
FLORES GENUINE – Mgr. Maksimus Regus menyatakan bahwa gereja adalah tubuh Kristus yaitu Kristus sendiri sebagai kepala dan kita adalah anggota-anggota-Nya yang hidup. Maka, kita diajak untuk membangun gereja dengan segala kharisma atau kemampuan yang kita miliki dalam kesatuan dengan Kristus sang kepala.
Uskup Maksimus mengungkapkan ini saat merayakan 60 tahun usia gereja Paroki Pateng, Rego, pada Kamis, (24/4/2025). Menurut Uskup Maksi, Gereja Keuskupan Labuan Bajo baru terbentuk dan memulai ziarahnya karena itu kita diundang untuk mengembangkannya dengan ikut serta dalam pelbagai bentuk aktivitas pastoral yang dijalankan.
“ Paroki Pateng ini pun bertumbuh dan berkembang hingga usianya ke-60 tahun karena partisipasi aktif kita dalam membangunnya,”ujar Uskup Maksi.
Uskup Maksi mengajak seluruh umat untuk membangun Keuskupan Labuan Bajo secara bersama. Di mana, visi kita adalah gereja yang sinodal, solid dan solider. Visi ini, kata Uskup Maksi menjadi arah gerak pastoral kita sekaligus ajakan untuk mewujudkan kesatuan yang solid sebagai umat Allah dan solidaritas dengan mereka yang kecil dan menderita.
Menurut Uskup Maksi, dalam upaya membangun keuskupan ini, kehadiran Dewan Pastoral Paroki (DPP) dan Dewan Keuangan Paroki (DKP) mutlak perlu dan memiliki peran sentral dalam mewujudkan reksa pastoral yang sinodal dan partisipatif.
“ DPP dan DKP bukan tugas, melainkan panggilan. Mari kita menjalankan pelayanan ini sebagai kesempatan menumbuhkan iman kita juga,” ucapnya.
Mgr. Maksi berpesan kepada umat dan DPP-DKP yang baru dilantik agar selalu berjalan bersama dalam membangun gereja.
“ Bukti dari jalan bersama kita nanti adalah kalau kita menyelesaikan pembangunan gereja dalam dua tahun dan diresmikan saat peringatan seabad karya misi di sini,”imbaunya.
Sementara itu, Pater Aleks Jebadu, SVD, imam asal Paroki Pateng berharap agar paroki Pateng berkembang semakin baik lagi.
Pater Aleks mengisahkan sekilas perjalanan karya misi di Paroki Pateng di mana di mulai dari sejarah berdirinya SDK Regho. Masuknya karya misi di tempat ini sudah sejak tahun 1927 meskipun sebagai paroki, baru terbentuk pada tahun 1965.
“ Ini merupakan sejarah panjang yang telah membuat iman gereja bertumbuh dan berakar di wilayah ini,” ungkapnya.
Namun, Pater Aleks melanjutkan bahwa perjalanan ini bukan hanya sebuah kebanggaan historis, melainkan sebagai momen refleksi dan kesempatan membangun komitmen baru untuk membuat kehidupan gereja semakin berkembang dan berakar di seluruh wilayah paroki ini.
Sedangkan Pastor Paroki Pateng, Rm. Frans Adi menyatakan terima kasih atas kehadiran Mgr. Maksi.
“ Ini merupakan kesempatan yang berahmat, karena kehadiran Bapa Uskup tidak hanya dalam rangka perayaan syukur HUT ke-60 perjalanan paroki, tetapi juga untuk melantik para pengurus DPP-DKP yang baru. Lebih dari itu, Bapa Uskup telah membekali mereka dengan inspirasi dan semangat yang baru dalam membangun kehidupan gereja yang solid dan solider bersama umat,” ujarnya. [vin/fgc]