LINGKUNGAN HIDUP

Tanam Pohon di Kawasan Rawan, Cegah Banjir dan Tanah Longsor

FLORES GENUINE – Salah satu upaya mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor yakni dengan menanam pohon di kawasan yang rawan bencana. Seperti dilakukan oleh komunitas lingkungan, akademisi dan pemerintah daerah di tiga lokasi rawan bencana yakni di kawasan Tondong Belang, Roe dan Wae Lia.

Kegiatan penanaman pohon dilakukan di tiga lokasi tersebut mengingat merupakan kawasan yang rawan longsor dan merupakan daerah mata air. Kegiatan ini melibatkan masyarakat dan pemerintah setempat. Sementara jumlah pohon yang berhasil ditanam mencapai 4000 pohon.

Penanaman pohon di beberapa kawasan ini juga bertujuan untuk memperkuat struktur tanah dan menjaga keberlanjutan ekosistem. Ada pun jenis pohon yang ditanam antara lain sau, mahoni, munting, ara, dan flamboyan. Jenis-jenis pohon ini dianggap mampu mengurangi risiko erosi dan berperan penting dalam menjaga kualitas dan kuantitas air.

BACA JUGA:  Adi Widyanto : Hutan Penting Bagi Manusia dan Lingkungan

Inisiator kegiatan, Pater Marsel Agot menjelaskan bahwa penanaman pohon merupakan upaya untuk melestarikan lingkungan apalagi Manggarai Barat merupakan daerah pariwisata.

“ Bersama-sama mari kita lestarikan lingkungan. Manusia sebagai co creator yang bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam”, ujarnya.

Sementara itu, Plt. Direktur Utama BPOLBF, Fransiskus Teguh berharap agar program penanaman pohon menjadi kegiatan jangka panjang guna menjaga keberlanjutan lingkungan dan dapat menopang aktivitas pariwisata di daerah ini.

“ Kami berharap agar program penanaman pohon ini menjadi kegiatan jangka panjang yang terus dilaksanakan secara konsisten demi keberlanjutan lingkungan yang sehat dan lestari, baik untuk generasi saat ini maupun ke depan,” imbau Frans.

BPOLBF sendiri, kata Frans, secara berkala akan melaksanakan penanaman pohon sebagai wujud green action khususnya di kawasan Parapuar sebagai kawasan otoritatif yang dikelola oleh BPOLBF.

BACA JUGA:  Maria Hyasinta Dewi Lastri : Kami akan Jaga dan Rawat Pohon yang Ditanam

“ Kita melaksanakannya di lokasi yang berbeda-beda, namun tersebar dan secara bersama-sama. Ini akan sangat membantu mempercepat proses pemulihan dan pelestarian lingkungan sebagai dampak dari perkembangan pembangunan”, ucap Frans.

Senada diungkapkan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat, Yohanes Stat. Ia menjelaskan bahwa menanam pohon merupakan langka penting yang harus dilakukan dalam upaya penanggulangan bencana alam.

Menurut Yohanes, ada tiga tahapan yang menjadi focus utama BPBD dalam upaya penanggulangan bencanayaitu pra-bencana, saat darurat bencana dan pasca kejadian bencana.

Pada tahap pra-bencana, yakni melakukan pemetaan daerah rawan bencana. Melalui pemetaan ini, daerah-daerah yang rawan longsor, tsunami, gempa bumi dan banjir dapat diketahui dan dipetakan secara baik dan akan didokumentasikan secara baik pula.

BACA JUGA:  Hari Sejuta Pohon: Burung Indonesia dan Siswa SMP Negeri I Mbeliling Tanam Pohon

Sementara itu pada tahap kedua yakni tahap identifikasi bencana yakni melakukan identifikasi dampak bencana seperti jumlah jiwa yang terdampak di wilayah rawan longsor. Melalui data tersebut, respons tanggap darurat dapat segera dilakukan. Dan tahap sosialisasi, edukasi dan komunikasi. Tahapn ini merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana.

Kegiatan penanaman pohon merupakan bagian dari tahap mitigasi guna mencegah atau mengurani mengurangi risiko bencana di masa depan. Kegiatan penanaman pohon juga merupakan wadah edukasi bagi masyarakat sehingga masyarakat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan keberlangsungan alam sebagai bagian dari upaya konservasi lingkungan alam. [red/fgc]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button