NUSANTARA

Keuskupan Labuan Bajo Kembangkan Aplikasi Pendataan Umat Katolik

FLORES GENUINE – Keuskupan Labuan Bajo sedang mengembangkan program aplikasi pendataan umat berbasis web. Aplikasi ini bernama Basis Integrasi Data Umat Keuskupan atau BIDUK Nusantara.

Untuk merealisasikan program aplikasi berbasis web ini, Keuakupan Labuan Bajo bekerjasama dengan Keuskupan Agung Jakarta. Sebanyak enam orang dari Keuskupan Agung Jakarta dengan latar belakang profesi dan pendidikan berbeda didatangkan untuk memberikan pelatihan.

Tim Biduk ini akan mengadakan pelatihan aplikasi BIDUK  bagi para sekretaris paroki di seluruh Keuskupan Labuan Bajo. Pelatihan ini direncanakan akan berlangsung selama dua hari dari yakni tanggal 29-30 Mei 2025. Kegiatan ini akan melibatkan para pastor paroki, sekretaris dewan pastoral paroki dan sekretariat paroki dari 26 paroki se – Keuskupan Labuan Bajo.

Adapun agenda kegiatan antara lain, sosialisasi aplikasi BIDUK, pengenalan operasional aplikasi BIDUK, latihan penginputan data dan penjelasan entri data offline. Sekretaris pelaksana pusat Keuskupan Labuan Bajo RD. Gotfridus S. Angkur, mengucapkan terima kasih atas kerelaan tim untuk membantu, mendampingi dan memberikan pelatihan penggunaan aplikasi kepada petugas pastoral di keuskupan ini.

BACA JUGA:  Tragedi Kapal Pengangkut Peziarah Semana Santa Kembali Terjadi

Dia menjeladkan bahwa Keuskupan Labuan Bajo merupakan keuskupan yang baru sehingga aplikasi pendataan umat merupakan program yang sangat penting dan mendasar. Keuskupan ini akan focus pada tata kelola yang partisipatif. Untuk itu,  pendataan umat menjadi bagian integral dari tata kelola ini.

“ Kegiatan ini, merupakan momen yang tepat dan strategis bagi kami di Keuskupan  Labuan Bajo,” ucapnya.

Dia mengatakan bahwa pelatihan ini sangat penting dan bermanfaat tidak hanya bagi umat dan paroki tetapi juga Keuskupan Labuan Bajo. Iaberharap, para peserta yang merupakan utusan dari paroki serius mengikuti pelatihan ini.

Sementara itu, Ketua Tim Basis Integrasi Data Umat Keuskupan(BIDUK) Nusantara Victor Korompis menjelaskan bahwa  program aplikasi ini memiliki sebuah konsep bersama.  Di mana setiap paroki mesti memiliki sistem pendataan umat yang baik. Seperti ada yang masih bersifat manual yakni pakai tangan namun ada pula yang sudah pakai Excel dan ada sistem-sistem sendiri.

BACA JUGA:  Mendidik Dengan Hati, Melayani Dengan Iman

Kadang system ini menjadi sulit untuk bisa mendapatkan potret umat seperti apa. Ia mencontohkan paroki-paroki di Jakarta yang kadang menghadapi kesulitan karena system pendataan yang berbeda-beda dan masih manual. Seperti ada umat yang sudah pindah dari paroki satu ke paroki lain tapi namanya masih tercatat sehingga memiliki dua paroki. Selain itu, ada umat yang pindah ke paroki lain tapi paroki atau keuskupan tidak tahu.

Sementara, setiap tahun, keuskupan harus mengirim laporan ke Vatikan seperti berapa umatnya, berapa yang dibaptis, berapa yang meninggal, berapa yang masuk katolik, berapa yang keluar dari katolik.

“ Semua itu ada statistik yang harus dikirim ke Vatikan,” ungkapnya.

Berangkat dari kesulitan-kesulitan ini maka Keuskupan Agung Jakarta berinisiatif untuk membuat sistem yang tersentralisasi. Pendataan bukan sekedar mencatat, tapi juga agar pelayanan harus berbasiskan pada data. Pelayanan akan lebih tepat sasaran karena sesuai dengan potret demografi umat, latar belakang umat dan sebagainya.

BACA JUGA:  Uskup Maksimus : Jaga Semangat, Motivasi, Antusiasme dan Pengharapan

Ia menyebutkan, saat ini ada  18 keuskupan yang telah menggunakan aplikasi Basis Integrasi Data Umat Keuskupan (BIDUK) Nusantara. Keuskupan yang paling banyak menggunakan aplikasi BIDUK adalah NTT.

Program aplikasi ini akan disesuaikan dengan level pengguna misalnya, level paroki, level wilayah dan lingkungan. Sementara itu, program aplikasi pendataan umat berbasis web ini meliputi pembuatan kartu keluarga, pencatatan profil umat (demografi, sosial dan ekonomi), pencatatan data sakramen dan laporan-laporan lainnya.

Aplikasi BIDUK itu sendiri dikerjakan oleh Universitas Bina Nusantara (Binus) dalam ikatan kontrak kerjasama profesional yang didasari oleh semangat ingin membantu keuskupan-keuskupan yang ada di Indonesia dalam hal pendataan umat. [vin/fgc]

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button