LINGKUNGAN HIDUP

Pembentukan Badan Peduli Taman Nasional Komodo, Apa Tujuannya

FLORESGENUINE.com- Sebuah badan atau lembaga baru saja dibentuk di Labuan Bajo sebagai upaya untuk membantu pemerintah dalam menyikapi berbagai problem serta merespon lebih cepat beragam isu dan dinamika yang berkembang di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).

Isu-isu dan masalah-masalah yang membutuhkan respond an penanganan cepat dalam pengelolaan TNK antara lain sampah, keamanan, daya dukung, penataan pantai, pemberdayaan masyarakat lokal, penyediaan fasilitas serta berbagai isu lainnya.

Sekretaris daerah (Sekda) Manggarai Barat, Fransiskus S Sodo menyatakan, pembentukan badan atau lembaga BPTNK ini diharapkan dapat mengoptimalisasi berbagai upaya pengelolaan konservasi, pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat baik di dalam maupun di sekitar Taman Nasional.

“ Lembaga atau badan ini dibentuk untuk mengoptimalkan partisipasi stakeholder dan masyarakat dalam membangun pariwisata. Dengan adanya badan ini, fleksibilitas tiap pelaksana tugas dan sebagainya, jauh lebih mudah,” kata Sodo dalam rapat perdana BPTNK, Jumad (4/10/2024).

BACA JUGA:  Manfaat Statistik untuk Bangun Pariwisata yang Inklusif dan Berkelanjutan

Menurut Soso, badan atau embaga ini dibentuk bersama stakeholder untuk menyelesaikan problem-problem yang tidak terselesaikan secara fleksibel dan akuntabilitas. Diketahui, pembentukan Badan Peduli Taman Nasional Komodo (BPTNK) berdasarkan Keputusan Bupati Manggarai Barat Nomor 315/KEP/HK/2024 tanggal 20 September 2024 tentang Penetapan Pengurus Badan Peduli Taman Nasional Komodo (BPTNK).

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Fransiskus Xaverius Teguh mengatakan, prinsip dasar pembentukan BPTNK adalah untuk merespon berbagai isu sekaligus mengantisipasi setiap peristiwa yang terjadi dan yang mungkin akan terjadi di waktu mendatang.

“ Prinsip dasar dari pembentukan badan ini adalah agar kita dapat merespon isu-isu yang pernah terjadi dan sedang terjadi sekaligus mengantisipasi apa yang mungkin akan terjadi di waktu mendatang,” ujarnya.

BACA JUGA:  Setiap Tahun Kawasan Hutan di NTT Terus Berkurang
Rapat perdana Badan Peduli Taman Nasional Komodo. (foto : ist)

Menurut Frans, kehadiran badan ini sekaligus menegaskan komitmen kita agar seluruh ekosistem yang merupakan bagian dari pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif bisa kita jaga dan kita rawat karena tidak dapat dipungkiri bahwa Labuan Bajo sudah menjadi destinasi super prioritas dengan keberadaan Taman Nasional Komodo.

Senada diungkapkan Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), Hendrikus Siga yang berharap agar badan ini tidak hanya memperhatikan masalah-masalah di TNK tetapi juga di perairan di sekitar TNK.

Ia berharap, badan ini bisa memberikan suport terkait pengelolaan TNKtermasuk berbagai fasilitas saran dan prasarana seperti mooring buoy dan fasilitas lainnya demi mengurangi tekanan pada taman nasional.

Dalam perdana BPTNK ini dimaksudkan untuk merumuskan berbagai persoalan yang dihadapai dalam pengelolaan TNK termasuk bagaimana strategi pengelolaan TNK yang lebih mengedepankan keberlanjutan lingkungan dan alam sekitarnya.

BACA JUGA:  Tata Kelola yang Buruk, Konflik Agraria di NTT Meningkat

Badan ini beranggotakan 56 orang melibatkan berbagai unsur seperti pemerintah, pelaku industri, akademisi, media dan tokoh masyarakat. Adapun susunan kepengurusan BPTNK terdiri dari Dewan Penasehat, Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Sekretariat Pelaksana, Bendahara, Komisi Penggalangan Dana, Komisi Kemitraan, Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Berkelanjutan, Komisi Riset, Advokasi, Media dan Publikasi. [kis/fg]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button