lembata Tanam Mangrove di Tepi Pantai

Ia berharap, tanaman yang sudah ditanam dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat terutama bermanfaat bagi kelestarian lingkungan alam di Desa Golo Ndoal dan khususnya bermanfaat bagi para guru dan anak-anak sekolah.

Berbagi jenis pohon yang sudah ditanam di area sekolah ternyata tidak hanya berfungsi untuk melindungi DAS dan mata air tetapi dapat dikonsumsi seperti jambu kristal dan sirsak. Beberapa jenis tanaman tersebut kelak dapat dinikmati oleh para guru dan anak-anak sekolah.

“ Kami akan setia merawat dan menjaga agar semua tanaman pohon yang ditanam di komplek sekolah ini dapat tumbuh dengan baik sehingga suatu waktu nanti dapat kami nikmati,” ujarnya.

Plasidus Jao Ngampu

Sementara itu, Kepala Desa Golo Ndoal, Plasidus Jao Ngampul meminta warga masyarakat Golo Ndoal dan sekitarnya agar tidak membiarkan ternak peliharaannya berkeliaran di alam bebas atau tidak diikat di komplek sekolah karena akan merusak tanaman yang sudah dengan susah payah ditanam..

BACA JUGA:  Tata Kelola yang Buruk, Konflik Agraria di NTT Meningkat

“ Saya ingatkan masyarakat agar tidak mengikat sapi atau kerbau di komplek sekolah atau membiarkan ternaknya berkeliaran karena dapat merusak tanaman. Kalau ada hewan yang berkeliaran supaya ditangkap dan dibawah ke kantor desa. Kalau tuannya tidak bertanggungjawab untuk pelihara maka nanti kita jual saja. Karena selama ini, kelihatan kita selalu menggunakan hati tetapi banyak tanaman yang rusak. Jadi tangkap saja dan bawah ke kantor desa,”tegas Kades Plasidus.

Kades Plasidus mengimbau masyarakat Golo Ndoal dan sekitarnya khususnya kepada para pemilik ternak terutama sapi atau kerbau agar tidak mengikat binatang peliharaan mereka di komplek sekolah atau membairkan hewan-hewan itu berkeliaran yang dapat merusak tanaman yang sudah ditanam dengan susah payah baik oleh para guru dan anak-anak sekolah maupun oleh masyarakat umumnya. [kis/fg]

BACA JUGA:  Pentingnya Hutan Bakau bagi Keberlanjutan Lingkungan Hidup

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button