PARIWISATA

Sandiaga Uno : Parapuar Jadi Ruang Publik dan Showcase Budaya Manggarai

FLORESGENUINE.com- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, kawasan Parapuar merupakan salah satu titik ruang publik baru yang dapat dijadikan sebagai showcase untuk menampilkan kekhasan budaya setempat.

“Parapuar adalah ruang publik baru sekaligus showcase budaya Manggarai,” ujar Sadiaga saat acar groundbreaking pembangunan sarana prsarana wisata di kawasan Parapuar, Kamis (8/8/2024).

Dia mengapresian perusahaan EIGER Adventure yang bersedia berinvenstasi di kawasan destinasi altarnatif Parapuar. Kehadiran Parapuar diharapkan dapat menjadi showcase untuk memperkenalkan budaya masyarakat Manggarai kepada para wisatawan nusantara dan mancanegara.

Kawasan Parapuar terletak di dalam zona 1, tepatnya di ketinggian 238 mdpl atau sekitar 653 meter yang selama ini telah beberapa kali dijadikan sebagai lokasi event seperti picnic over the hill dan weekend at Parapuar, spot foto pengunjung. Lokasi ini dapat diakses dengan jalan masuk yang telah dibangun sepanjang 1,5 km dari jalan masuk Trans Labuan Bajo – Ruteng.

BACA JUGA:  Ribuan Umat Hadiri Perayaan Puncak Festival Golo Koe 2024

Sementara itu, Plt. Direktur Utama BPOLBF, Fransiskus Teguh mengatakan bahwa ke depan Parapuar dapat menjadi penghubung antar komunitas yang dapat digunakan oleh lintas komunitas sebagai lokasi showcase kreativitas serta aktivitas wisata minat khusus seperti yoga meditation atau forest healing atau sekadar berswa foto untuk menikmati keindahan Labuan Bajo. Dia berharap, setiap pengunjung selalu menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Parapuar sendiri terletak di ketinggian kurang lebih 238 mdpl. Pengunjung dapat memandang keindahan Labuan Bajo, baik dari perkotaan, jajaran landscape pulau-pulau maupun bukit-bukit, dengan titik pandang 360 derajat. Selain itu, para pengunjung juga dapat menikmati sunrise dan sunset.

Menurut Frans, Parapuar telah didesain untuk menjadi landmark sekaligus sarana showcase kebudayaan Manggarai. Salah satu yang dimanifestasikan adalah Natas Parapuar. Diharapkan Parapuar memberikan gambaran kepada wisatawan tentang kekayaan budaya serta kearifan lokal masyarakat setempat.

BACA JUGA:  BLU PPKK dan BPOLBF Perkuat Kerjasama Berkelanjutan
Acara groundbreaking pembangunan kawasan Parapuar. (foto : Kornelis Rahalaka/Floresgenuine)

“ Kawasan ini didesain untuk dapat menjadi landmark dan showcase budaya Manggarai pada khususnya dan NTT pada umumnya. Pengembangan kawasan Parapuar dapat menampilkan kekhasan lokal, baik dalam bentuk bangunan, miniatur, pemberian nama lokus tempat, maupun desain arsitektur sehingga menciptakan ruang yang merefleksikan keindahan dan identitas budaya setempat,” urai dia.

Sebagai destinasi pariwisata, pengembangan Parapuar secara keseluruhan akan dilakukan secara terpadu, holistik dan berkelanjutan. Konsep harmoni dengan alam atau 3ECNC yakni Etno- Eco – Edu Culture & Nature Conservation menjadi pendekatan pembangunan destinasi Parapuar ke depan.

Dimensi 3A (Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas), masyarakat, citra dan pengelolaan pariwisata diselenggarakan dengan tetap didasari pada asas keseimbangan ekologi lingkungan, budaya dan sosial masyarakat. Atraksi di Parapuar, baik atraksi alam, atraksi sosial, atraksi budaya dan atraksi buatan akan mengedepankan asas keseimbangan ekologi lingkungan, budaya dan sosial masyarakat.

BACA JUGA:  Festival Golo Koe, Kalender Tetap Tahunan yang Terus Dibudayakan

Selain itu, ketersediaan amenitas dengan entitas lokal yang menyatu dengan alam juga diharapakan dapat menambah daya tarik wisata karena akan menjadi sesuatu yang unik. *[kis/fg]

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button