Pembangunan di Labuan Bajo, Jangan Abaikan Lingkungan
Oleh Frumen Amas [Labuan Bajo]
Pembangunan sarana prasarana pendukung pariwisata di kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, terus dilakukan oleh para investor atau pengembang. Namun, pemerintah Manggarai Barat (Mabar) mengingatkan para pengembang agar tidak mengabaikan kelestarian lingkungan hidup dan alam sekitarnya.
Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng menegaskan, pemerintah daerah sangat bangga dan mendukung setiap usaha yang dilakukan oleh para investor demi kemajuan pembangunan di kota ini, namun demikian, pembangunan tidak boleh mengabaikan masalah kerusakan lingkungan.
“Pemerintah menyampaikan rasa bangga dan mendukung setiap usaha, namun pembangunan tidak boleh mengabaikan kerusakan lingkungan. Sebab, nikmat dari keindahan alam labuan Bajo, bukan hanya untuk generasi kita, tapi harus dinikmati oleh anak cucu kita,” kata Wabup Yulianus saat acara peletakan batu pertama pembangunan villa dan residence Kali Watu, Labuan Bajo, Jumad (8/9/2023).
Selain menekankan pentingnya kelestarian lingkungan hidup, Wabup Yulianus juga meminta pembangunan dapat menyerap tenaga kerja lokal. Semua fasilitas yang dibangun seperti hotel dan vila tentu untuk memenuhi kebutuhan akan penginapan dan makan minum. Usaha ini tentu berdampak baik bagi masyarakat umum. Karena itu, ia berharap, pengembang dapat mempekerjakan tenaga kerja lokal.
Ia juga mendorong peningkatan usaha masyarakat dibidang pasokan buah dan sayur-sayuran untuk memenuhi kebutuhan hotel sehingga tidak lagi didatangkan dari luar daerah. Wabup Yulianus mengatakan, banyak tenaga kerja lokal kita siap untuk bekerja karena pemerintah telah membuka beberapa sekolah kejuruan di daerah ini.
Selain itu, ia juga mengingatkan para pengembang dan masyarakat untuk tetap mempertahankan nilai-nilai budaya yang merupakan warisan leluhur. Warisan leluhur seperti kebudayaan dan adat istiadat hendaknya dijaga, dirawat dan dilestarikan demi masa depan anak cucu kita.
Sementara itu, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan (BPOLBF), Shana Fatina menyatakan, dukungan pemerintah dan masyarakat Manggarai Barat sangat besar terhadap pembangunan ini. Ia berharap pembangunan Kali Watu dapat menjadi branding baru bagi labuan Bajo.
Sedangkan Owner Vila dan Residence Kali Watu, Aby Angki Iwang menjelaskan bahwa vila dan residence Kali Watu dibangun di atas lahan seluas 4,5 hektar. Di lokasi ini akan dibangun sebanyak 87 unit vila dengan anggaran mencapai Rp 600 miliar. Kini, pihaknya sedang mencari mitra guna berinvestasi di Kali Watu, Labuan Bajo.
Sebagai gambaran umum bahwa Kali Watu the first ever residential terletak pesisir utara Labuan Bajo dengan pemandangan alam yang menakjubkan. Rencananya dilokasi ini akan dibangun sebanyak 87 unit vila, 144 apartemen dan berbagai fasilitas yang terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung.
Kali Watu merupakan perwujudan modernisasi bertemu dengan alam, seperti terlihat pada logo Kali Watu yang terinspirasi dari tekstur alam dan pemandangan di sekitar wilayah yang menggabungkan elemen pasir, batu dan laut.*