LINGKUNGAN HIDUP

Mengenal Arus dan Gelombang di Perairan Laut Taman Nasional Komodo

FLORESGENUINE,com- Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil. Sekitar 2/3- kawasan TNK merupakan perairan laut.

Selat antar pulau-pulau bervariasi dari yang lebar mencapai 5 km hingga yang sempit kurang dari 350 meter seperti di Selat Molo yang memisahkan Pulau Rinca dan Pulau Flores. Kondisi ini menjadikan kawasan perairan TNK, dari yang tenang hingga berarus deras dan bergelombang.

Terlebih pada saat musim angin dan gelombang seperti yang biasa terjadi pada musim barat dan musim tenggara sehingga cukup menyulitkan aktivitas pelayaran bahkan berpotensi memicu tragedi kecelakaan kapal.

Arus laut di kawasan TNK biasanya mengikuti  bentuk topografi dasar lautan dan pulau-pulau di sekitarnya. Arus air di beberapa lokasi berbentuk membulat ke dalam, sehingga dapat menarik berbagai benda apa saja sampai ke dasar laut.

BACA JUGA:  Mengenal Peran BPO Pariwisata Flores

Kawasan perairan TNK yang memiliki arus kuat dapat ditemukan di kawasan Batu Tiga. Kawasan ini memiliki palung laut yang dalam dengan ciri khas airnya yang berputar-putar. Daerah Batu Tiga merupakan pertemuan arus antara di tiga selat di pulau besar yakni Rinca, Padar dan Komodo.

Selain terkenal arusnya yang kuat, kawasan ini juga memiliki gelombang yang cukup besar. Gelombang atau yang lasim disebut ombak merupakan gangguan dari keadaan setimbang yang merambat dalam ruang.

Gelombang juga dipicu oleh hembusan angin yang membentuk riak permukaan yang bergerak searah dengan hebusan angin. Gelombang tinggi yang disebabkan oleh angin di TNK setidaknya biasa terjadi pada dua musim  yaitu musim barat atau pada musim hujan yang diakibatkan angin dari arah barat dan pada musim tenggara atau musim kemarau yang diakibatkan tiupan angin dari arah tenggara.

BACA JUGA:  BLU PPKK dan BPOLBF Perkuat Kerjasama Berkelanjutan
Selat Molo memiliki arus yang sangat deras. (foto : Kornelis Rahalaka/Floresgenuine)

Pada umumnya, para kapten kapal atau nelayan yang hendak beraktivitas di perairan TNK telah mengetahui dan memahami secara baik kondisi perairan laut di TNK. Mereka cukup mengetahui, kapan dan di kawasan mana terjadi arus dan gelombang yang kuat dan di kawasan-kawasan yang kondisi perairannya tenang.

Karena itu, setiap orang atau wisatawan yang hendak melakukan perjalanan wisata ke TNK sebaiknya mentaati dan mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan standar-standar keselamatan di kawasan TNK agar menghindari segala resiko kecelakaan kapal atau membahayakan jiwa dan raga manusia. *[Kornelis Rahalaka]

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button