FLORES GENUINE – Keberadaan hutan mangrove atau hutan bakau sangat penting bagi keberlangsungan ekologi, ekosistem dan manusia di sekitarnya. Di perkirakan ekosisten kawasan hutan mangrove di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) mencapai 5% dari ekosistem darat.
Hutan mangrove banyak fungsi dan peranannya terutama bagi keberlansungan lingkungan dan manusia di sekitarnya. Ada beberapa fungsi dan peranan hutan mangrove. Secara fisik, hutan mangrove menjaga garis pantai agar tetap stabil. Mereduksi eneri gelombang hingga 60% sehingga dapat mengurangi dampak terjadinya stunami, peredam angin badai dan perlindungan abrasi atau pengikisan pantai.
Hutan mangrove juga dapat menjadi pencegah intrusi air laut atau garam ke darat, penahan lumpur dan penangkap sedimen serta pengolah limbah organik. Mangrove mampu menghasilkan sejumlah besar destritus dari daun dan dahan pohon.
Hutan mangrove merupakan kawas penghasil makanan bagi ikan dan biota laut lainnya. Ia juga sebagai daerah pemijahan bagi berbagai jenis ikan, udang dan biota laut lainnya. Mangrove juga sebagai pemasok larva ikan, udang atau biota laut lainnya.
Selain itu mangrove merupakan penghasil kayu untuk bahan konstruksi tongkat atau tiang pancang, kayu bakar, peralatan rumah tangga, mebel, lahan pertanian, tempat wisata dan bentuk rekreasi lainnya seperti berkemah, atraksi ritual adat dan sebagaimnya.
Di banyak wilayah di Indonesia, banyak lahan mangrove yang dikonversi menjadi areal tambak ikan, udang dan lahan pertanian serta kolam untuk pembuatan garam. Daun mangrove juga bisa digunakan untuk memberi makan ternak, obat tradisional bagi manusia dan ternak.
Di Taman Nasional Komodo (TNK), yang memiliki lebih dari 100 pulau sedang dan kecil serta pulau karang juga memiliki karakter hutan mangrove yang berbeda-beda. Memiliki karakter yang berbeda karena iklim kering dengan sumber air tawar yang sangat terbatas. Namun sebagian besar pulau ditumbuhi mangrove walaupun tidak membentuk kawasan hutan yang lebat.
Hutan mangrove relatif lebat bisa ditemukan di beberapa kawasan seperti Loh Lawi dan Tanjung Kuning hingga Gili Lawa di Pulau Komodo. Hutan Mangrove juga dapat ditemukan di bagian tengah Pulau Padar, Loh Ginggo, Loh Kima, Loh Buaya sampai ke Kampung Rinca dan antara Kampung Rinca dan Kampung Kerora.
Demikian pula di beberapa pulau kecil, meskipun tanpa air tawar, namun dapat ditemukan ekosisitem hutan mangrove yang masih terbilang baik. Karakteristik hutan mangrove yang unik nan istimewa ini merupakan kawasan konservasi sekaligus pariwisata. Hutan mangrove merupakan kawasan penting yang senantiasa harus dijaga kelestariannya. [red/fgc]